S2, 0.14; You're Always Flawless.

229 31 8
                                    

"Buna, bangun buna!" seru Riki kala melihat gelagat gelisah dari Jeongin yang tidurnya tak tenang.

Kedua mata Jeongin melotot, napasnya tersengal-sengal menahan degupan Jantung yang bertalu-talu. Riki lekas mengambilkan minum yang sudah ia sediakan di nakas untuk jaga-jaga kalau ibunya nanti terbangun.

"Akhirnya buna bangun juga."

Jeongin terdiam selepas meneguk air putih, lalu menoleh pada Riki. Dahinya berkerut, "Memangnya berapa lama buna tertidur?"

"Dihitung dari sejak kita pulang dan paman itu membawa buna berbaring di atas kasur, sudah 3 hari berlalu dan buna tidak kunjung terbangun. Tapi, yang aku lihat, paman itu selalu datang di jam-jam makanku. Sarapan, makan siang, bahkan makan malam dia tidak pernah melewatkan dan membawakannya untukku makan. Bahkan dia yang merawat buna saat aku beranjak ke kamar mandi atau dapur. Namun anehnya, tanpa berkata apa-apa, dia langsung pergi begitu saja tanpa aku sempat bertanya. Siapa gerangan dirinya?" Riki menatap Jeongin meminta penjelasan, "Apa benar bahwa dia adalah ayah kandungku?"

Sudah Jeongin duga hari ini akan datang, masa disaat Riki mempertanyakan siapa ayah kandungnya. Membuat Jeongin mau tidak mau harus menjelaskan secara jujur bhawa Riki bukanlah manusia biasa. Namun, Jeongin takut bahwa kebenaran akan melukai Riki.

"Buna jangan takut aku akan marah atau semacamnya, karena jika buna memilih diam, justru akan membuatku semakin bertanya-tanya dan...mencari tahu sendiri tanpa persetujuanmu."

Jeongin menggeleng keras, ia tentu tidak mau Riki salah paham terhadapnya. Jadi dengan berat hati Jeongin lantas menjelaskan segalanya.

"Benar, dia adalah ayah kandungmu, sesosok iblis yang ingin sekali aku jauhkan dari hidup kita. Sayangnya, semakin aku menghindar, semakin dia mendekat. Orang bilang bahwa itu adalah takdir, tapi bagaimana mungkin takdir bisa sekejam ini? Walaupun semua memiliki keterkaitan, buna masih butuh waktu untuk menerima hubungan tabu." Jeongin memulai penjelasannya, lalu menceritakan dari sejak awal ia dilahirkan. Munculnya teror, hingga perundungan yang terjadi, perlakuan ayah kandung yang membuatnya kian trauma, hingga cerita tentang ia dan Hyunjin memadu kasih yang penuh akan obsesi. Semuanya, tanpa ada yang ditutupi Jeongin ceritakan pada sang putra yang memiliki kecerdasan luar biasa.

"Jadi, begitu ya...."

"Buna hanya takut, bahwa Riki akan mengalami pengalaman masa kecil traumatik seperti yang buna dapatkan dari kakekmu. Buna hanya mencoba untuk melindungi Riki," kata Jeongin seraya tangannya memegangi kedua bahu Riki.

Riki menepis lembut tangan sang ibu dari bahunya, lantas menghela napas dan menatap dengan tenang, "Buna bukannya mau melindungiku, buna hanya belum sepenuhnya yakin bahwa Lucifer tidaklah seburuk itu. Riki mengerti buna trust issue, tapi bila memang ayahku ingin berubah, bukankah seharusnya buna mau membuka hati buna untuknya? Coba pikirkan, Riki tanpa kehadiran seorang ayah, bukannya sama saja dengan buna yang tumbuh dewasa tanpa mendapatkan kasih sayang? Riki bukannya menyalahkan buna, tapi jika memang alasannya untuk melindungiku, lihatlah, buna justru menempatkanku beberapa kali dalam bahaya sejak dulu."

Raut wajah Jeongin berubah pias, memikirkan bahwa perkataan sang putra ada benarnya. Riki merasa tidak tega melihat ibu yang ia kasihi menjadi sedih. Ia lantas melanjutkan perkataannya, "Riki tidak apa buna, karena seperti yang buna katakan, Riki bukan manusia seutuhnya yang fana. Riki adalah keturunan setengah iblis. Bukankah berarti Riki memiliki sihir yang sama dengan ayah Riki? Riki bisa menjaga diri Riki sendiri. Sebaliknya buna, apakah buna bisa berdiri sendiri tanpa ayah Riki yang senantiasa melindungi di belakang?"

Jeongin menatap putranya tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang anak berusia 5 tahun bisa berbicara dengan lancar perihal kebahagiaan serta hubungan orang dewasa? Detik itu Jeongin sadar, bahwa Riki benar-benar bukan manusia biasa. Jeongin malu menyaksikan bahwa pemikiran sang putra bahkan jauh lebih matang ketimbang dirinya yang berusia jauh lebih tua.

𝘽ecaꪊse 𝙔ou 𝙒ouꪶd 𝘽e 𝙈ine! - S1&S2, [hyunjeong].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang