Nilai Seno akhir akhir ini kembali naik, namun ia mendapati sikap Sean yang terlampau cuek padanya. Jujur, jujur Seno rindu diperhatikan oleh Sean. Seno rindu dicintai ugal ugalan oleh gadis itu.
Harusnya, kali ini Seno bahagia sebab nilai nya kembali naik di atas Sean. Dan, awalnya Seno pikir kebahagiaan dia adalah yaa pada di nilai nilai sekolah nya. Namun, ternyata Seno salah. Ia salah sebab telah menyia nyiakan gadis sebaik Sean.
Nyatanya, hidupnya kembali kesepian saat ia sudah benar benar putus dari Sean.
Seno menghela nafas berat. Hari hari tak pernah absen melihat kolong meja nya, berharap ada sesuatu yang diberikan dari Sean.
Nihil. Kamu mengharapkan apa Seno? Setelah perlakuan mu pada gadis sebaik Sean. Penyesalan mu terlambat.
Seno memperhatikan punggung Sean. Sekarang baru saja masuk jam istirahat. Biasanya, Sean akan menghampiri Seno untuk sekedar memberikan Seno bekal meskipun ujung-ujungnya Seno selalu menolak.
Sekarang tidak lagi. Seno sudah tak menemukan sikap manis Sean padanya. Bahkan, menatap mata Seno pun Sean nampak sudah tak Sudi.
Oke, kali ini Seno akui ia salah dan... Menyesal.
Lantas, bagaimana Seno bisa mendapatkan cinta Sean kembali? Ah, sedangkan... Gadis itu nampak biasa saja setelah putus dari Seno.
Meski Sean belum nampak memiliki pacar baru... Namun Sean tetap terlihat baik baik saja.
Seno frustasi! Kepalanya berisik. Sungguh. Akhirnya, dengan keberanian yang masih setengah, ia berjalan menghampiri Sean yang masih nampak berkutat dengan buku dan pulpennya.
"Ekhem". Seno berdehem.
Sean mendongak, ingin memastikan siapa yang datang. Ah sial! Mata itu... Mata yang selalu menatap lembut pada Seno. Meski Seno acapkali membalas tatapan lembut itu dengan tatapan dingin. Seno amat merindukan tatapan itu. Sungguh.
Sean tersenyum pada Seno.
"Iya sen? Ada yang bisa dibantu?". Tanya nya.
Apa itu? Seminggu setelah putus dari Seno. Sikap Sean tak berubah?. Apa... Sean tak membenci Seno sama sekali?. Sebetulnya... Terbuat dari apa hati gadis itu?.
"Bo-boleh bicara sebentar?". Pinta Seno sedikit gugup.
"Sama gue?". Tanya Sean sembari menunjuk dirinya sendiri.
Seno menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Setelah nya ia mengangguk ragu.
"Boleh! Dimana?". Sahut Sean.
"Enak nya.. dimana ya?". Alih-alih menjawab pertanyaan Sean, Seno malah balik bertanya.
Sean mengerutkan keningnya, lantas tertawa kecil.
"Terserah, gue ngikut aja nyamannya dimana". Jawab Sean.
"Ka-kalo di rooftop mau? Gue mau bahas sesuatu yang agak serius soalnya sama lo". Pinta Seno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two | Enhypen Pocketz ✓
Fanfiction[COMPLETE] ⚠️ Tolong untuk tetap memberikan vote dan komen di work ini meskipun work ini sudah tamat ⚠️ ••• "Biasanya, kalau cewek yang suka duluan bakalan sad ending gak sih?". >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> "Melepas payung tidak seburuk itu...