04. anger

61 11 0
                                    

Sean memaksa ingin masuk ke dalam rumah Juan yang berarti rumah Seno juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean memaksa ingin masuk ke dalam rumah Juan yang berarti rumah Seno juga. Ia sudah satu jam menunggu di depan gerbang nya namun satpam di rumah Juan tak mengizinkan Sean masuk.

Si satpam bilang kalau majikan nya alias Juan bilang sendiri pada si satpam, Juan tak mengizinkan siapapun main ke rumahnya.

Hingga kini Sean tengah kehujanan, ia masih menunggu di depan gerbang rumah mewah itu, ia masih berharap Juan mau menemuinya.

Tubuh Sean menggigil kedinginan, jari jari nya pun sudah keriput sebab kelamaan basah kena air. Bibir nya berubah jadi keunguan. Kini Sean benar benar mengigil kedinginan.

"Pak... tolong sampaikan pada Juan pak...saya masih menunggu dia disini...saya betul betul ingin bertemu dengannya...". Pinta Sean dengan suara yang amat lirih. Suaranya hampir tenggelam karena suara derasnya hujan.

Satpam tersebut berdiri dibalik gerbang. Ia menggunakan payung memasang wajah khawatir dan cemas sebab ternyata gadis itu tetap keukeuh ingin menemui Juan.

"Aduh...saya harus bagaimana ini...". Gumamnya bingung.

"Tolong...panggil Juan pak...saya ingin meminta maaf pada nya...". Ucap Sean, bibir bawahnya bergetar.

Akhirnya sebab si satpam kasihan pada gadis itu, satpam pun berlari kearah rumah Juan. Mencoba lagi meminta majikannya itu agar menemui si gadis yang nampak sudah tak karuan kondisinya.

Setibanya di dalam rumah.

Satpam mengetuk pintu kamar Juan, satu kali...dua kali...namun juga tak ada jawaban. Hingga membuat penghuni kamar di sebelah nya terusik sampai membuat nya keluar dari kamarnya.

"Ada apa sih pak berisik banget panggil panggil Juan terus dari tadi?!". Tanya Seno dengan nada tinggi. Ia terdengar kesal mungkin sebab belajar nya terganggu.

"Anu tuan muda...di depan gadis itu gak mau pergi, dia tetep keukeuh mau bertemu tuan muda Juan". Ucap si satpam sopan pada Seno.

Seno memutar bola matanya malas.

"Biarin aja! Emang ngeselin tuh cewek! Kurang waras dia! Makanya Juan gak mau nemuin tuh cewek!". Ucap Seno kasar. Ia lantas kembali masuk ke dalam kamar nya.

Ia menutup pintu kamar dengan kasar juga. Hingga membuat si satpam terkejut. Ia menggaruk kepalanya, bingung harus berbuat apa lagi, ia kasihan pada gadis didepan.

Di dalam kamar, Seno membuka jendela nya yang nampak sudah berembun. Sebentar, ia mengelap kaca itu mencoba memperjelas penglihatan, ia melihat kearah bawah sana, ia melihat sosok Sean yang tengah berdiri dengan tubuh yang menggigi sebab hujan yang ia biarkan mengguyur tubuh nya begitu saja.

Seno diam beberapa menit, bingung harus berbuat apa untuk si gadis. Akhirnya ia mengesampingkan egonya. Ia buru buru ambil payung berniat akan turun kebawah menemui Sean.

Between Two | Enhypen Pocketz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang