Tinggalkan jejak sebagai apresiasi, terimakasih.
Happy reading!"Kalo gitu ... izinin aku buat ketemu Naila dulu boleh?"
"Boleh, bunda anter kamu kerumahnya Naila sekarang ya."
*****
Tok tok tok.."Eh Raya? Tante? Ada ap—"
"NAILLL!" Naila dibuat kebingungan dengan kedatangan Raya malam-malam seperti ini sambil nangis sesenggukan dan memeluk tubuh Naila.
"E-eh ... lo kenapa?"
"Nai, gue ... gue besok pindah ke Bandung ...." lirih Raya sedih belum juga melepas pelukannya dari Naila.
Naila dibuat kaget bukan main lalu melepaskan pelukannya dari Raya "HAH KOK MENDADAK RAY??!"
"Jadi, Tante sama ayahnya Raya kan udah pisah sekitar sebulan lalu. Neneknya Raya juga di Bandung sakit keras sejak seminggu lalu gak ada yang rawat. Sedangkan, kakeknya Raya udah wafat sejak lama. Jadi, tante dan Raya mutusin buat pulang ke Bandung dan ngelanjutin sekolahnya Raya disana." jelas Ratna ibunda dari Raya.
"Yaampun, semoga neneknya Raya cepat sembuh ya tan ... eum, tapi serius besok banget tan?"
"Iyaa Nai. Aamiin, terimakasih ya! iya besok tante sama Raya berangkat."
"Iya tan sama-sama. Terus sekolahnya Raya gimana tan?"
"Tante sudah urus surat pindah sekolah sejak seminggu yang lalu" jelas Ratna lagi yang diangguki Naila.
"Nai, gue gamau pindah! Kalo gue pindah nanti gue gak punya temen disana, hiks!" lirih Raya.
"Nai, ayo ikut sama gue. Tetep jadi temen gue Nai ...." lanjutnya sambil menarik-narik kecil langan Naila.
Naila mengusap bahu Raya "Ray, dengerin gue. Lo gak boleh egois. Tante Ratna mau pulang kerumah orang tua nya. Nenek lo disana sakit Ray, apalagi tante Ratna baru banget pisah sama ayah lo. Pasti hampa banget rasanya tinggal dirumah yang begitu banyak kenangannya."
Raya hanya menunduk mendengar kata penenang dari Naila sebenarnya ia sedih mendengar kabar bahwa nenek nya disana sakit keras, tapi ia tidak rela jika harus 'pindah' dari Jakarta.
"Mama sama Papa kamu ada, Nai?" tanya Ratna memecah keheningan.
"Adaa tan, ayo masuk dulu mereka lagi pada di atas." ajak Naila
"Eh, ganggu gak? Apa udah pada tidur?".
"Engga kok tan, mama lagi temenin ayah main PS, duduk dulu aja aku panggilin mereka sebentar ya."
setelah Raya dan Ratna berpamitan kepada kedua orangtua Naila yang juga ikut sedih karena tahu bahwa Ratna, dan sahabat Naila sejak dibangku Sekolah Dasar yaitu Raya. Mereka akan pindah keluar kota.
Ratna, dan Raya kemudian pergi meninggalkan pekarangan rumah Naila. Dengan Raya yang membawa perasaan berat meninggalkan sahabatnya itu.
***
Pagi ini Ratna, dan Raya sudah selesai berkemas. Hari ini juga setelah selesai sarapan mereka akan berangkat naik kereta."Bunda, nenek disana beneran gak ada yang rawat dari seminggu lalu?"
"Sebenernya ada. Waktu nenek sakit tante Sila yang ngurus nenek. Tapi, karena tante Sila sekarang lagi hamil tua dan gak bisa rawat nenek. Makannya dia hubungi bunda."
"Tapi bun, harus banget ya kita pindah? Gak bawa nenek aja ke Jakarta, biar nenek bisa tinggal dirumah kita??"
Ratna tersenyum getir mendengar pertanyaan itu dari gadis kecilnya, ia mengusap lembut rambut hitam putrinya "Enggak bisa Ray ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PERIHAL MEMILIH [On Going]
Novela Juvenil"Lo nyadar gak? Sikap Raya ke lo, tuh. kayak gimana?" tanya Ravel. "Biasa aja, gak ada yang aneh." jawab Gava acuh. "Raya suka sama lo!" ujar Ravel menekan kalimatnya. "Dan lo sadar ga, Vel?" tanya Gava balik. Ravel mengangkat alisnya sebelah, tanda...