#9

2.8K 225 16
                                    

🔞



Hari terus berganti dan Samkara masih dengan permasalahannya. Masalah bercinta dan keturunan. Jazeel masih terus menolaknya. Semakin hari Samkara semakin merasa geram dengan Jazeel karena dia terus mengabaikan permintaanya.

Tidak ada yang tahu setan apa yang sedang merasuki Samkara saat ini, ia berniat untuk memberi obat perangsang pada Jazeel. Sudah cukup dengan penolakan Jazeel selama ini, karena bagaimana bisa keinginan Samkara terpenuhi jika Jazeel terus merasa takut dan tidak pernah mau mencoba.

Sebotol minuman Samkara siapkan untuk Jazeel yang kini sedang asik menonton drama favoritnya di laptop. Jazeel sama sekali tidak merasa curiga dengan minuman yang Samkara berikan. Samkara masih memperhatikan Jazeel yang fokus pada layar laptopnya. Tak lama Jazeel membuka botol minum dari Samkara. Ada senyuman tipis yang muncul dari bibir Samkara.

Setelah beberapa saat Jazeel meminum minuman itu. Ia mulai uring-uringan di kasur, karena merasa ada yang tidak beres dengan badannya.

"Nggh" Jazeel berada dipuncak efek obat perangsang itu. Samkara yang sudah siap sedari tadi mulai melepaskan kancing baju miliknya, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu lalu segera menindih badan Jazeel.

Samkara mendekatkan wajahnya pada telinga Jazeel.

"Sudah tak bisa lagi menolak ya sayang." Bisik Samkara dengan penuh penekanan.

Jazeel sudah merasakan panas ditubuhnya. Ia sadar akan perbuatan Samkara ini, dia tahu apa yang akan Samkara lakukan selanjutnya. Dia hanya pasrah, mau bagaimana lagi pikirnya. Dia juga sudah tidak tahan.

Pertama-tama Samkara melepaskan baju Jazeel, dilihatnya badan mulus suaminya ini. Samkara menatap mata indah Jazeel dengan begitu dalam penuh cinta, sedangkan Jazeel menatap Samkara penuh amarah. Ada rasa kecewa yang timbul di hati Jazeel.

Samkara mengelus halus pipi Jazeel lalu mendekatkan wajahnya hingga bibir Samkara mulai bersentuhan dengan bibir manis Jazeel. Candu, bibir Jazeel memang sangat membuatnya kecanduan.

Bibir yang bersentuhan itu perlahan mulai bergerak. Lumatan dan gigitan Samkara itu terus berlangsung. Hingga akhirnya Jazeel membalas ciuman itu, ia mengalungkan tangannya dileher sang suami. Sesekali ia mengambil nafas, cukup kasar juga Samkara bermain dengan bibirnya.

Samkara yang merasa sudah puas dengan bibir Jazeel mulai turun ke leher mulus suami cantiknya. Ia memberi tanda cinta disana, tanda yang seharusmya sejak awal sudah ia buat. Namun baru sekarang terukir disana. Samkara membuat banyak tanda disana tidak lupa bersamaan dengan meremas pinggul Jazeel, sang empu hanya mendesah penuh kenikmatan.

Samkara mulai menurunkan celana Jazeel yang masih dipakai sejak tadi. Bibirnya sendiri masih tak henti memberi tanda pada tubuh indah sang suami.

"Akhh" Pekik Jazeel, karena ia merasa ada sesuatu yang masuk kelubangnya.

"Tenang sshh sayang masih jariku yang masuk, tahan ya. Kalau sakit bilang aja" Ucap Samkara sambil mengusap lembut surai suaminya.

Tak lama Samkara mulai memasukan miliknya. Jazeel mulai menguatkan pegangan tangannya pada bahu Samkara.

"Akhh ss-sakit.."

"Shh, tahan dulu Zeel baru setengah.. dikit lagi."

Jazeel merasa badannya dibelah menjadi dua saat milik Samkara sepenuhnya masuk pada lubang miliknya.

Samkara mulai menggerakan tubuhnya. Awalnya Jazeel kesakitan namun tak lama ia mendesah penuh kenikmatan.

"Nggh ahhh S-sam."

Samkara tidak hentinya menggerakan badan dan menciumi setiap inci badan Jazeel.

"Ahh ahh S-sam cepetin akhh."

"Shh sempit banget yang."

Samkara mencengkram erat pinggang Jazeel sedangkan Jazeel terus mendesah dengan terus menyebut namanya. Hingga akhirnya Jazeel mencapai pelepasannya.

"Akhh ahh ahh Sam."

"Sebentar lagi baby shh."

Tak lama Samkara juga mencapai puncaknya, ia mengeluarkan sperma miliknya didalam. Jazeel merasakan perutnya penuh dan hangat.


























Jangan bosen ya, updatenya bisa kayak obat 3× sehari:'D

- Biffle
© jaykerade
Tolong dukung cerita ini dengan vote / komen♡

Biffle - Sungjake [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang