"Papah gak pernah ajarkan kamu seperti ini Juan!". Bentak sang papah.
"Pah, ada bukti apa papah sampe tuduh aku bertengkar dengan teman ku di sekolah? Papah dapat info darimana pah?". Tanya Juan.
Pagi ini, Juan tak diizinkan untuk berangkat sekolah. Bahkan kedua orangtuanya tak memberi Juan uang jajan. Mereka habis habisan menginterogasi Juan.
"Nak... Tolong jangan bohongi mamah dan papah ya.. kamu belum pernah seperti ini sebelumnya.. tolong bicara yang jujur pada kami". Ucap sang mamah dengan lembut.
Juan menatap sang mamah penuh kecewa. Bahkan sang mamah pun tak percaya pada dirinya? Lantas Juan harus membuktikan apa? Ia juga tak punya bukti apa apa.
Juan duduk mendekat kearah sang mamah. Posisinya, Juan bersama kedua orang tuanya duduk lesehan di ruang keluarga.
"Mah, mamah juga gak percaya sama Juan?". Tanya nya penuh kekecewaan.
Sang ayah terdengar berdecak sebal.
"Tidak usah mencari pembelaan Juan! Jika kau bersalah yasudah jujur saja! Kalau sudah bersalah ditambah lagi kau tak mau jujur, kami akan semakin kecewa padamu!". Sahut papah nya.
"Bagaimana bisa aku jujur dengan hal yang bahkan tidak aku lakukan pah, mah!". Elak nya.
"Lantas, kau akan menjelaskan apa tentang wajahmu yang sudah bonyok itu?!". Hardik sang papah.
Ah iya! Wajahnya yaa.... Apaa.. Juan jujur saja? Jika semalam ia bertengkar dengan sang Kaka, namun... Jika kedua orang tuanya itu meminta penjelasan detailnya bagaimana?. Arghhh ini rumit untuk Juan!.
"Hem? Tidak bisa menjelaskan apapun kan?! Ternyata benar, kau bukan anak penurut! Bahkan kepada kakak mu saja kau tidak menurut kan?!". Ucap sang papah.
Juan mengerutkan keningnya. Hey, maksud ucapan papahnya apa?.
"Papah tidak ingin mendengar hal seperti ini lagi Juan! Kalau papah sampai mendengar hal seperti ini lagi, papah tidak segan segan ingin menghukum mu! Ini peringatan pertama dari papah! Jangan membuat nama baik keluarga rusak hanya karena mu Juan! Ikut jejak dan langkah hebat Seno kakak mu, maka papah dan mamah akan bangga padamu! Faham?!".
Papah nya amat menyudutkan Juan seolah ia tengah berbuat kesalahan yang amat besar. Padahal jika papahnya tahu, Seno pun tak sebaik yang papah kira.
"Hari ini papah tidak mengizinkan kamu keluar rumah, dan hari ini juga tak ada uang jajan untuk kamu, sekarang masuk kamar dan belajar!". Ucap sang papah.
"Tapi pah...".
"Nak... Denger kata papah yaa nak.. nurut jangan buat papah semakin marah..". Ujar sang mamah.
Jika mamah nya yang sudah bicara, rasanya.. Juan tak sanggup untuk menolak ujaran wanita yang amat Juan cintai itu.
Akhirnya dengan langkah gontai dan perasaan kecewa, Juan melangkahkan tungkai jenjangnya ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two | Enhypen Pocketz ✓
Fanfiction[COMPLETE] ⚠️ Tolong untuk tetap memberikan vote dan komen di work ini meskipun work ini sudah tamat ⚠️ ••• "Biasanya, kalau cewek yang suka duluan bakalan sad ending gak sih?". >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> "Melepas payung tidak seburuk itu...