Renjun tidak habis pikir dengan Donghyuck, ia seperti kantung hormon berjalan. Semenjak kejadian hari pertama di Los Angeles, Donghyuck tidak ragu lagi untuk menempel pada Renjun.
Hal itu membuat Renjun geli, Donghyuck yang asalnya cuek dan biasa saja malah berubah 180°. Alias berubah drastis.
Seperti saat ini, masih di hari yang sama, hari ke dua di Los Angeles. Donghyuck seharian ini menemani Renjun di kamar, tidak melakukan apa-apa, kok. Tapi Donghyucknya saja yang tidak bisa diam.
"Ren, beli dessert ayo?" Ajak Donghyuck yang ke 5 kalinya.
"Lo ngomong sekali lagi gue gantung hidup-hidup." Balas renjun dengan pasrah, ia lelah menghadapi Donghyuck yang berisik sekali.
Donghyuck mengerucutkan bibirnya, Renjun masih sangat galak. Padahal ia berharap Renjun akan luluh setelah kejadian kemarin.
Donghyuck berpikir sejenak, "Yaudah lah Ren, gue mau beli sendiri aja." Donghyuck beranjak meninggalkan Renjun sendirian di kamar begitu saja.
Renjun mana peduli, ia lanjut scrolling ponselnya yang menampakkan sosial media.
20 menit berlalu namun Donghyuck belum kembali ke kamar mereka, Renjun bertanya-tanya Donghyuck membeli dessert di LA atau di kutub selatan? Lama sekali.
Renjun ingin mengecek ke luar kamar tapi ia gengsi, ia tidak mau disebut mencari-cari Donghyuck.
Lah, dia tidak punya nomer ponselnya juga.
Dengan malas ia berjalan pelan untuk meminimalisir rasa sakit di area bawahnya. 2 menit berlalu, akhirnya ia sampai di ruang tengah yang ternyata terdapat pria yang berstatus sebagai suaminya itu menonton televisi.
"Katanya mau beli dessert?" Tanya Renjun bingung.
Donghyuck menoleh, lantas ia tersenyum ke Renjun "Nih, udah." Balasnya sembari menunjuk sepiring brownies black forest yang sangat menggugah selera.
"Satu doang?" Tanya Renjun dan Donghyuck mengangguk.
"Oh." Renjun berjalan kembali ke kamarnya, dan menutup pintu tersebut.
Donghyuck tidak mengerti kah? Renjun sangat menyukai black forest. Ia ingin menangis karena sudah lama ia tidak memakan brownies black forest buatan sang mama.
Renjun tidak peduli, toh ia bisa membelinya sendiri setelah sudah tidak sakit.
Kini Renjun hanya ingin tidur, entah mengapa tiba-tiba saja badannya seperti remuk.
Cklek
Renjun menoleh, terdapat Donghyuck berjalan mendekat kemudian berdiri tepat di sebelahnya yang sedang duduk di ranjang.
"Apaan deket deket?" Tanya Renjun tidak senang.
"Buka mulut lo."
"H-hah? Gue gak mau nurutin keinginan nafsu lo lagi."
Donghyuck mengernyit heran, "Nafsu apa? Jadi gue niatan nyuapin lo itu karena nafsu?"
Renjun melotot, pikirannya yang terlalu jauh kemana-mana!
"Eeee, enggak. Dah sana pergi." Renjun ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrothed - HyuckRen [ON GOING]
HumorCerita ini tentang kehidupan Donghyuck dan Renjun yang siap atau tidak siap harus tetap dijodohkan. Renjun yang sedang fokus dengan ponselnya tanpa sengaja menabrak bahu orang yang lebih tinggi darinya. Ia meminta maaf kepada orang yang ia...