Bab 58

34 5 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

“Bagaimana dengan kondisinya.”

“Sepertinya dia akan bisa bergerak saat dia bangun.”

Setelah bermain catur dengan Kaisar.

Saat Isilis perlahan memiringkan kepalanya, menatap seseorang, Duke Bluebell berjalan melewati bayang - bayang.

Dia membiarkannya tergelincir di bawahnya.

Sepotong yang dianggap sebagai kalung untuk komunikasi rusak parah di atas meja.

Kalung itu adalah proyek rahasia.

Dia berjanji untuk menunjuk dia, yang merupakan wali Keluarga Kekaisaran Permaisuri, sebagai penyihir agung milik Keluarga Kekaisaran.

Seorang pesulap agung milik Keluarga Kekaisaran.

Jika itu terjadi, dia akan memiliki dua hak suara yang dapat digunakan pada pertemuan rutin Keluarga Kekaisaran.

Itu berarti berada di level yang sama dengan Cassis.

“…Sungguh membuat frustrasi karena kalung komunikasinya putus kali ini.”

Khayalan Duke Bluebell hancur ketika Permaisuri membuka mulutnya.

"Itu benar."

“Kali ini, akan menyenangkan untuk menggunakan ilmu hitam pada sesuatu yang tidak rusak.”

“Yang Mulia Permaisuri. Kalung itu dibuat oleh pengrajin dengan darah kurcaci, dimurnikan sebanyak 7 kali. Tapi hal yang sulit…”

“Sian.”

Permaisuri memberikan jawaban tanpa ragu-ragu.

“Aku akan merapalkan ilmu hitam pada Sian. Maka tidak akan ada gangguan komunikasi.”

Tugas Isilis adalah mempercepat kisah kepahlawanannya dalam mengeksekusi Vallois.

Setidaknya sebelum dia dibunuh oleh Duke.

Namun, melihat anak kecil yang genting, dia pun merasa masih jauh.

Hmm.

Atau haruskah dia membunuhnya?

"…Omong-omong."

"Ya?"

“Pilar ruang sidang tampak agak lemah…”

Vallois juga akan datang ke persidangan.

“Aku harus mengerjakan beberapa pilar.”

Setelah lama mengatur pikirannya, Isilis mencondongkan tubuh dan menatap Sian yang sedang berbaring.

“Orang yang datang ke pengadilan seharusnya tidak terluka, kan?”

Mendengar senyum muramnya, Duke Bluebell menelan ludah.

***

Kastil Vallois menikmati kedamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya selama lima tahun terakhir.

Entah bagaimana, Ayah bekerja keras sebagai kepala rumah tangga, seolah-olah kemacetan lama telah hilang setelah keluar.

'Apakah dia lebih suka berpesta daripada yang kukira?'

Apakah karena itu?

Para pelayan dan pembantu, yang sangat dipengaruhi oleh suasana hati penghuni rumah, juga menjadi stabil.

Awalnya adalah bisnis.

Bisnis yang sempat terhenti karena ketidakhadiran Ayah, mulai kembali berjalan.

Bocil Pengen Kabur Dari Papa Ganteng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang