Eldric Arkwright tumbuh di tanah utara yang dingin. Musim dingin panjang sudah menjadi hal lumrah baginya. Keadaan berat di tanah yang beku itulah yang membuat kondisi keluarga masa kecil Eldric berbeda Dengan anak bangsawan pada umumnya.Mewarisi rambut perak dari mendiang ayahnya, Eldric kecil sempat dijuluki sebagai 'putra langit'. Julukan ini bukan hanya karena penampilannya yang menawan, tapi juga karena bakatnya yang melebihi para anak bangsawan seusianya.
Keluarga Arkwright dikenal sebagai duchy kuat dengan pasukan perang terkuat di seluruh penjuru kekaisaran Auretia. Kebanyakan para bangsawan di ibukota memandang mereka rendah, tapi nyatanya Duke Arkwright dan para prajurit kala itu bangga akan pencapaian dan martabat mereka. Apapun yang orang-orang katakan, tidak ada seorangpun yang dapat menyangkal kekuatan pasukan duchy Arkwright.
Orang-orang bilang bahwa putra-putri dari duchy Awkright tumbuh menjadi ksatria tangguh karena mereka sudah terbiasa hidup dalam keadaan yang sulit. Selain itu, memang kebanyakan dari mereka lahir dengan anugerah dari Dewi Laut Frostia, sihir pelindung. Sihir ini sangat berguna jika diggunakan dalam pertempuran, karena tak satupun pedang yang hanya ditempa dengan besi biasa akan melukai mereka.
Dengan musim dingin yang panjang setiap tahunnya, banyak orang mengira bahwa duchy Awkright adalah tanah yang miskin. Berbeda dengan wilayah lain yang mendapatkan banyak penghasilan dari sektor pertanian, tanah beku di utara tidaklah begitu subur. Tapi, bersentuhan langsung dengan laut, duchy Arkwright merupakan penghasil mutiara satu satunya di tanah Auretia. Selain itu, sang Duke juga memiliki beberapa tambang besi di lereng pegunungan Rhode.
Tidak jauh berbeda dengan putra-putra Awkright lainnya, Eldric sendiri juga tumbuh dengan pedang dan panah sejak ia kecil. Ia memiliki Kebiasaan berburu yang memang sudah ditanamkan oleh ayahnya sejak ia kecil. Namun dari 2 saudaranya, Eldric kecil dianugrahi bakat lebih dalam menggunakan senjata.
saat ia menjajaki usia sembilan tahun Eldric kecil sudah mampu mengalahkan kakaknya yang kala itu sudah berumur 14 tahun dalam latihan berpedang. Tidak perlu menunggu lama hingga Duke Arkwright yang pada saat itu menyadari bakat milik Eldric mulai memberinya latihan khusus untuk ksatria. Latihan keras yang dibilang keji untuk anak seusianya itu nyatanya dapat dilalui Eldric dengan mudah.
Dengan mengorbankan masa kecilnya, Eldric tumbuh menjadi pria muda yang tangguh. Meski begitu, hal ini pula yang membuat dia dikenal sebagai pria yang dingin. Anak laki-laki yang tadinya dipuji-puji sebagai 'putra langit' itu berubah menjadi sedingin es. Setelah mendapat latihan berat di usia yang tebilang masih terlalu dini itu, Eldric menjadi tertutup dan tak pernah mengutarakan perasaannya. Orang dewasa yang seharusnya mengajarinya untuk mengenal dunia hanyalah guru berpedang yang akan meneriakinya saat ia terjatuh ataupun membuat kesalahan.
Baginya, sama seperti tanah utara yang membeku, dunia terlihat tak berwarna. Pandangan kelamnya ini berlanjut hingga ia menganjak usia remaja.
Tak pernah ia duga bahwa pandangan hidupnya itu runtuh saat ia pertama kali datang ke ibukota untuk merayakan debutante-nya. Di usianya yang ke 15, untuk pertama kalinya Eldric bertemu dengan Rienna.
Rienna Welshburg, putri termuda dari count Welshburg itu terlihat seperti bunga yang baru mekar. Rambut yang mengayun lembut di belakang tubuhnya yang terlihat rapuh itu terlihat bagaikan kelopak bunga Prionia yang gugur di akhir musim semi. Senyuman lembut yang dibingkai dengan rona merah di pipinya membuat Eldric tertegun-- bagaimana bisa ada gadis secantik itu?
Sejak saat itu pula, Rienna menjadi musim semi baginya. Ia adalah setangkai bunga di tengah hidupnya yang tak berwarna.
Pertunangan mereka berlangsung cukup cepat karena kesehatan ayahnya yang tiba-tiba memburuk. Seluruh kekaisaran sempat ramai karena Duke Arkwright terdahulu, mengangkat Eldric yang merupakan putra keduanya sebagai penerus keluarga. Meski memang Eldric adalah pria yang berbakat, ia masih tergolong sangat muda untuk menduduki kursi seorang Duke. Tapi yang menjadi polemik para bangsawan kala itu adalah anak laki-laki tertua keluarga Akrwright memang dikenal sebagai pria bebas yang terkenal tak begitu peduli dengan politik dan intrik kerajaan. Beberapa kubu mengatakan bahwa Eldric merupakan pilihan yang tepat untuk meneruskan nama Arkwright dan sisanya beranggapan seharusnya duke terdahulu menunggu sedikit lebih lama sebelum lengser dari posisinya.
Tiga tahun terlalu lama bagi duchy Arkwright bertahan dengan kekuasaan yang timpang. Memang benar, Eldric dikenal sebagai pria raisonal yang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tapi tetap saja ia tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang wanita bangsawan. Karena itulah, setelah 3 bulan Count Welshburg menerima tawaran pertunangan untuk putrinya, Eldric memutuskan untuk segera menikahi cinta pertamanya.
Malam saat mereka berjanji di depan para dewa dan dewi untuk menjalani hidup bersama, Eldric bersumpah untuk melindungi Rienna dengan segenap jiwanya.
Karena itulah hatinya hancur saat ia melihat bunga indah itu perlahan layu di pelukannya---
"Lepas! Lepaskan aku!" Rienna berontak, berusaha melepaskan diri dari cengkramannya, tapi Eldric hanya diam tak bergeming.
Kulit yang bersentuhan langsung dengan telapak tangannya terasa seperti bara api. Wajah memerah dan keringat dingin yang membasahi kening istrinya itu jelas mengisyaratkan bahwa demamnya masih belum juga turun. Buruknya lagi, ia berkeliaran di luar kamar hanya mengenakan sehelai gaun tidur yang tipis.
Ingin rasanya ia membentak penjaga dan pelayan yang bertugas untuk melayani istrinya. Selalai apa meraka sampai bisa membiarkan nyonya rumah mereka yang sedang sakit berjalan-jalan sendirian di tengah malam yang dingin begini?
Ia menghela nafas, menahan amarah yang sejujurnya tak ingin ia tunjukkan di depan Rienna. Tapi mungkin secercah emosi tak sengaja lepas dari nada bicaranya yang sama dinginnya dengan udara di luar. "Berhentilah berontak." Pintanya, tapi setelah itu bukanlah jawaban yang ia terima, tapi tubuh lemas istrinyalah yang jatuh dalam pelukannya.
"Astaga, Nyonya!" Barulah saat itu langkah kaki para pelayan datang mendekat. Yang paling pertama datang menghampirinya adalah sang kepala pelayan, Welch. "Sa-saya akan panggilkan dokter sekarang juga. Kalian berdua, segera bawa nyonya kembali ke kamar!" Sigap, ia memerintah dua penjaga dan pelayan yang mengikutinya.
Dilihat dari keduanya yang masih mengambil nafas terengah, Eldric mengambil kesimpulan bahwa mereka adalah orang yang ditugaskan untuk menjaga kamar Rienna malam itu. Wajah pucat mereka juga seakan memberitahunya berapa paniknya mereka saat menyadari kalau nyonya yang seharusnya mereka jaga hilang dari tempat tidurnya.
"Tidak perlu." Ujarnya yang setelah itu mengangkat Rienna ke pangkuannya. Ringannya beban di atas kedua lengannya itu sesaat mengiris hatinya.
"Panggil Claye ke kamarku. Rienna akan istirahat di kamarku malam ini." Perintahnya sebelum meninggalkan para pelayan dan berjalan kembali ke ruang pribadinya. Setidaknya, ia ingin menjaga Rienna dan memastikan bahwa dia baik-baik saja hingga matahari terbit esok hari.
-End of Chapter 3-
Author's Note.
Next chapter kembali ke Rienna POV!
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Ever After
RomanceHidup Rienna berakhir tragis, namun semesta memberinya kesempatan untuk melanjutkan hidup di dunia yang lain. Dunia Etoile Heart; sebuah game romantis yang baru saja ia tamatkan. Tapi sialnya, Rienna terbangun tepat di saat event bad end berlangsung...