Hari yang dinantikan oleh semuanya tiba, hari ini adalah hari pernikahan aiden dan tasya. Semua orang sibuk dengan kegiatannya masing masing. Semua anggota lion mengecek satu per satu ruangan agar tidak ada kekurangan.
Di lain tepat, dari tadi aiden menghafalkan untuk ijab qobul nya nanti. Ia sudah memakai pakaiannya, kemeja putih dan memakai jasnya.
"Yang mau sah nih" ucap alex masuk ke ruangan aiden tanpa mengetuk pintu sama sekali "deh degan gak al?" lanjutnya.
"Gak" sahut nya dengan wajah datar.
"Masak sih?"
"Hem"
"Nak al ayo keluar udah mau di mulai" ucap bela menyuruh anak semata wayangnya itu keluar.
Aiden langsung keluar dan pada saat itu ber pas-pasan dengan tasya yang juga keluar dari ruangan nya. Aiden sungguh terhipnotis oleh kecantikan tasya, bagaimana tidak? Gaun putih panjang dan rambut yang di gulung menambah elegan.
"Jangan di tatap, tatap tatap nya nanti aja" ucap nida sambil terkekeh.
Aiden langsung tersenyum dan menggandeng tangan tasya dan menuruni anak tangga satu per satu diikuti anggota keluarga di belakang mereka berdua.
Setelah sampai di ruangan ijab qobul, aiden dan tasya langsung duduk di kursi yang telah di sediakan.
"Saya nikahkan engkau Aiden Alexander dengan Tasya Permata Suci dengan 100 Milyar, Brillian 2 Trilyun dan seperangkat alat sholat, sah?" ucap kyai dengan menjabat tangan aiden "gimana para saksi, sah?" lanjutnya.
"Sahhh" ucap mereka semua, terutama anggota dan inti geng nya sambil berteriak keras.
"Alhamdulillah, silahkan ber tukaran cincin dan suami mencium kening istri dan istri mencium tangan suami"
Aiden langsung memakaikan cincin itu dan sebaliknya. Mencium kening tasya dengan kebahagiaan dan tasya mencium tangan aiden dengan air mata yang mengalir.
"Jangan menangis bee" ucap nya sambil mengusap usap kepala tasya.
"Terharu aku al, Terima kasih" sahut nya.
Aiden dan tasya berdiri di menyambut para tamu yang memberikan selamat untuk mereka yang baru menikah.
"Widih selamat ya bos dan bu bos" ucap alga dan bersalaman kepada mereka.
"Selamat al, selanjutnya gue yang nyusul"
"Selamat bos, di tunggu kecebong aiden nya"
Setelah dengan kegiatan nya tadi, aiden mengajak tasya untuk duduk di kursi yang tak jauh dari mereka berdiri.
"Capek hem?" tanya aiden.
"Iya, kaki aku sakit" jawab tasya.
"Bentar lagi ya?"
"Iya"
"Selamat nak sya" ucap bela yang datang dengan levi dan nida.
"Setelah ini kamu yang ngurus perusahaan papa loh, ingat janjinya"
"Iya iya pah"
"Selamat ya nak"
"Terima kasih mah"
"Al, kamu bawa tasya ke kamar ya. Kasih tasya kelelahan kayaknya"
Setelah mendengarkan ucapan bela, aiden langsung membawa tasya ke kamar hotel yang telah di sediakan sejak kemarin.
Tasya langsung menghempaskan tubuhnya ke kasus setelah sampai di kamar.
"Ganti dulu bee" perintah aiden dan langsung di turuti oleh mereka tasya.
Setelah tasya selesai membersihkan tubuhnya, sekarang giliran aiden yang membersihkan tubuhnya. Merendahkan badannya, aiden menutupkan mata nya merasakan kebahagiaan hari ini.
Setelah selesai, aiden keluar dengan pakaian santainya. Mata nya menatap tasya yang asik makan camilan sambil menonton televisi.
"Makan apa hem?" ucap aiden dan langsung duduk di samping tasya. Tanggan nya juga melingkar di pinggang tasya.
"Mau?" tawar tasya, dan aiden langsung membuka mulutnya agar tasya menyuapi nya. Tasya yang mengerti apa maksud aiden itu langsung menyuapi stik kentang.
"Bee ayo tidur"
"Ntar aja lah"
"Sekarang ya, nanti malam mau bergadang"
Tanpa aba aba, aiden langsung mengangkat tubuh tasya dan meletakan di atas kasur yang empuk.
"Jangan ntar ntar sekarang tidur" ucap aiden dan langsung memeluk tubuh istri nya itu.
Tasya hanya pasrah dan mengikuti kemauan suaminya itu. Akhirnya tasya juga ikut tertidur dan memuluk tubuh aiden itu.
Sudah jam 6 sore, aiden baru saja bangun. Sedangkan tasya sudah bangun sejak tadi dan sudah membersihkan tubuhnya.
"Bee kok aku gak di bangunin sih"
"Situnya udah di bangunin tapi tetap tidur aja"
Aiden hanya terkekeh dan mendekat ke arah tasya yang duduk di sofa panjang. Aiden langsung membaringkan tubuhnya dan meletakan kepala nya di atas paha tasya yang di buat untuk bantal.
"Sana deh mandi dulu, bau tahu" ucap tasya sambil tangan nya di kibas kebaikan seolah mencium bau.
"Enggak, wangi gini di bilang bau"
"Isst sana mandi Al, jorok tahu"
"Iya iya ini mandi"
Akhirnya aiden menuruti perkataan istrinya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Selesai mandi, aiden keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan ke pinggang nya. Tasya yang tak sengaja melihat perut sixpack aiden langsung menutupi matanya.
"Gak usah di tutup tutup bee udah halal" ucap aiden dan membuka tangannya.
"Pakai pakaian dulu ya al" perintah tasya.
"Gak mau kan mau olahraga" ucapnya sambil tersenyum.
"Mana ada olahraga gak pakek baju"
"Ada dong ay, mau tahu emang?" Katanya sambil tersenyum smrik.
Tasya tak menjawab pertanyaan aiden ia sudah tahu apa isi otak mesum itu, ia langsung memeluk tubuh aiden sekedar ingin peluk dan rasa syukurnya telah menjadi istri dari seorang Aiden Alexander.
Waktu sudah malam, Tasya dan Aiden bersiap untuk tidur layaknya suami istri. Dengan pelukan hangat, Tasya langsung terlelap dalam dekapan pelukan Aiden.
"Terima kasih bee, Terima kasih sudah mendampingi ku sampai tua nanti. Aku akan menjaga mu setiap saat dan menjadikanku suami yang baik untuk mu. Terima kasih wanitaku, istriku,my love ku. Aku sayang kamu, I LOVE YOU"
![](https://img.wattpad.com/cover/339021076-288-k961000.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN ALEXANDER
Novela Juvenil|| 𝕊𝕖𝕝𝕖𝕤𝕒𝕚 Aiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang i...