2000+ Words
Renjun sangat puas dengan nilai yang didapatkannya. Yaitu A+, itupun berkat Wendy yang menyelesaikan setengahnya.
Renjun tidak berhenti tersenyum ketika dalam perjalanan pulang, ia berencana berterima kasih kepada Wendy dengan sangat gembira.
Untuk kedua tuxedo itu, ia membawanya dengan cara dilipat dan dimasukkan ke tas khusus. Ia pulang menggunakan taksi, karena Chanyeol sedang tidak dapat menjemputnya.
Sesampainya dirumah, ia segera memasuki rumah dengan riang.
"Renjun pulang!! Mamaaa Renjun dapat nilai A plus!" Ucapnya girang menuju dapur.
"Mama?" Renjun celingak-celinguk mencari keberadaan wanita yang membesarkannya.
"Renjun! Sini!"
Renjun menoleh, ternyata Wendy berada di ruang tengah, ia tidak menyadarinya karena ia berlari dengan riang ke dapur.
Renjun sangat malu, apalagi sedang ada tamu dirumahnya.
Renjun berjalan ke ruang tengah dengan senyum canggung, ia membungkuk pada tamu yang hadir, yang ternyata adalah Irene, Donghyuck, dan Karina.
"Renjun, salim dulu sama calonnya." Ucap Wendy senang.
Pemuda Huang itu menuruti perintah sang mama, ia mencium punggung tangan Irene, dan berjabat tangan ke anak-anak Irene.
"Duduk sini." Wendy menepuk bagian sofa yang masih kosong disebelahnya, dan Renjun menuruti.
"Kamu kenapa teriak teriak gitu, Njun?" Tanya Irene, membuat Renjun semakin malu.
"Eh, anu... Renjun dapat nilai A plus, tante. Jadi Renjun mau laporan ke mama yang bantu Renjun selesaikan tugas... Emm..." Jawab Renjun gugup.
"Tugas apa kalau tante boleh tahu?" Tanya Irene lagi.
"Itu... Bikin sketsa tuxedo dan membuat tuxedo, tante."
"Woah, kak Renjun hebat ya! Kamu bisa bikin gaun juga, nggak?" Ucap Karina heboh, dan diangguki oleh Renjun.
"Wuii! Bikinin aku gaun dong, kak!" Karina sangat bersemangat atas jawaban Renjun.
"Emm... Kapan-kapan aja ya... Hehe," Balas Renjun canggung.
"Mama mau ke dapur sama tante Irene dulu ya, nanti balik kok." Ucap Wendy, kemudian ia dan Irene pergi ke dapur.
"Emm... Aku ke toilet sebentar ya, kak. Dadah!" Karina melenggang pergi.
Tersisa Renjun dan Donghyuck yang sama-sama diam.
"Ekhem, kamu om om yang pernah saya tabrak ya?" Renjun memulai obrolan random.
"Mungkin? Tapi jangan panggil saya om, kamu bukan keponakan saya." Balas Donghyuck. Ini pertama kali mereka mengobrol secara resmi. Setelah obrolan saat pertemuan tidak sengaja saat itu.
"Ya terus? Emang umur om berapa sih?"
"Saya baru dua puluh enam tahun."
Sebenarnya Renjun tahu, tapi ia hanya ingin berbasa-basi agar obrolan mereka tidak canggung.
"Kalo gitu... Kak Hyuck aja gimana?"
Donghyuck memberi postur berpikir, tapi setelah itu ia mengangguk, "Boleh,"
"Ekhem, udah deket aja nih." Ucap seseorang dari dapur, itu adalah Wendy yang iseng.
Renjun memberi tatapan tajam tapi itu justru menggemaskan di penglihatan orang lain, Renjun sembari memberi gestur mulut seolah olah berkata "Mama!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrothed - HyuckRen [ON GOING]
HumorCerita ini tentang kehidupan Donghyuck dan Renjun yang siap atau tidak siap harus tetap dijodohkan. Renjun yang sedang fokus dengan ponselnya tanpa sengaja menabrak bahu orang yang lebih tinggi darinya. Ia meminta maaf kepada orang yang ia...