17. Weekend with Seno

48 10 10
                                    

Pagi ini papah, mamah, Juan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini papah, mamah, Juan. Tengah menikmati sarapan di ruang makan. Berbeda dengan Seno yang baru jam setengah delapan sudah sibuk turun dari lantai atas, dia berlari menuju pintu depan untuk cepat cepat keluar rumah.

Namun sang papah memanggil Seno. Khawatir sekaligus bingung kemana anak itu akan pergi di hari weekend seperti sekarang ini.

"Seno! Mau kemana kamu?". Panggil sang papah.

Seno terpaksa menghentikan langkahnya kala ia mendengar seruan dari sang papah. Ia mengatupkan bibirnya rapat. Duh, ia harus menjawab apa? papahnya tak boleh tahu kalau ia ingin nge date, bisa bahayaa!.

"Ma-mau... Mau belajar kelompok sama teman pah". Alibinya.

Juan menoleh sebentar pada Seno lantas kembali menunduk fokus pada makanan nya.

malas sekali ia melihat wajah kakaknya itu. Ia tahu, pasti Seno akan menghabiskan waktu weekend bersama Sean. Sebab, kemarin saat Juan mengantar Sean pulang Sean sudah memberi tahu Juan.








 Sebab, kemarin saat Juan mengantar Sean pulang Sean sudah memberi tahu Juan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Mohon abaikan background, fokus ke ekspresi Juan ajaa yagessyaa 😅


"Beneran? Weekend gini? Kamu gak mau habisin waktu aja di rumah, istirahat gitu nak.. jangan belajar terus yang kamu fikirin!". Ujar sang mamah.

Seno menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia hanya bisa nyengir tak berdosa.

"Yaudah biarin aja mah, tapi pulangnya jangan malam malam ya sen!". Sang papah mengingat kan.

Seno terperangah. Akhirnya, diizinkan juga. Jadi, ia tak usah repot-repot mencari alibi lain lagi deh.

"Oke, Seno berangkat dulu ya". Ujarnya berniat akan pergi, namun sang mamah menahannya.

"Nih, sarapan dulu nanti kamu lemes belajar nya". Sang mamah memberikan satu lembar roti yang diisi selai coklat lalu di lipat dua, setelah nya ia berikan pada Seno.

Seno menerima itu dengan senang hati. Ia lantas menggigit roti itu.

"Makasih mamah.. aku berangkat yaa". Ucapnya.

Between Two | Enhypen Pocketz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang