"Hiks Chika"
Christy perlahan mendekati tubuh chika yang sudah terbaring kaku diatas brankar. Sambil terus memandang tubuh Chika ia masih setia dengan tangisnya yang sangat lirih dan menyayat hati.
Setelah di rasa cukup dan lelah menangis Christy kemudian mengeluarkan suaranya.
"Hiks Chika, ini Lo beneran ninggalin gue, Lo kan udah janji sama chiya buat jagain gue, tapi kenapa Lo malah pergi. gue sendirian Chik, gue sendiri. Apa Lo marah i sama gue jadi Lo lebih milih nyusul chiya. Maaf kalo gue ga ngertiin Lo. Gue harusnya ada di dekat Lo karena yang paling hancur dengan kepergian chiya itu pasti Lo kan.
Hiks hiks Chika gue boleh peluk". Dengan bodohnya Christy malah bertanya seperti itu yang jelas-jelas tidak akan dapat jawaban dari Chika.Christy langsung memeluk tubuh Chika yang sudah dingin dan kaku.
Saat Christy masih setia memeluk tubuh Chika, tiba-tiba pintu dibuka dengan kasar oleh seseorang.Brukk
"Dimana Chika anak saya."Ternyata itu adalah kedua orang tua Chika.
Christy yang mengerti bahwa orang tua Chika ingin melihat jenazah Chika, langsung saja melepaskan pelukannya dan mundur dan agak menjauh dari sana." Chika sayang bangun, maafin mamah sama papah yang dengan bodohnya malah sibuk sama kerjaan, papah sama mamah ngira kalo kami sibuk kerja kamu bakal sedikit melupakan rasa sakit karena ditinggal chiya tapi ternyata keputusan mamah sama papah malah buat kami kehilangan kamu sayang hiks". Ucap mamah Chika yang sudah menangis lirih sambil memeluk jenazah Chika.
"Chika.... Papah udah benar-benar gagal jadi orang tua sayang. Papah memang bodoh tapi tolong jangan hukum papah kayak gini. Kenapa kamu milih nyusul chiya sayang. Kasian mamah kamu dia nangis terus. Kami memang salah karena lebih milih menyibukkan diri supaya lupa sama kesedihan ditinggal chiya tapi kami lupa kalo kamu juga butuh papah sama mamah . Papah bodoh sayang papah bodoh." Ucap papah Chika kemudian membawa istrinya kedalam pelukannya untuk menenangkan istrinya.
"Sudah mah, kita memang orang tua yang gagal buat Chika dan chiya, ini pasti hukuman buat kita karena telah membuat kedua anak kita kurang kasih sayang. Papah udah gagal jadi kepala keluarga hiks." Akhirnya dirgan mengeluarkan air matanya yang sedari tadi ia tahan.
Kini sepasang suami istri itu benar-benar menyesali dan terus menyalahkan dirinya atas kepergian kedua anaknya.
"Maaf semuanya, jenazah sebaiknya dibersihkan agar bisa segera dimakamkan". Ucap seorang suster yang baru masuk.
Mendengar itu Christy langsung berlari kembali ketempat Chika untuk menahan suster membawa jenazah Chika"Ga, ga jangan ada yang berani ambil chika, dia masih hidup, tolong jangan bawa dia". Ucap Christy yang memeluk tubuh Chika agar tidak dibawa pergi oleh suster tadi. Inaya yang melihat itu langsung melepaskan pelukan suaminya dan beralih membawa Christy dalam pelukannya.
"Ikhlasin Chika yah, biarin suster bawa Chika, kasian kalo ditahan-tahan terus". Inaya berusaha untuk menenangkan Christy agar suster bisa membawa pergi jenazah Chika untuk di bersihkan.
"GA, GABOLEH
TANTE TOLONG TAHAN MEREKA, MEREKA GABOLEH BAWA CHIKA CHIKA BELUM PERGI TANTE, CHIKA GA MUNGKIN NINGGALIN KITA SEMUA KAYAK GINI.CHIKAAAAAAA"
Christy terus berteriak dan memberontak dalam pelukan inaya karena jenazah Chika yang sudah di bawa pergi.
"Hiks hiks tolong tahan Chika, jangan biarin Chika pergi". Suara Christy kemudian melemah dan kehilangan kesadarannya.
*********
Kini Chika sudah dimakamkan tepat disamping makam chiya."Kalian berdua kok tega ninggalin gue, kalian marah yah. Chiya gue minta maaf karena gabisa jaga Chika, Lo pasti marah kan sama gue makanya Lo ngajak dia buat ikut sama Lo. Sekarang gue sama siapa. Sekarang gue benar-benar udah sendiri." Setelah mengucapkan itu Christy kemudian menghadap makan Chika
"Chika gue minta maaf sama Lo, gue udah ninggalin Lo padahal Lo udah mohon-mohon buat ga pergi, sekarang malah gue yang egois dan ga biarin Lo pergi tapi itu semua percuma, Lo lebih milih buat ikut chiya dan ngehukum gue sendiri disini. Makasih Lo udah nemenin gue selama ini, bohong kalo gue ga bahagia semenjak Lo ada dan berpura-pura jadi chiya, selama Lo ada gue ngerasa punya seorang kakak. Makasih yah kak Chika , gue sayang sama Lo." Setelah mengucapkan itu Christy langsung memeluk gundukan tanah milik Chika dan kembali menangis disana.
Melihat Christy kembali menangis sesugukan Inaya langsung mengangkat Christy dan mengajaknya untuk pulang"Christy, bangun sayang , kamu udah terlalu banyak menangis Chika sama chiya pasti ga akan suka kalo liat sahabat mereka kayak gini. Kamu ga usah khawatir untuk sendiri yah disini ada mamah sama papah yang jagain kamu. Anggap aja kami berdua adalah orang tua kamu. Kami juga ini menebus rasa bersalah kami sama sikembar dengan jagain orang yang penting dalam hidupnya. Ayo sayang kita pergi udah mau malam". Ucap inaya sambil mengulurkan tangannya kepada Christy.
Christy yang diajak pulang langsung saja berdiri tanpa menerima uluran tangan itu. Dia sebenarnya marah kepada kedua orang tua chika dan chiya. Tapi apa daya dia tidak berhak akan itu.Inaya yang melihat Christy langsung pergi kemudian dia mengikutinya dari belakang.
Sekarang tersisa dirgan disana
" Chika, chiya maafin papah yah, papah janji bakal jagain Christy buat kalian, sekarang kalian tenang disana yah, kalian harus saling jaga di tempat baru kalian, papah pamit dulu".
Setelah mengucapkan itu Dirgan kemudian menyusul Christy dan istrinya dengan airmata yang sudah jatuh tanpa bisa di tahan. Anggap saja sekarang ia lemah dan gagal setelah ditinggal oleh kedua permata hatinya
END???
________
wkwkwk gimana nih ges . Sad end ternyata
Jangan lupa vote dan komenmau ekstra part ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembohong? (END)
Random"Gw kangen sama Lo yang dulu chiya ngerti ga sih. Lo tuh dulu sering nyuapin gue kalo lagi ga mood kayak gini." Ucap Christy tanpa sadar bahwa orang yang di depannya sekarang langsung berhenti makan dan berubah menjadi sendu. Chika yang lama terdiam...