01. Flat

107 13 1
                                    

Sean mengamati Seno yang masih sibuk merapihkan perlengkapan sekolah nya untuk di masukkan kedalam tas miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean mengamati Seno yang masih sibuk merapihkan perlengkapan sekolah nya untuk di masukkan kedalam tas miliknya. Saat ini jam pulang dan kelas mereka sudah sepi, teman teman mereka sudah lebih dulu pulang termasuk Rena.

Seno bangkit dari tempatnya. Atensinya bertemu dengan presensi Sean yang nampak sedang menunggu nya.

"Nunggu gue?". Tanya Seno.

Mendengar pertanyaan tiba tiba dari Seno, Sean tergagap. Ia cukup canggung.

"Eum...iya!". Jawab Sean.

Seno berjalan menuju pintu. Ia tak menjawab ucapan Sean, seolah mengabaikan jawaban Sean. Sean mengekori Seno yang berjalan meninggalkan nya.

"Seno, mau langsung pulang ya?". Tanya Sean.

Seno tak menghentikan langkahnya. Dan itu tentu saja menyebabkan Sean harus berjalan menyamai langkahnya dengan langkah Seno yang lumayan besar.

"Gak, gue mau les dulu". Jawab Seno. Tatapan nya lurus ke depan dan...datar.

"Sen, tadi gue mampir ke kantin dulu sebelum jam pulang. Ini gue beliin minuman kesukaan lo, semangat ya les nya". Ucap Sean sambil memberikan sebuah minuman kaleng rasa mint choco pada Seno.

Seno menerima minuman itu.

"Makasih ya". Ucap Seno. Sean tersenyum sambil mengangguk mendengar ucapan terimakasih dari Seno.

Mereka masih berjalan beriringan.

"Eum...iya sen, maaf ya kalau udah agak gak dingin, soalnya udah agak lama dari tadi". Ucap Sean.

Seno mengendikkan kedua bahunya.

"No problem". Jawabnya singkat.

"Bakal tetep gue minum kok". Lanjutnya.

Mendengar itu, Sean kembali tersenyum.

"Eum...sen, gue...boleh chat lo gak?". Tanya Sean.

Tak sadar ternyata mereka sudah tiba di parkiran mobil. Keduanya menghentikan langkah sebab mereka berhenti tepat di depan mobil Seno.

"Emang udah punya nomor gue?". Tanya Seno.

Sean mengangguk bersemangat. Senyum nya tak luntur sedikitpun. Bahkan sudah sejak kelas 1 SMA Sean menyimpan nomor Seno. Dan setelah 1 bulan berpacaran Sean baru berani ingin mencoba chat Seno.

Seno juga nampak tak perduli dengan hal hal seperti itu. Alhasil Sean lah yang harus bergerak.

"Yaudah chat aja, nanti gue save nomor lo". Jawabnya datar.

"Oke, eum....eh Seno! Kapan kapan kalau luang... pulang sekolah mau gak jalan sama gue? Atau... weekend mungkin?".

"Duh! Gabisa keknya, gue sibuk banget, pulang sekolah lo kan tau gue harus les, kalo weekend...belum tau juga sih, nanti gue kabar kabarin ya kalau gue bisa". Jawab Seno.

Between Two | Enhypen Pocketz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang