Di suasana sore yang tenang di sebuah pemakaman terlihat sepasang suami istri yang sedang duduk diselah-selah dua makam.
"Hai kalian berdua apa kabar. Maaf yah gue baru berkunjung setelah 7 tahun kalian pergi.
Oh iya liat sekarang gue bawa siapa nih. Dia selalu ngedesak gue buat ketemu sama Lo berdua tapi gue selalu nolak karena gue masih belum siap.
Hiks Gue terlalu lemah buat berkunjung kesini. Kalian pasti kecewa kan sama gue hiks.Orang yang disamping wanita itu langsung membawa istrinya kedalam pelukannya.
"Udah tenang yah, kan tadi kamu udah janji sama saya kalo kamu bakal kuat kalo saya bawa ke sini." Setelah memeluk istrinya lelaki itu pun mengharapkan dirinya ke arah dua gundukan tanah di sampingnya
"Jadi kalian yang sering buat istri saya nangis terus, saya cuma mau bilang kalian gausah khawatir sekarang ada saya yang bakalan jagain dia, dia adalah segalanya buat saya. Jadi tenang aja kesayangan kalian ini juga adalah kesayangan saya". Ucap Adrian di depan makam Chika dan chiya.
Jadi orang yang sedari tadi di depan makam chika dan chiya adalah Adrian dan Christy. Christy akhirnya memberanikan dirinya untuk menemui kedua sahabatnya setelah ditinggal 7 tahun lamanya.
"Christy udah yah kamu jangan nangis terus ayo kita pergi, hari sudah mau malam." Ajak Adrian kepada Christy karena langit senja sebentar lagi akan hilang
"Hiks hiks tunggu dulu aku belum puas liat mereka, kalo kamu mau duluan pergi yaudah sana, aku masih mau disini hiks." Christy tetap kekeuh untuk beranjak dari sana sampai suara dari seorang anak kecil terdengar untuk mengajaknya pulang.
"Daddy cama mommy kok lama banet cih, tacian Dedek di mobil nanis teyus,
ehh kok mommy juga nanis sih, Daddy apain mommy atu." Ucap seorang anak kecil berusia 3 tahun yang baru menyadari kalo mommy-nya ternyata sedang menangis dengan seduh."Eh anaknya mommy kenapa malah nyusul kesini, kan mommy bilangnya tunggu di mobil aja, angin sore ga bagus buat kesehatan kamu sayang." Christy yang kaget dengan keberadaan putrinya yang sudah ada disampingnya itu langsung saja menghapus air matanya.
"Abisnya mommy cama Daddy lama banet, adek nanis teyus atu jadi pucing dengeyin adek nanis. Matanya atu tecini mandil mommy". Ucap anak itu lagi
Taklama seorang anak juga datang menghampirinya dengan di gendong oleh seorang baby sitter.
"Hiks hiks mommy". Tangis anak itu kemudian langsung berpindah ke gendongan Christy.
"Duh maaf Bu adek nangis terus makanya saya bawa kesini buat nyamperin ibu."
"Iya gapapa kok, makasih yah udah jagain adek."
"Ututu anak mommy kok cengeng sihhh, kan mommy baru ninggalin sebentar doang. Udah yah cup cup nanti dadanya sesek kalo nangis terus." Christy berusaha menenangkan anaknya itu tapi tiba-tiba anaknya yang lain langsung nyeletuk
"Dedek kok nanis teyus cih, atu pucing tau dengeyin Dedek nanis. Kalo nanis teyus aku buang te laut nanti."
" Huwa mommy Dede mau di buang cama kakak". Bukannya tambah tenang anak itu malah semakin menangis.
"Duh udah dong dek jangan nangis terus ini dipemakaman nanti hantunya keluar loh gara-gara dengar suara adek nangis". Mendengar perkataan Christy seketika anaknya itu langsung menghentikan tangisannya dan malah ketakutan.
"Kamu ini malah nakutin sidedek, sini biar Dedek sama aku. Kamu kalo masih mau ngobrol sama mereka gapapa, biar saya bawa Chika dan chiya ke mobil. Tapi kamu jangan lama yah takutnya kamu di culik hantu. " Adrian yang sedari tadi hanya menyimak drama ibu dan anak itu langsung bersuara dan membawa chiya kedalam gendongannya dan berniat membawa kedua anaknya terlebih dahulu agar Christy ada sedikit waktu untuk bicara dengan makam kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembohong? (END)
Aléatoire"Gw kangen sama Lo yang dulu chiya ngerti ga sih. Lo tuh dulu sering nyuapin gue kalo lagi ga mood kayak gini." Ucap Christy tanpa sadar bahwa orang yang di depannya sekarang langsung berhenti makan dan berubah menjadi sendu. Chika yang lama terdiam...