08

1K 86 3
                                    

Oke sebelum aku tambah sibuk di kegiatan kampus, aku up dulu deh  sebagai bentuk permintaan maaf aku.


********

Di malam yang sudah larut terdapat Chika yang yang gelisah dalam tidurnya dan dibanjiri keringat dingin di seluruh tubuhnya. Sambil terus mengigau.

"Mah, pah tolong jangan pisahin aku sama Yaya. Aku ga bisa kalo Tanpa Yaya. Kasian Yaya  dia nanti sendirian, Yaya nanti sakit lagi. Mama papa aku mohon, kasian adek aku . Aku ga mau pisah sama dia."

"Kak Caca jangan pergi hiks"

teriak chiya sambil berlari mengejar mobil kedua orangtuanya yang membawa Chika menuju bandara.

Chiya yang kehilangan keseimbangan langsung terjatuh di tengah jalan.

"CHIYAAAAAAA"

Chika terbangun dari mimpinya dengan keadaan gemetar, ternyata Chika sedang bermimpi buruk lagi, dimana mimpinya itu tentang kejadian dimana dulu ia di pisahkan dengan chiya oleh kedua orangtuanya. Dan mimpinya itu selalu datang saat dirinya sangat merindukan kembarannya.

Chiya dengan keadaan yang masih gemetaran berusaha mencari benda yang bisa menenangkannya, sambil terus di banjiri keringat dia terus berusaha mencari suatu benda yang sangat ia butuhkan sekarang.

"Plis gue butuh banget benda itu"

"ARGHHHHHH dimana sih"

"Nah dapat"

Dengan cepat Chika memainkan benda yang ia dapatkan di laci milik chiya di lengannya, Chika membuat beberapa goresan disana.

Chika terus membuat karya di lengannya dengan menggunakan silet yang ia dapat tadi sampai dirinya merasa lumayan tenang. Ternyata Chika sudah berhasil membuat goresan disana lumayan banyak dengan darah yang masih terus keluar dari bekas goresan silet di tangannya.

Jadi selama ini Chika sering melakukan self harm ketika merasa terpuruk dan tertekan atau sehabis memimpikan kejadian dimana ia dipisahkan oleh saudara kembarnya.
Semenjak Chika tinggal bersama neneknya di Singapura dia menjadi pribadi yang dingin dan pendiam karena ternyata dia mendapat tekanan dari neneknya.

Neneknya  selalu membatasi kehidupan Chika bahkan mengurung Chika terus terusan di rumahnya. Neneknya menganggap Chika anak yang nakal makanya di titipkan kepadanya. Sehingga neneknya itu memberikan batasan  terhadap Chika selama tinggal dirumahnya.

Chika tak di perbolehkan keluar rumah. Jika Chika berani melawan dengan melewati pagar maka ia siap-siap mendapatkan hukuman  cambukan atau di kurung dalam  gudang oleh neneknya.

Awal-awal Chika mendapatkan hukuman seperti itu dari neneknya ia hanya bisa menangis  dan terus  meraung memohon ampun untuk menghentikan hukumannya tatapi lama kelamaan Chika sudah terbiasa bahkan mati rasa sampai-sampai dirinya tidak tau mengekspresikan kesedihannya.

Dia hanya bisa pasrah seolah-olah hukuman seperti itu adalah hal biasa baginya.

Selama tinggal bersama neneknya Chika tak bisa mengekspresikan kesedihannya lewat tangisan sehingga ia mencoba melakukan self harm dan ternyata sampai sekarang ia lakukan untuk membuat dirinya tenang saat merasa terpuruk dan sedih, dan tak bisa ia pungkiri hanya itulah cara satu-satunya agar ia bisa tenang. Entah sampai kapan ia bisa terlepas dari belenggu kebiasaan buruknya itu.

"Hemm makasih yah udah jadi penenang buat gue." Ucap Chika agak lirih kemudian menyimpan silet yang berada di tangannya di laci nakas samping tempat tidur chiya.

"Yaya maafin gue, pasti Lo marah banget kalo Lo tau kebiasaan tolol gue ini." Ucap Chika lirih kemudian kembali melanjutkan tidurnya tanpa ada niatan untuk membersihkan darah yang ada di lengannya.

*******

Drttt drttt drtttt

"Ck siapa sih yang nelfon  ganggu orang tidur aja."

Chika kemudian mengangkat hp chiya yang berbunyi.

"Em kenapa sih masih pagi udah nelfon, gangguin orang lagi tidur aja tau ga." Ucap Chika yang masih setengah sadar sambil berbicara dengan orang yang ada di telfon.

"ASTAGA CHIYA LO BARU BANGUN, GUE UDAH NUNGGUIN LO DI DEPAN DARI TADI ANJIR"

"ASTAGA !!!!!!!

Ehh Christy sorry gue kesiangan, Lo langsung masuk aja ga gue kunci kok pintunya, gue mau siap-siap dulu bentar."

Tak lama Chika turun dengan seragam yang bisa di bilang jauh dari kata rapih, dari tidak terpasang dan  baju yang kusut.

"Lo chiya bukan sih, kok jadi berbeda 180 derajat gini."

Lagi-lagi Christy dibuat heran dengan orang yang di depannya itu. Selama beberapa tahun bersahabat dengan chiya baru kali ini Christy melihat penampilan yang sangat berbeda dari chiya yang biasa rapih, disiplin, dan tak pernah bangun kesiangan seperti sekarang ini.

"Ya sorry namanya juga orang amnesia, gue mana ingat semua kebiasaan gue sebelum amnesia."

"Yaudah cepetan kita berangkat, pake motor gue aja kayak biasa. "

"Ehh tunggu gue lupa sesuatu"

Chika kembali menunju kamarnya dengan sedikit berlari. Ternyata ia lupa memakai jaket, untuk Christy belum sempat melihat luka goresan yang ada di lengannya hasil karyanya semalam.

"Ayok berangkat gue udah siap."

"Loh kok Lo pake jaket, Lo lagi sakit yah"
ucap Christy yang kemudian langsung menempelkan punggung tangannya di dahi Chika untuk mengecek suhu badan sahabatnya itu.

"Agak anget, Lo gausah sekolah deh kalo lagi sakit, biar gue jagain lo di rumah."

"Ehh ehh gausah

Gue mau sekolah aja, gue gapapa kok, cuma dingin dikit doang paling ntar sampai sekolah langsung sembuh kok. Mending kita berangkat aja udah telat nih."

"Ck terserah"

Kemudian mereka berduapun berangkat menuju sekolah dengan menaiki motor

*****

"Lohhh chiya
Ini beneran Lo kan,  Lo gapapa kan
Syukur lah lo baik-baik aja......"

_______________

Guysss berhubung  sekarang akutuh lagi sibuk sama kegiatan di kampus jadi aku mau minta maaf kalo nanti nih cerita aku upnya nyicil dikit-dikit doang, soalnya akutuh lagi ada kegiatan buat naskah drama gitu jadi fikiranku agak bercabang antara lanjut nih cerita atau fokus bikin naskah buat kegiatan di kampus nanti

akutuh sebenarnya bingung mau lanjut nih cerita atau enggak soalnya akutuh masih amatir takut kalian ga puas sama cerita yang kubuat. apalagi sekarang aku lagi sibuk sama kegiatan kampus, jadi fikiranku kek bercabang gitu lohh

Tapi aku usahain buat lanjut nih cerita kalo masih ada yang mau baca kok. Tapi kemungkinan up-nya  agak  nyicil dikit-dikit soalnya aku kalo nulis itu dapat idenya di waktu subuh atau Tengah malam aja, gatau kenapa.

Komen yah kalo mau lanjut biar aku usahain lanjut nih cerita







Ehe lanjut ga nih?

Kalo mau lanjut jangan lupa fote dan komen yahh

Pembohong? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang