Dengan langkah gontai, Raya berjalan lesu di trotoar hendak menuju kesekolah, ia merasa kehilangan semangat. Dirinya merasa kejadian 16 tahun lalu terulang kembali, dimana dirinya ditinggalkan kedua orang tuanya untuk bekerja.
Meskipun hari ini Ratna meninggalkan anak semata wayangnya untuk bekerja dengan alasan yang berbeda seperti 16 tahun yang lalu, namun tetap saja, itu membuat memori kelam Raya kembali teringat.
Pikirannya, kembali berputar mengingat saat-saat itu.
Dulu, sejak Raya umur satu tahun ia dibesarkan oleh bibi Nyai. Yaitu baby sister nya sejak usia Raya menginjak satu tahun hingga ia lulus SMP, tentu saja bi nyai ikut ke Jakarta ketika keluarga Raya pindahan.
Ayah dan bunda nya begitu sibuk bekerja, mereka gila akan harta. Fauzan memiliki perusahaan besar di Jakarta dengan berbagai cabang di Indonesia.
Dan Ratna pada saat itu ikut mengelola perusahaan Fauzan yang begitu besar di Jakarta, anak semata wayangnya mereka biarkan tumbuh tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Parahnya lagi, setiap kali Fauzan dan Ratna pulang kerumah, mereka berdua bertengkar, tak pernah Raya melewatkan moment menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar ketika keduanya pulang kerumah.
Entahlah, Raya bahkan tidak mengerti apa yang mereka tengkarkan, ia terlalu polos untuk mengetahui hal seberat itu, dulu. Saat kecil dan saat-saat masih tinggal dirumah Ratna yang ada di Bandung, Raya hanya berdua dirumah dengan bi Nyai yang mengurusnya.
Dan, hari ini ia benar-benar merasa kesepian, tidak ada lagi bi Nyai yang menemaninya seperti dulu saat-saat ia ditinggal bekerja oleh kedua orang tuanya keluar kota.
Bi Nyai sudah resign ketika Raya masuk SMA, karna Ratna sudah tidak lagi mengelola perusahaan Fauzan saat itu, Ratna mulai mengurus rumah tangga, dan mengurus Raya.
Raya baru merasakan kasih sayang dan belaian dari sang bunda ketika dirinya duduk dibangku SMA. Namun, setahun setelahnya, yaitu hari ini, dirinya kembali dengan kesendirian.
Dan, meski saat Ratna sudah tidak ikut mengelola perusahaan Fauzan, kejadian yang sama tetap terulang. Setiap kali Fauzan pulang kerumah, tak pernah terlewatkan moment pertengkaran mereka.
Hingga akhirnya Fauzan tertangkap selingkuh dibelakang Ratna.
Jadi itu sebabnya kenapa Bunda nya Raya alias Ratna diberhentikan oleh Fauzan untuk bekerja diperusahaan miliknya sejak Raya masuk SMA, karna ternyata Fauzan berselingkuh dengan sekretaris barunya.
Ketika sudah tertangkap selingkuh, Fauzan lantas meninggalkan Ratna, dan kedua orang tua Raya benar-benar bercerai sekitar hampir dua bulan yang lalu.
Kejamnya lagi, semua fasilitas ditarik kembali oleh Fauzan termasuk rumah, dan dialihkan kepada Istri barunya.
Mengingat itu, kebencian Raya kepada Fauzan semakin begitu besar. Ia berfikir bagaimana bisa seorang ayah bisa setega itu kepada anak dan istrinya, dimana rasa empati dan tanggung jawabnya?
Secarik air matapun turun membasahi pipi nya, Raya terus berusaha menghapus air matanya yang masih terus berlinang.
"Raya lo gak boleh lemah!" monolognya, sambil kakinya terus membawanya kearah sekolah.
Tin Tin!!
Mendengar itu, Raya buru-buru menghapus jejak air matanya, tangisnya pun reflek berhenti.
"Ray ayo naik!" ajak orang itu dari balik helm fullface yang dikenakan nya.
"Duluan aja, Vel." tolak Raya tanpa menatap Ravel, takut Ravel tersadar bahwa mata gadis itu terlihat sembab.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PERIHAL MEMILIH [On Going]
Novela Juvenil"Lo nyadar gak? Sikap Raya ke lo, tuh. kayak gimana?" tanya Ravel. "Biasa aja, gak ada yang aneh." jawab Gava acuh. "Raya suka sama lo!" ujar Ravel menekan kalimatnya. "Dan lo sadar ga, Vel?" tanya Gava balik. Ravel mengangkat alisnya sebelah, tanda...