Bab 69

35 4 1
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

“Tidak mungkin…orang Majus…”

Duke Bluebell tidak dapat mempercayainya.

Untuk berjaga-jaga, dia mengusap matanya dan memeriksanya lagi, tapi dia benar-benar bisa merasakan energi Magi di dalam boneka itu.

'Kemampuan untuk memberikan kehidupan pada makhluk tak hidup?'

Teleportasi.

Transformasi menjadi monster.

Kehancuran fisik.

Secara alami, dia menyelidiki semua orang Majus yang bermanifestasi dalam keluarga Vallois.

Namun kemampuan ini adalah yang pertama.

Bagaimana kamu bisa memberi kehidupan jika kamu bukan Tuhan?

Itu adalah kemampuan yang mustahil bahkan dengan kekuatan suci atau ilmu hitam yang dikontrak dengan kehidupan sebagai jaminan.

“…Lempar. Anda bisa membuangnya, Duke.”

Itu dulu.

Di belakang Duke Bluebell, yang tercengang karena terkejut, Permaisuri dengan tenang mendekat, menyembunyikan teriakannya.

Kemudian.

Retakㅡ

Dia menginjak-injak boneka yang mengancamnya dengan pedang dengan tumit sepatunya.

“Bip-bip!”

Perjuangan ㅡ

Boneka yang terkejut itu meronta.

Isilis mengerutkan kening seolah sedang melihat serangga.

Kemudian, setelah melepaskan pedang yang dipegang boneka itu, dia melemparkan boneka itu ke luar jendela.

“Apakah anda sudah selesai sekarang?”

"…Ya?"

Terkejut, Duke Bluebell bertanya dengan bodoh.

Permaisuri, yang membuat keributan, tsk, meletakkan tangannya di dahinya.

“Saya akan memberitahu Anda apa yang harus dilakukan. Cepat dan suntikkan ilmu hitam ke Putri Billishia.”

Dia tidak ingin mengacaukan segalanya.

Jadi, dia mengangkat sudut bibirnya dan membuat senyuman penuh kebajikan sebanyak mungkin.

“Bukankah seharusnya anda menggunakan ilmu hitam yang membuat tubuhnya meledak dalam sekejap ketika dia menjawab menentang kata-kata saya?”

"…Ya? Ya, ya, Yang Mulia Permaisuri!"

Duke, yang terlambat sadar, bangkit dari tempat duduknya.

Fiuh.

'Segalanya hampir menjadi kacau.'

Tapi ada sesuatu yang aneh.

Isilis, yang sedang menyeka tangannya, memandang ke jendela dengan tatapan bingung.

Magi awalnya adalah kemampuan membunuh, bukan kemampuan menyelamatkan nyawa.

Kemampuan untuk menciptakan kehidupan tidak mungkin dilakukan bahkan dengan kekuatan ilahi.

'…Tapi setidaknya itu boneka.'

Tidak peduli apa kemampuannya, selama dia melemparkan sihir hitam ke tubuh sang Putri sesuai rencana, dia bisa menyanderanya dan menggunakan Cassis sesuka hati.

Bocil Pengen Kabur Dari Papa Ganteng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang