"Kakek.. Zora udah jalanin permintaan terakhir kakek. Zora udah nerima perjodohan ini, mungkin setelah lulus Zora bakal nikah" Lisa mengelus nisan Kakeknya
"Awalnya emang sempet nolak, gak terima, dan ngekang banget. Tapi kali ini Zora bersyukur dan berterimakasih karna Kakek jadiin Jeka sebagai calon pendamping Zora. Kalau gak kenal Jeka mungkin Zora bakal terus gelap.. ya walau Jeka juga sama gelap sih haha tapi dia cahaya buat Zora"
Ujian sekolah sudah berakhir, saat ini kelas 12 sedang menikmati hari libur nya. Biasanya Jeka akan datang kerumahnya, tapi dari kemarin pemuda itu tak ada kabar entah kemana.
Setelah berdoa dan berpamitan pada makam sang kakek juga makam sang ibu yang berdampingan, ini sudah sore hari Lisa pun memutuskan untuk pulang.
Tiba di rumah ternyata ayahnya sudah pulang, ayah nya itu sudah sering pulang sekarang tak gila kerja seperti dulu.
"Tadi ada telpon dari rumah Jeidan, kata bundanya Alvaro bareng kamu gak? Kamu susah dihubungin, handphone nya Alvaro juga gak aktif"
"Maksud ayah Jeka? Dari kemarin dia gak bareng Zora. Hp Zora aktif kok masa susah dihubungin" Lisa mengecek ponselnya, ternyata benda pipih itu mati. Ia pun pergi menuju kamarnya untuk men-charge baterai nya.
"Ngapain Kiran spam telpon?" Karna bingung melihat Miss call dari Kiran juga beberapa pesan yang tak terbuka Lisa pun balik menelpon gadis itu
"Lisa?!"
"Ya? Kenapa?"
"Sa hiks.. Lisa"
Mendengar suara Isak itu Lisa membenarkan posisi duduknya dengan raut wajah yang serius.
"Kenapa? Lo ngomong dulu ada apa?"
"Seharusnya gue gak bilang ini sampai mereka balik, tapi gue takut hiks"
"Maksud nya?"
"Kemarin moge devils sama flash nyerang black wolf, terus tadi gue dapet telpon gak tahu dari siapa katanya mereka lagi pada sekarat"
Lisa berdiri dari duduknya, jadi Jeka menghilang dari kemarin karna nyerang black wolf? Dari kemarin?!
"Kenapa gue gak tahu?! Kenapa Lo gak kasih tahu gue?"
"Hiks i-ini rencana Jeka, dia gak mau Lo turun"
"Shit! Terus sekarang gimana?"
"Hiks gue gak tahu Lisa, Niki gak angkat telpon gue yang lain nya pun sama. Terus gue telpon balik no yang telpon gue pun sama gak di angkat"
Jam menunjukkan pukul set7 malam. Jika penyerangan dimulai dari kemarin apakah tidak terlambat jika dirinya datang sekarang.
"Lo Dateng kesini, kita susul Mereka, Lo tahu lokasinya?"
"I-iya"
Dengan perasaan hati yang gundah tak karuan Lisa bergegas mengganti pakaiannya. Rasanya ingin marah karna merasa dikhianati dan di bohongi namun Lisa menahan itu semua. Ia berlari turun kebawah, ayahnya bertanya-tanya namun Lisa tak dapat menjawabnya.
Gadis itu menaiki motornya dan mulai berangkat, saat dijalan ia berpapasan dengan mobil Kiran. Tanpa pikir panjang Lisa menghadang mobil tersebut dan memanggil Kiran untuk ikut bersamanya.
"Arahin jalan nya" ucap Lisa datar karna ia tak dapat melacak lokasi Jeka
"D-di kota sebelah, tepat nya di desa yang mati"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad + Bad | Lizkook
Ficção AdolescenteKatanya negatif ketemu negatif hasil nya positif, jadi? bagaimana ketika dua berandalan itu yg sama sama redflag malah terikat dalam sebuah ikatan pertunangan? "Gue gak mau orang lain tahu kalau Lo tunangan gue" "Santai aja kali, gue juga gak Sudi n...