Gopal membulatkan matanya, ia langsung melepaskan tangan Fang yang berada di kerah bajunya, kemudian berdiri, "I—iya a—aku mengerti! Aku akan pergi sekarang!"
Gopal berlari mengejar Name yang sudah mulai jauh darinya. Gopal tak menyangka Fang bisa semarah itu padanya. Jadi Name ini sangat berpengaruh besar pada Fang, mungkin karena ikatan seorang kakak dan adik yang begitu kuat, jadi Fang tidak ingin adiknya menjadi sedih atau pun terluka sedikitpun.
Gopal akhirnya menemukan Name, ia pun berlari semakin cepat dan menarik lengan Name lalu memeluk nya. Name terkejut kemudian memberontak dalam pelukan Gopal dan Gopal tak menyerah begitu saja ia semakin memeluk Name erat. Dengan nafas yang memburu, Gopal mencoba berbicara lembut dan tenang untuk membuat Name tidak sedih lagi karenanya.
"Name aku menolak mu bukan karena tidak menyukai atau mencintai mu. Aku hanya takut seorang remaja seperti ku yang dinilai gendut, jelek, dan pengecut ini tak mampu melindungi mu. Aku tak pantas bersanding dengan mu, mengapa sosok permata cantik seperti mu mencintai remaja pengecut seperti ku ini?" Ujar Gopal sambil mengungkapkan seluruh isi hatinya.
Name berhenti memberontak dan mulai tenang. Ia mengangkat kepalanya menatap Gopal dengan wajahnya yang masih penuh air mata. Tangan Gopal terulur untuk menghapus air mata tersebut dengan elusan yang begitu lembut.
"Kuakui kau memang jauh dari kata lelaki idaman perempuan Gopal, namun aku mencintaimu bukan karena sesuatu yang kau anggap spesial, tetapi kesederhanaan mu lah yang membuat ku jatuh cinta padamu." ujar Name sambil menggenggam tangan Gopal mencoba menyakinkan padanya bahwa Name bersungguh-sungguh mencintainya.
"Terserah kau mau menjadi seperti apa, menjadi seperti yang orang lain sukai sekalipun, tetapi dengan ku tak usah."
"Name."
Gopal menunduk dan pikir bahwa jika ia dan Name bersama apakah tidak apa-apa? Ia juga tidak ingin Name tersakiti karena nya. Belum lagi persahabatan nya dengan Fang bisa-bisa hancur nantinya.
"Name mendekat lah."
Name mendekati Gopal dengan tangan nya yang masih menggenggam tangan Gopal. Lalu setelah itu Gopal membisikkan sesuatu tepat di telinga Name. Entah apa yang di bisikan Gopal pada Name sampai membuat gadis cantik itu tersipu malu.
Melihat wajahnya Name yang bersemu merah Gopal langsung memeluk nya sambil tertawa lepas. Name tidak peduli dengan Gopal yang tertawa ia masih terngiang-ngiang dengan perkataan yang dikatakan Gopal padanya.
Bel sekolah berbunyi mereka berdua pun memutuskan untuk kembali ke kelas masing-masing. Sebelum kembali ke kelasnya, Gopal menyempatkan diri untuk mengelus pipi Name dengan lembut.
"Semangat belajar nya yah, cantik."
Lalu Gopal pergi meninggalkan Name yang semakin merah saja pipinya karena perlakuan Gopal yang jarang di lihat nya. Name menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan nya dan sedikit menggigit bibir nya.
"Oh hatiku berhenti berdebar!"
☬
Gopal saat ini sedang melamun di dalam kelasnya. Ia memikirkan kejadian dirinya bersama Name tadi. Namun Gopal tak merasa tenang sejak tadi dikarenakan Fang yang terus menatap nya tajam.
Tak terasa pelajaran telah usai waktu istirahat telah tiba. Gopal bergegas meninggalkan kelasnya namun ia kalah cepat karena ternyata Fang lebih dulu muncul didepannya dengan menghalangi jalannya.
"Jadi, bagaimna?"
"Semuanya baik-baik saja Fang! Adikmu baik-baik saja ahahaha sungguh hehe."
"Jika kau membuat nya menangis lagi, aku pastikan tangan mu akan berpisah dengan tubuhmu, camkan kan itu."
Dengan susah payah Gopal menelan ludah nya, Fang begitu mengerikan. Gopal tak habis pikir kenapa ia baru mengetahui fakta bahwa Name ternyata adalah adiknya Fang? Lalu setelahnya Fang pergi, Gopal akhirnya bisa bernafas lega. Namun itu terjadi hanya beberapa detik saja, karena tiba-tiba Gopal didatangi oleh guru olahraga nya, pak Kaizo.
"Gopal."
"Ahhh ya—iya pak?"
"Apa yang menarik darimu?"
"A—apa? Maksudnya apa yah pak?"
"Kenapa adik saya bisa menyukai mu?"
"A—adik? Maksud bapak itu Name yah?"
"Yeah siapa lagi kalau bukan dia?"
'Aduh mampus aku.'
"Kalau kamu membuat adik perempuan saya yang cantik itu menangis, saya skor kamu sebulan."
"Hah?! Se—serius pak? A—apa hubungan nya dengan adik bapak sama saya bersekolah pak?"
"Jangan banyak tanya atau kamu akan saya turunkan nilai olahraga nya."
"Ba—baik pak!!"
"Mau kalian jadian atau tidak itu terserah, tapi kalau satu tetes air mata aja jatuh dari mata nya yang indah, lihat saja nanti"
"Waduh pak ... Ngeri juga."
"Makanya jangan macam-macam kamu."
"Ashiaaaap pak!!"
TBC
Vote+komen
27/8/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐘 𝐋𝐄𝐓𝐓𝐄𝐑𝐒 | 𝙂𝙤𝙥𝙖𝙡 𝙭 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧
RandomMASIH DALAM PROSES REVISI❗❗ Indonesian language✨ "Jangan pernah merasa kesepian Name, karena ada aku yang terus mencintaimu" "Bang Gopal aku tau kok kamu mencintaiku" ©Monsta ©reji_pram