11

892 69 0
                                    


Christy yang mendengar penurunan sahabatnya kembali mengeluarkan air matanya.
Chika yang melihat itu kembali merasakan sakit dihatinya, ia tidak tega melihat sahabat kembarannya seperti sekarang.

"Emmm Gue boleh peluk." Tanya Chika yang ingin berusaha menenangkan Christy

_______________

Christy yang mendengar itu tidak berniat menjawab tapi langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Chika.

"Hiks hiks chiyaaaa."

Christy malah tambah menangis dalam pelukan Chika. Lagi-lagi iya merasa bersama orang lain bukan chiya. Pelukan yang chiya berikan sekarang memang hangat tapi tak sehangat pelukan yang biasa chiya berikan saat menenangkannya dulu.

Saat Chika merasa kalo Christy sudah lumayan tenang tapi masih sesekali menangis sesenggukan berniat melepaskan pelukannya tapi belum sempat terlepas Christy malah semakin mengeratkan pelukannya seperti orang yang takut kehilangan.

"Plis gini aja dulu, gue masih butuh pelukan Lo." Ucap Christy yang bersuara parau akibat kelamaan menangis.

"Iya iya gue ga akan lepasin tapi udah dong nangisnya ingus Lo meleber ke seragam gue nih." Christy yang mendengar itu langsung saja melepaskan pelukannya dan memutar badannya menjadi memunggungi Chika.

Chika yang melihat itu langsung terkekeh kecil.
Iya sebenarnya cuma ingin mengisengi Christy, ia sama sekali tak masalah jika seragamnya basa atau kotor karena ulah Christy.

Tak lama isakan Christy kembali terdengar itu sontak saja membuat Chika panik karena ulahnya Christy kembali menangis.

"Eh eh jangan nangis lagi, gue cuma bercanda sorry yahh."
Tapi Christy masih setia menangis sambil menenggelamkan kepala di atas lipatan tangannya. Chika yang pun kembali membujuk Christy dengan cara memaksa untuk meenghadapnya.

"Heiii hadap sini dulu. Gue cuma bercanda tadi, gue ga masalah mau baju gue basah kek kotor kek robek kek gue ga masalah.Udah yah nangisnya." Ucap Chika sambil mengusap air mata Christy dengan lembut.

Christy yang di perlakukan seperti itu langsung berhenti menangis.

"Kenapa Lo jadi ngeselin sih, Lo dulu tuh ga kayak gini"

"Iya iya sorry, bantu gue buat balik ke sifat chiya yang dulu seperti yang Lo mau."

Entahlah Chika lama-lama merasa nyaman dengan Christy, bukan karena tugasnya yang harus menjaga sahabat Chiya, tapi iya benar-benar merasa nyaman karena Christy. Iya merasakan seperti sedang bersama chiya. Saat bersama Christy, Chika merasakan keberadaan kembarannya.

"Eh gue denger tadi Lo di tagihin utang bibi Lo kan, biar gue aja yang bayar, gaada penolakan gue maksa kalo Lo gamau terima Lo gausah ngajak gue bicara lagi." Christy yang mendengar itu hanya tersenyum. Ternyata ancamannya ga jauh beda sama ancaman chiya yang dulu.

"Dih sok-sokan ngancem padahal Lo kan yang ga bisa jauh dari gue, gue kan sahabat Lo satu-satunya." Ucap Christy yang mengejek

"Kepedean banget mbaknya. Yaudah gausah ajak gue ngomong lagi, gue mau pulang udah mau bell tuh."

Christy tak menduga bahwa chiya akan merespon seperti itu, biasanya chiya akan membujuknya sampai ia menerima pemberiannya.

Chika Baru ingin berdiri tapi tangannya langsung di tahan oleh Christy.

"Iya iya gue yang ga bisa jauh dari Lo, gue setuju kalo Lo mau bayarin utang gue." Ucap Christy pasrah.

Chika mempuk-puk kepada Christy sambil ketawa
"Haha nah gitu dong anjing pintar".

"Iiiiihhh chiyaaaa Lo kok jadi ngeselin gini si anjir, baru aja tadi Lo bilang "binti gii biitt bilik ki sifit chiyi ying dili" tapi kok Lo malah ngeselin sih" ucap Christy yang mengulang perkataan Chika tadi sambil menye-menye.

"Haha iya sorry-sorry, sekarang Lo maunya gue kayak gimana." Tanya Chika agar tidak membuat Christy tambah kesal terhadapnya

"oke gitu mulai dari cara Lo ngomong,

Lo kalo ngomong "lo-gue" itu ga cocok banget sama chiya yang dulu yang lemah lembut dan anggunly."

"Emm kalo yang itu sorry sekarang gue lebih nyaman kalo pake "lo-gue" itung-itung ngubah image."

"Gausah deh sok-sokan mau ngubah image gapenting tau ga."

"Ihhh tapi serius gue lebih nyaman kalo ngomong kek gini, plis ngertiin gue yah." Ucap Chika yang agak memohon.

"Ck terserah"

"Em kalo gitu gue mau Lo manggil gue pake nama kitti lagi."

"Dih sok imut banget mau dipanggil kitti". Chika kembali mengejek Christy. Sepertinya sekarang akan menjadi hobinya untuk mengejek sahabat kembarannya ini.

"Tau ah cape gue sama Lo." Ucap Christy ketus

"Haha iya iya maafin aku yah kitti."

Christy yang mendengar itu sontak memeluk Chika.

"Aaaaa chiyaaaa akhirnya gue kangen banget sama nama itu."

"Iya iya kangen sih kangen mbak tapi ga gini juga, Lo meluk gue tapi jatuhnya malah kek nyekek gue tau ga." Protes Chika yang agak kesusahan bernafas karna pelukan Christy.

"Hehe sorry soalnya gue sekangeen itu sama panggilan tadi"
Christy kemudian melepaskan pelukannya itu.

"Oh iya Lo kok bisa tau gue disini"
tanya Christy penasaran, pasalnya Christy sama sekali tak mengabari chiya kalo dia sedang di rooftop tapi kenapa dia malah tau keberadaannya.

"Oh anu tadi kan gue jam kos tuh, gue bosen banget di kelas trus gue mau nyamperin Lo gitu, tapi berhubung gue lupa kelas Lo di mana jadi gue tanya ke Dion buat kasih tau gue letak kelas Lo, tapi pas gue nyamperin kelas Lo ternyata Lo-nya malah ga ada. Jadi gue kesini ngikutin insting aja sih." Jelas Chika kepada Christy

Christy yang mendengar itu langsung berubah menjadi datar.

"Oh dia udah balik sekolah lagi, mending Lo ga usah dekat-dekat dia lagi."  Setelah mengucapkan itu, Christy langsung berlalu begitu saja meninggalkan Chika yang kebingungan.

"Lah bukannya si Dion pacarnya chiya yah, kok Christy kek ga suka gitu sama Dion.

Dahlah bodoamat mending gue nyusul Christy aja."

Chika yang tak mau berlama-lama pusing pun menyusul Christy ke parkiran dan bergegas untuk pulang.



___________

Gimana part kali ini, lanjut ga???

Jangan lupa vote dan komen biar aku semangat lagi nulisnya

Pembohong? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang