The Catalyst 5

157 29 24
                                    

GHOST READER HARAP MEMBERIKAN VOTE!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: THE CATALYST

Author: HatakeIrra

Genre: fantasy/romance/action (17+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Hal pertama yang kulihat ketika aku membuka mata adalah langit-langit berwarna putih. Lalu, dinding yang berwarna putih juga. Dan...Ody.

"Hei, kau sudah bangun, Lis?" Tanya Ody khawatir.

"Dimana aku?"

"Rumah sakit. Kau tiba-tiba pingsan tadi. Karena panik, aku dan Pak Yoongi membawamu ke rumah sakit." Jelas Ody.

"Pak Yoongi?!" Ulangku tak percaya.

"Ya." Ody menoleh ke arah Yoongi yang sedang duduk di sofa. Ia tersenyum manja.

Yoongi melambai singkat, membuat Ody berlari kecil ke arahnya. Ia menyerahkan selembar kertas pada Ody dan juga sebuah kartu kredit.

"Lis, aku akan menebus vitaminmu dulu, ya. Kutinggal sebentar. Jangan menggoda Pak Yoongi loh." Pamit Ody.

"Ha, tidak, jangan Dy!" Aku berusaha menahan Ody, tapi gadis itu sudah melesat keluar.

Aku menghela nafas panjang. Rasanya aneh dan canggung berada dalam satu ruangan dengan Yoongi. Apalagi saat adegan ciuman di club itu terputar kembali diotakku. Benar-benar memalukan!

Yoongi bangkit dari duduknya, ia mendekatiku, duduk di tepi ranjangku. Sangat dekat, hingga membuatku bisa menghidu aroma citrus dari tubuhnya. Sekaligus membuatku salah tingkah. Ada apa dengan kedua matanya yang menatapku tajam itu?! Seakan aku adalah tersangka pembunuhan berantai yang akan ia interogasi.

"P-Pak, maaf. Anda terlalu de...dekat." Ucapku pelan. Aku menunduk, menghindari tatapan tajam Yoongi.

Yoongi mengulurkan tangannya, hendak membuka kancing piyama rumah sakit yang kukenakan, tapi aku segera menepisnya. Dengan ketakutan, aku hampir berseru. "Ap-apa yang akan Bapak lakukan?!"

Yoongi menghela nafas panjang. "Aku...hanya ingin memastikan."

"Me...memastikan apa?!" Aku ingin beringsut menjauh dari jangkauan Yoongi, tapi bahkan punggungku sudah menyentuh ujung ranjang. Aku tidak mungkin melompat turun, selang infus yang membelit tanganku akan putus dan bisa kupastikan rasanya akan sakit sekali.

Yoongi menatapku, intens, membuatku ingin kabur atau mati saja sekarang. Sepasang mata elang itu memaku diriku. Senyum yang bisa dibilang terlalu banyak gula itu membuatku merona. Kenapa ia terlihat begitu tampan dan mempesona di waktu yang bersamaan?!

Hingga aku tidak sadar, bahwa jemari laknat Min Yoongi sudah bergerak di bawah sana. Melepas satu per satu kancing piyama rumah sakit yang kukenakan, menyibaknya pelan, hingga piyama itu melorot dari bahuku dan memperlihatkan selangkaku.

Tiba-tiba, Yoongi menciumku. Lagi. Tanpa bertanya atau sekedar meminta pendapatku. Bibirnya yang seksi menari lembut dan berirama di atas bibirku. Jemarinya membelai selangkaku, membuat jejak panas yang seperti terbakar di sana. Untuk sesaat waktu terasa seperti berhenti.

Lalu...

"LIS, AKU SUDAH KEM-WHAT THE HELL?!"

Yoongi tersentak. Ia buru-buru melepasku dan merapikan kembali pakaianku. "Segera sembuh, ya. Besok kau sudah harus sekolah."

THE CATALYST (LALISA X BTS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang