Dibalik perasaan murni terdapat keinginan tak terkendali, dan jika semuanya tampak seperti ilusi suatu hari nanti semua potongan imajinasi itu akan disimpan dalam mimpi. Bangun di pagi hari semuanya tampak berubah kecuali perasaan cinta murni yang seperti kutukan abadi, itu terus melekat pada tubuh manusia yang setia pada manusia lain. Lalu bagaimana jika itu robot? Apakah robot manusia bisa merasakan hal seperti cinta?
"Incik bos..."
"Hem apa?"
"Sebagai robot apakah saya ini punya perasaan?"
"Oh tentu saja tidak"
"Lalu kenapa saya merasa aneh ketika bersama gadis yang bernama Name itu?"
"Aneh? Aneh bagaimana?"
"Dada saya sesak dan berdebar-debar incik bos!!"
"Gak mungkin robot bisa merasa seperti itu, apa kau rusak lagi? sepertinya kau perlu di service. Ayo ikut aku ke gudang!!"
"Ta-tapi incik bos—"
Adu du menarik lengan Probe untuk mengikuti nya menuju gudang. Adu du adalah seorang remaja jenius yang dapat menciptakan robot. Selama ini tak ada yang menyadari kalau Probe adalah robot ciptaan Adu du, yang mereka tahu bahwa Probe adalah teman baik Adu du. Juga Adu du tidaklah remaja jenius biasa, kedua orang tuanya sangatlah kaya raya. Ia pun memiliki seorang kakak lelaki tampan yang tak kalah pintar dengannya. Kakak laki-laki nya dua tahun lebih tua dari Adu du dan sekarang juga fokus kuliah di universitas yang terbaik di kotanya.
Namun, yang paling melelahkan menurut Adu du adalah ketika ia sudah berusaha keras melakukan apapun dengan sendirinya, ibu nya selalu membandingkan dirinya pada sang kakak. Walaupun sering dibanding-bandingkan rasa sayangnya pada sang ibu tak pernah berubah. Saat ini Adu du sedang memperbaiki Probe, tapi ada beberapa pikiran negatif yang menggangu di benaknya. Di gudang yang gelap dengan penerangan yang minim, Adu du akhirnya selesai memperbaiki robot kesayangan nya itu.
"Probe... Menurut mu mengapa kamu bisa merasakan cinta?"
"Saya tak tau incik bos"
"Mungkin karena..."
"Karena?"
"Kau tak sepenuhnya robot"
"Apa? Jadi saya—ahh"
"Diam memang lebih cocok untuk mu, selamat malam sahabat ku, Probe"
Adu du menekan tombol off lalu menggakat tubuh Probe menuju kamarnya. Namun ketika menuju kamarnya, Adu du berpapasan dengan kakak laki-laki nya. Adu du hanya mengabaikan nya dan berlalu pergi tapi bahunya di tahan oleh sang kakak. Adu du menatap tajam kakak laki-laki nya itu dan menepis tangan kakaknya dengan kasar membuat kakak laki-laki sedikit merasa kesakitan.
"Mau sampai kapan?"
"Apanya yang sampai kapan?"
"Teman mu itu sudah tiada, merubahnya menjadi robot seperti ini hanya membuat nya menderita, Bubuchuk"
"Dia belum tiada, dia hanya kehilangan beberapa bagian tubuhnya. Aku membantunya untuk tetap hidup itu saja!! Salah ku dimana Abang?"
"Kau egois"
"A-aku tidak—"
Belum sempat Adu du menyelesaikan perkataannya kakak nya sudah pergi meninggalkan nya sendirian di ruang tamu. Adu du mengeratkan genggaman nya pada Probe sambil merenung apakah yang dia lakukan salah? Ruang tamu yang gelap dan dingin itu tak mempengaruhi Adu du untuk segera pergi dari sana. Pikiran nya campur aduk, perkataan kakak nya yang mengatakan bahwa ia adalah orang yang egois masih terbayang-bayang di ingatan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐘 𝐋𝐄𝐓𝐓𝐄𝐑𝐒 | 𝙂𝙤𝙥𝙖𝙡 𝙭 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧
AléatoireMASIH DALAM PROSES REVISI❗❗ Cerita ini merupakan cerita fanfiction dari animasi Boboiboy Galaxy musim 2, semua karakter milik Monsta juga ada beberapa karakter tambahan dari saya. Indonesian language✨ "Jangan pernah merasa kesepian Name, karena ada...