Pagi ini Raya pergi kesekolah dengan berjalan kaki. Jarak dari rumah Raya kesekolah cukup jauh, dan lumayan menguras tenaga jika berjalan kaki.
Tapi karna ia hanya punya uang untuk jajan, dan ongkos terakhir kemarin untuk bayar ojol yang tidak jadi uang itu ia gunakan untuk mengisi kuota internetnya.
Raya masih tidak terbiasa untuk hidup tanpa internet.
"Huft ...! Kayaknya mulai hari ini dan seterusnya gue harus jalan kaki deh." ucapnya sambil berjalan yang sedikit lagi menuju gerbang sekolah.
Akhirnya, ia sampai dilingkungan sekolah, gadis itu berjalan di koridor menuju kelasnya.
Pasang matanya melihat seorang yang tidak asing, dilihatnya cowok mengenakan sepatu converse, dengan seragam putih abu dan menggunakan jaket gelembung, juga menggunakan airpods dikedua telinganya.
Cowok itu tengah berjalan dikoridor, berjalan kearah kelas XI MIPA.
Gadis itu berlari kecil menghampiri Cowok yang berjalan santai itu "GAVA!" sapanya.
Cowok itu melirik Raya sejenak "Apa?" jawabnya.
"Lo jutek banget, gue ada salah?"
Merasa tak mendapat respon, Raya mencabut satu pasang airpods yang menempel ditelinga kiri cowok itu.
"Apa sih lo, gak sopan! Balikin!" pekik Gava dengan ekspresi marah.
"Gue balikin tapi ada syaratnya!" ujar Raya sembari tersenyum jahil.
"Itu punya gue, ngapa jadi lo yang ngatur pake syarat segala?!"
"Santai dong! Nyolot bener, lo!"
"Ya, makannya balikin!"
"Gak!"
Cowok itu melirik gadis dihadapannya dari ujung rambut hingga sepatu, dengan tatapan remeh.
"Ngapa lo liatin gue kayak gitu? Naksir lo?!" tuduh Raya.
"Najis! Pede banget lo, gembel!"
"Dih, berani lo ngatain gue gembel?!"
"Emang gembel, dari kecil juga lo GEMBEL!" pekik Gava menekan kalimat terakhir.
"Ya itu kan waktu kecil, lo liat sekarang gue udah gak dekil!" jawab Raya enteng, menurutnya perkataan hina yang Gava katakan tadi, sama sekali tidak bernilai hina untuk gadis itu.
"Tetep dekil, balikin airpods gue!"
"Gak mau!"
Merasa begitu kesal Gava akhirnya berusaha merebut airpods miliknya dari tangan kanan Raya yang mengepal airpods itu dengan erat.
Hingga tanpa sadar, ia memangkas jarak diantara keduanya.
"Ambil kalo bisa, wle!"
"Balikin gak!!!"
"Nih ambil lah, kalo bisa!"
"Tangan lo kotor, sini balikin!"
"Mata lo buta, tangan gue bening!"
Ditengah keributan keduanya, seorang cowok dengan seragam putih abu yang tingginya tidak beda jauh dari Gava datang menghampiri. "Ehm— ributin apa nih?"
"Airpods gue diambil si GEMBEL JELEK!" pekik Gava.
"Mulut lo enteng bener, Gav?" jawab Ravel tidak habis fikir Gava bisa bicara sehina itu.
"Ck, lo kok jadi baperan sih Vel? Belain aja ni gembel!" ujarnya lalu meninggalkan Ravel dan Raya yang masih berdiri disana.
"Ray, lo diapain sama Gava?" tanya Ravel beralih memperhatikan Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN PERIHAL MEMILIH [On Going]
Novela Juvenil"Lo nyadar gak? Sikap Raya ke lo, tuh. kayak gimana?" tanya Ravel. "Biasa aja, gak ada yang aneh." jawab Gava acuh. "Raya suka sama lo!" ujar Ravel menekan kalimatnya. "Dan lo sadar ga, Vel?" tanya Gava balik. Ravel mengangkat alisnya sebelah, tanda...