14 - CAMPING pt. II

98 55 20
                                    

Malam ini tentunya Raya sedang kumpul bersama Asya dan Gisel, Diva dan Amanda sudah terlelap didalam tenda, sedangkan Nakila diculik oleh Sama dan Oliv.

"First impressed lo gimana Ray sama acara camping disini?" tanya Asya sambil menyantap makanan ringan, gadis itu membawa banyak stock makanan ringan di ransel besarnya.

"Seruu banget-banget! Seneng banget gue bisa ikut camping, ternyata camping gak seburuk yang gue kira." ujar Raya.

"Loh, emang yang lo kira buruk dari camping tu apaa?" tanya Gisel heran.

"Gue takut ... GUE TAKUT HANTU WOI!!!" tegas Raya membuat Asya dan Gisel saling pandang.

"HAHAHAHA!" mereka menertawai Raya, tidak menyangka bahwa cewek seberani dan suka tantangan seperti Raya ternyata takut dengan hantu.

"Kebanyakan nontom film sih lo!" ujar Gisel.

"Pasti sih inimah korban film." sahut Asya.

"Yap, bener ini tu gara-gara gue sering liat di vidio kalo orang camping selalu didatengin hal-hal aneh dan ghoib." jelas Raya.

"Malem-malem bahas beginian anjir! Awas malem lo beneran disamperin!" ujar Asya.

"Daripada bahas delapan belas!" sahut Gisel membuat Asya terbahak.

Raya bergidik ngeri membahas hal menyeramkan seperti ini dan melihat banyak pepohonan tinggi, ia sudah membayangkan yang tidak-tidak, bagaimana jika hantunya mendengar percakapan mereka? pikir Raya.

"Hoam ... ngantuk gue Sya, Ray, tidur yuk!" ajak Gisel, lalu diangguki keduanya.

Ketiga anak itu lalu masuk kedalam tenda. Sedikit bersedakan didalam tenda karna tendanya tidak begitu lega, namun masih cukup untuk ukuran enam orang.

Sedangkan melihat teman satu tendanya sudah masuk kedalam semua, Nakila yang tengah mengobrol dengan Oliv dan Salma pun mengakhiri kegiatannya, gadis itu ikut masuk kedalam tenda itu lalu berbaring disamping Raya, karna Raya tidur diposisi ujung.

Teman-teman Raya tertidur mungkin karna kelelahan menjalani kegiatan camping yang begitu aktif, atau karna tidak biasa bergadang.

Namun, sudah sekitar setengah jam Raya berbaring tapi gadis itu tak kunjung mencapai dunia mimpinya, ia tetap saja terjaga meski matanya tertutup. Bahkan gadis itu masih bisa mendengar suara tawa dari beberapa siswa yang masih berkumpul diluar tenda.

Ditambah suasana dalam tenda yang sedak-sedakan dan berdempetan membuatnya kurang nyaman, sesak dan panas.

Merasa tidak nyaman dan tidak bisa tidur akhirnya gadis itu terbangun, lalu memutuskan untuk keluar dari tenda.

"Duh gerah banget disini." gumamnya, lalu gadis itu benar-benar keluar dari tenda.

Jam menunjukkan pukul 23.40, diluar tenda ternyata masih ada beberapa siswa yang masih berkumpul, mengobrol, bahkan makan, hanya saja tidak terlalu ramai.

Ia rasa dirinya tidak ada teman mengobrol, angin malam diluar juga begitu menenangkan dan adem.

Gadis itu berjalan sedikit menjauh dari tenda tempatnya, ia berjalan menuju api unggun yang belum padam. Entah belum padam atau ada yang sengaja membakar nya lagi untuk penerangan lebih.

"Lah, diluar ternyata dingin." ujarnya.

Gadis itu kini sedang duduk sendirian di rerumputan dekat api unggun.

Sedangkan disisi lain, Gava sebagai ketua osis malam ini tengah berjaga, ia masih membiarkan beberapa siswa untuk berkumpul diluar tenda, tidak hanya Gava, bahkan beberapa anggota Osis yang lain pun ikut menjaga.

BUKAN PERIHAL MEMILIH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang