Bab 29

74 13 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

"Ayah! Aku akhirnya menemukan… hmp!"

Bocah yang menyebarkan berita kemana-mana mengeluarkan suara mencicit.

Klakㅡ

Menutup mulut Bella, aku diam-diam menutup pintu dengan punggungku.

Suara Duke menembus pintu yang tertutup.

"Apa yang akan terjadi jika dia menemukanku?"

Aku diam-diam mengancamnya.

“Hmm, huh.”

"Berbicara."

“…Hmm.”

“Ck, aku sudah bilang padamu untuk bicara!”

“…Lepaskan, tangan…Bicaralah…”

"Ups."

Lalu aku melepaskan tanganku yang menutupi mulutnya.

Bella, yang baru saja berhasil keluar, mencoba mengatakan sesuatu, namun dia duduk dengan mata kaget.

“…A...Wah. Itu Putri Billishia.”

Tapi kelakuanku menakutkan.

Mata polos itu mengeras karena kaget dan hanya menatapku.

“…Ini pertama kalinya aku benar-benar melihatnya.”

Seolah-olah itu terasa seperti mimpi.

Bertentangan dengan kesan pertama yang tidak menyenangkan, mata Bella berbinar seolah dia sedang menatapku sebagai aktris terkenal.

Jika itu pertemuan yang menyenangkan, itu akan lucu.

"Tapi aku tidak suka disebut seperti objek."

Bahkan keluarga Bluebell.

Dalam hal ini, ancaman adalah jawabannya.

Gedebukㅡ

Aku menendang bantal terdekat dengan kaki sosisku yang tajam.

"Mengapa kamu di sini?"

“…I...Itu…”

“Tidakkah kamu tahu, tidak sopan berkunjung tanpa undangan?”

“…Maaf, kupikir Ayah mencarimu, jadi kupikir dia melakukannya dengan niat baik…”

Matanya melebar, mungkin karena dia ketakutan.

Wajah pucatnya seperti kelinci.

Aku mengabaikan tatapan menyedihkan itu dan menyilangkan tanganku.

"Benarkah?"

“…”

"Aku bertanya padamu!"

Aku harus menakuti dia sekali lagi.

Bodoh!

Kali ini, saat aku melempar sepatu yang kukenakan, aku mendengar 'hiiic' dari sisi Bella.

“Be...Benarkah…”

"Hmm."

"Saya minta maaf. Saya salah."

Sambil merenung, Bella buru-buru mengusap tangannya.

Dia seperti herbivora yang meminta bantuan.

Merasa melemah tanpa alasan, perlahan aku melepaskan ikatan lenganku.

'Sebenarnya Bella bukan anak nakal.'

Itu seperti itu di kehidupanku sebelumnya.

Bella yang merengek di depanku sering disamakan denganku sejak kecil.

Bocil Pengen Kabur Dari Papa Ganteng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang