16

970 84 8
                                    



Sejak kejadian Christy mengetahui fakta tentang  kepergian chiya, Christy benar-benar menjauh dari Chika. Dia masih sangat kecewa dengan kebohongan yang Chika lakukan terhadapnya.
Dia tidak habis pikir bagaimana bisa Chika menyembunyikan kematian chiya dan malah berpura-pura menjadi chiya.

Hari ini hari Minggu dan dia  memilih untuk bermalas-malasan di kamarnya.

"Hufft biasanya kalo hari libur gini gue main sama chiya, chiya Lo kok tega sih ninggalin gue. Pasti waktu itu sakit banget yah."

"gue minta maaf ga sempet nyelamatin Lo hiks.
Adai aja waktu itu gue langsung bawa Lo kerumah sakit tapi gue malah ngamuk ga jelas di kelas Lo.

Gue kangen Lo chiya hiks. "

Christy merasa bersalah dengan kepergian chiya.
Dia merasa tidak becus menjadi sahabat Chiya karena telat menolongnya.

"Chiya apa gue salah udah marah sama kakak Lo.
Gue benci sama dia, kenapa dia harus nyembunyiin kematian Lo. Harusnya gue juga berhak tau itu semua. Bahkan makam Lo aja gue gatau dimana, apa gue tanya Chika aja.
Tapi gue masih kecewa sama dia."

"Arghhhh Chika gue benci sama Lo hiks."

Teriak Christy yang merasa frustasi dengan keadaan sekarang.
Karena merasa lelah menangis Christy pun kemudian tertidur kembali berharap setelah bangun semua kejadian yang dialaminya hanyalah mimpi.

Setelah beberapa lama tertidur Christy kemudian terbangun tapi dia dibuat bingung karena dia terbangun ditempat yang indah dan nyaman. Karena hanyut dalam suasana nyaman itu dia tidak sadar disampingnya sudah ada seseorang yang ia rindukan selama ini.

"Christy..."
Ucap orang yang berbeda di sebelah Christy.

"Chi-chiya ini beneran Lo kan.

aaaaa akhirnya gue ketemu sama Lo. Christy langsung saja memeluk orang disebelahnya."

"Ternyata benar selama ini Gue cuma mimpi. Chika ternyata cuma bohong sama gue.
Chiya Lo kemana aja, Lo kenapa ga ngabarin gue. Lo marah yah gara-gara gue ga sempet nolongin Lo waktu itu." Pertanyaan diberikan oleh Christy bertubi-tubi tapi ternyata tidak ada respon dari chiya.

"Lo beneran marah sama gue." Tanya Christy lagi

"Christy kamu harus iklasin aku, aku gasuka kamu sedih gara-gara aku. Kalo kamu tanya aku marah atau enggak, iya benar aku marah.
Aku marah karna kamu ga mau iklasin aku buat pergi. Aku juga marah karna kamu ninggalin kak Chika sendiri.

Kasian ka Chika, kachika sendirian karena kamu ninggalin dia, dia udah hancur karena kehilangan aku dan tambah hancur lagi karena kamu udah ninggalin dia sendiri disaat kayak gini."

Sedari tadi Christy hanya diam sambil mendengarkan chiya berbicara kepadanya. Dia bingung harus memberikan balasan apa terhadap perkataan chiya.

Melihat orang disampingnya hanya terdiam, chiya kembali berbicara.

"Christy aku punya permintaan sama kamu dan aku mohon kamu harus wujudkan permintaan aku itu.

Tolong jaga ka Chika buat aku yah, ka Chika paling takut di tinggal sendiri, aku udah gagal jadi adik dia jadi aku mohon jaga dia yah demi aku."

Setelah mengucapkan itu tubuh chiya kemudian menghilang dari pandangan Christy.

"Lohh chiya Lo dimana
Chiya jangan tinggalin gue chiya
Chiyaaaaa ."
Christy terus berlari mengelilingi tempat itu tapi ia tak kunjung menemukan keberadaan chiya disana.
Hiks chiya Lo dimana."

"CHIYAAA."

Teriak Christy akhirnya terbangun dari tidurnya.

"Jadi tadi itu cuma mimpi, chiya Lo benar-benar ninggalin gue hiks hiks.

Soal permainan Lo gue ga tau harus gimana chiya, gue benci sama dia karena udah bohongin gue bahkan kuburan Lo aja gue belum tau dimana. Tolong kasih gue waktu buat maafin dia "

*********
Sementara itu di rumah Chika tepatnya di kamar milik chiya, Chika benar-benar jauh dari kata baik. Sekarang di kamarnya itu sangat berantakan dengan kondisi ruangan yang gelap tanpa penerangan lampu. Sedari tadi Chika sudah mabuk karena kebanyakan minum alkohol  dan taklupa dengan karya yang begitu banyak di lengannya. Sekarang untuk pertama kalinya ia mencoba minuman haram itu.

Dia benar-benar merasa hancur dan sendirian sekarang.
Bahkan orang tuanya kembali memilih menyibukkan dirinya dengan gila kerja karena ingin melupakan kepergian chiya. Tapi mereka juga lupa kalo masih ada satu orang anak yang hancur karena dibuat benar-benar tidak punya siapa-siapa.

"Yaya, kenapa Yaya tinggalin Caca.
Caca nakal yah. Caca mau nyusul Yaya aja deh disini Caca gaada temen tau".

Chika kembali mengambil cutter yang ada di dekatnya untuk membuat luka yang lebih dalam lagi bahkan sampai nadinya terputus
Tapi belum sempat ia menggoreskan tiba-tiba lampu menyala tapi sama sekali tidak disadari oleh Chika.
Di otaknya sekarang ini hanya ingin menyusul chiya.

"Chika stop......"

_______

Hai hai author balik lagi nih
Gimana part kali ini?
Maaf yah kalo agak ga nyambung atau kurang dapat gitu feel-nya karena author nulisnya sambil batuk-batuk Mulu hehe.

Jangan lupa vote dan komen biar author semangat

Maaf kalo ada typo yah

Komen up kalo mau lanjut




Pembohong? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang