06: Berisik!

1.4K 107 7
                                    

     Seusai pembicaraan setelah makan malam tadi, mata Renjun seketika tidak bisa tertutup, rasa kantuknya hilang entah kemana. Wendy dengan terang-terangan membuatnya merasa kesal, malu, dan tersipu.

Sekarang, setelah Renjun mandi, ia langsung mengenakan baju tidur bermotif kartun hewan rubah, dan Renjun memperhatikan Donghyuck yang mengenakan baju tidur bermotif kartun beruang.

Ia pikir orang seperti Donghyuck tipe orang yang mengenakan kaos oblong dan kolor untuk tidur.

Tapi Donghyuck terlihat lucu mengenakan itu. Baiklah, mulai saat ini Renjun lah posisi atas Donghyuck.

Tapi hal itu hanya khayalan semata, merasakan aura Donghyuck yang begitu dominan. Sedangkan Renjun sendiri masih sering menggunakan minyak telon sesudah mandi.

Tapi bukannya posisi dominan tidak memandang kebiasaan? Tapi ya sudahlah, biarkan Renjun berpikir makin jauh lagi.

Ketika Renjun sedang fokus bermain ponsel diatas ranjang. Donghyuck diatas sofa tiba-tiba berkata,

"Ponsel gue dimana, Ren?" Tanya Donghyuck.

Renjun menoleh, "Nih, di atas nakas. Lain kali lihat lebih teliti dong, masa masih muda udah sepet aja matanya. Kasian mana masih muda." Omel Renjun.

Donghyuck yang diomeli orang seperti Renjun hanya mencebikkan bibirnya, namun tidak terlihat oleh Renjun yang fokus bermain ponsel dan penerangan yang minim.

"Orang gara-gara gelap, kok. Lain kali biar gue beliin LED aja kamar lo." Balas Donghyuck. Ia mengambil ponselnya di atas nakas, otomatis posisinya dekat dengan Renjun di ranjang.

Plak

Pukulan renyah mendarat di lengan Donghyuck, membuat Donghyuck meringis sakit.

"Ngomel mulu lo! Orang gue lagi bilang bener-bener, lain kali tuh kalo orang lagi bilang bener-bener dengerin ya, jangan malah balik ngomel, karena itu namanya gak sopan, mana gitu lo malah blablabla–"

Donghyuck menghiraukan kecerewetan Renjun lebih lanjut, namun ia menatap wajah Renjun dan mengangguk-angguk pura-pura paham dengan ucapan panjang lebar Renjun.

Donghyuck heran, apa tidak pusing Doyoung memiliki adik modelan Renjun?

Akhirnya Donghyuck hanya mengangguk-angguk menanggapi omelan panjang Renjun. Donghyuck diam sepanjang Renjun mengomel, agar Renjun lelah sendiri mengeluarkan banyak celoteh.

"Paham?! Ya udah sana lo tidur aja di sofa!" Renjun membaringkan tubuhnya kemudian menutup sebagian besar tubuhnya dengan selimut hangat.

Donghyuck mengernyit, "Kok sofa? Gue disini lah." Donghyuck membaringkan tubuhnya menimpa tubuh mungil Renjun kemudian berguling ke sebelah Renjun. Membuat Renjun kesal karena ia tertimpa badan besar Donghyuck.

"Anjing! Pergi lo sana!" Renjun mendorong-dorong badan Donghyuck hingga hampir jatuh dari ranjang.

"Eh! Eh! Apa sih! Kan gue suami lo, gue berhak juga tidur disini." Ucap Donghyuck berpegangan erat pada headboard.

"Berhak berhak, selagi gue yang punya. Gue juga ada hak ngelarang lo!" Balas Renjun semakin emosi.

"Berhak berhak, orang gue suami lo, gue berhak dapatin apa yang gue bisa dapat, gue berhak ngatur lo, lo gak berhak ngelarang dan ngatur gue."

Renjun menghela nafas kasar, dengan kasar ia membanting bantal yang tadi digunakan, kemudian ia berjalan keluar dari kamar. Ia benar-benar emosi dan kesal sekarang.

Berjalan dengan menghentakkan kakinya kasar menuju lantai bawah.

Sesampainya disana, ia berjalan ke dapur mengambil empat kaleng cola dan lima lembar roti isi. Ia berjalan ke ruang tengah untuk menonton televisi.

Betrothed - HyuckRen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang