15

1K 90 8
                                    

Flashback on

Saat Chika ingin mengabari kembarannya bahwa iya akan pulang ke Indonesia ternyata sedikit mendapatkan masalah.

Keberangkatannya ternyata harus di tunda beberapa jam karena sedang ada masalah dengan pesawat yang akan ia naiki jadi Chika terpaksa mengganti jadwal keberangkatannya.
Tapi baru ia ingin mengabari chiya kalo dia akan telat sampai ternyata HP-nya mati karena kehabisan daya.

"Ck kok mati sih, mana udah di bandara lagi. Gue mau cas hp di mana.

Ah sudahlah lagian gue kan udah mau pulang mending ga usah di cas itung-itung ngerjain tuh anak."

*****

Sekarang Chika sudah sampai di rumahnya yang sudah sepi karena chiya sudah berangkat ke sekolahnya.

"Duhh sepi banget nih rumah.
Si chiya kok bisa nyaman tinggal di rumah kek gini.

Kasian banget Lo chiya ditinggal Mulu sama papah mamah, gue emang di kurung terus sama nenek di Singapura tapi setidaknya nenek selalu ada buat gue walaupun agak galak". Ucap Chika yang berbicara sendiri.

"Hemm kok perasaan gue ga enak yah dari tadi."

"Apa sesuatu terjadi sama chiya. Ck lagian si Chiya kenapa malah berangkat kesekolah  sih, kan gue udah bilang mau pulang kok malah sekolah bukannya nungguin gue.
Apa gue samperin aja yah ke sekolahnya sekalian kasih kejutan.
Oke mending gue samperin aja sekarang."

Chika kemudian pergi ke sekolahan Christy untuk memberikan kejutan kepada kembarannya.
Chika memakai Hoodie dengan setelan topi dan juga masker hitam biar nanti chiya tak bisa mengenalinya.

Tapi bukannya ia yang memberikan kejutan terhadap kembarannya justru ialah yang di buat terkejut setengah mati dengan apa yang di alami oleh kembarannya sekarang.
Kondisi adiknya itu sangat memprihatinkan dengan darah yang sudah bercucuran di kepalanya akibat ulah dari seseorang yang mendorong chiya dan tak sengaja terbentur di bangku yang ujungnya tajam.

Yang membuatnya tak habis fikir lagi karna orang orang yang ada disana ternyata hanya melihat lihat saja Tanpa ada niatan membantu.
Tapi dia juga salfok dengan satu orang yang bukannya langsung membawa chiya ke rumah sakit tapi malah mengamuk di sana.

Chika yang sudah sangat khawatir dengan saudaranya langsung membawa tubuh adiknya yang lemah dan tidak ada satupun orang yang menyadarinya karena mereka hanya fokus memperhatikan Christy yang mengamuk.

Sekarang Chiya sudah berada di UGD  dirumah sakit terdekat.

Dengan perasaan yang campur aduk Chika menunggu kabar  adiknya di depan pintu ruang rawat tempat Christy ditangani.

Tak lama seorang dokter keluar dari ruang rawat chiya.

"Dengan keluarga pasien", tanya dokter kepada Chika

"Iya dok, gimana keadaan adik saya dia udh baik-baik aja kan" Chika langsung saja bertanya kepada dokter dengan perasaan yang masih panik dan khawatir terhadap keadaan kembarannya

"Begini pasien sudah sadar tapi keadaannya sekarang sangat kritis, benturan di kepalanya mengakibatkan banyak sekali kekurangan darah karena pembuluh darahnya juga kena jadi mbak sebaiknya banyak-banyak berdoa agar pasien bisa selamat."

"pasien juga sedari tadi memanggil nama Chika, apa anda yang bernama Chika."

Penuturan dari dokter tadi membuat tubuh Chika sangat lemas, dia benar-benar tidak habis fikir dengan orang yang dengan tega membully adiknya hingga kritis seperti sekarang ini.

"Iya dok saya Chika"
Saya boleh masuk kan.

"Iya boleh silahkan masuk tapi jangan membuat pasien terlalu banyak gerak dan berbicara karena kondisinya sangat kritis sekarang."

Pembohong? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang