The Catalyst 9

114 25 13
                                    

MEMBERIKAN VOTE!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: THE CATALYST

Author: HatakeIrra

Genre: fantasy/romance/action (17+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Aku mengaduk-aduk bekalku tanpa selera. Nafsu makanku tiba-tiba saja menghilang saat aku tanpa sengaja melihat sesuatu yang membuat isi perutku ingin melompat keluar. Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang normal.

"Kenapa tidak kau makan?"

Aku tersentak. "Hei."

Seokjin meletakkan kotak bekalnya di meja kantin, lalu duduk di hadapanku. Ia sempat melemparkan senyum pada seorang gadis dari kelas sebelah, kurasa. Namun, gadis itu tidak meresponnya. Oh, atau ia sedang tersenyum pada arwah gadis kecil yang sibuk menata rambut panjang yang menutupi wajahnya itu.

"Dia manis 'kan." Puji Seokjin.

Aku kembali memandang arwah gadis kecil itu. Wajahnya penuh luka robek dan berdarah. Matanya menghitam sebelah dan pucuk kepalanya remuk. Oh, lihat lengan kanannya yang bengkok dengan bentuk yang tidak wajar itu. Seokjin buta, ya. Apanya yang cantik coba?!

"Kau sudah tidak takut lagi melihat yang begituan?" Tanyaku pelan.

"Yah, mau bagaimana lagi. Sekarang aku bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka. Jadi, aku berusaha keras untuk menekan rasa takutku dan menjalin hubungan baik dengan mereka." Jawab Seokjin seraya menyuap potongan besar kentang goreng.

Aku hampir tertawa. Menjalin hubungan baik dengan arwah gentayangan. Seokjin benar-benar sudah gila. Aku malah sebaliknya, ingin mengabaikan dan berusaha keras untuk tidak peduli pada mereka. Tapi, justru mereka yang peduli dan malah mendekatiku.

Seokjin memang memiliki anugerah penglihatan yang sepertiku. Hanya saja, ia tidak mendapatkannya secara alami. Maksudku, dia tidak memiliki penglihatan itu sejak lahir. Seokjin pergi ke paranormal beberapa bulan yang lalu untuk membuka mata batinnya. Aku lupa menanyakan alasan dia melakukan hal itu.

"Eh, Lisa. Apakah kau sudah pernah melihat arwah Jennie?" Seokjin menyodorkan potongan telur dengan sumpitnya padaku.

Aku terkejut. Tapi, tetap menerima suapan itu meski perutku masih bergejolak. "Belum."

Seokjin tersenyum kecil. Ia mengambil cumi goreng di dalam kotak bekalku, lalu memakannya.

"Kenapa memangnya?" Tanyaku penasaran. "Kau pernah melihatnya?!"

Seokjin menggeleng. "Hari itu, aku dan Jisoo–"

"LISA!"

Aku dan Seokjin serentak menoleh. Kulihat Ody tergesa mendekatiku bersama Junie. Mereka terlihat sedang tak akur. Ody beberapa kali mendorong bahu Junie hingga gadis berambut sebahu itu terhuyung. Jungkook yang ada di belakang mereka berdua terbahak.

"Ah, aku sudah selesai. Aku mau ke kelas dulu ya, Lisa." Seokjin memberesi wadah bekalnya. Ia melemparkan sebuah senyum manis padaku sebelum pergi.

Aku menatap punggung Seokjin hingga ia menghilang di belokan koridor. Semakin hari, Seokjin semakin aneh saja. Aku jadi penasaran, sebenarnya apa yang ia dan Jisoo lakukan di sekolah hari itu?! Dan, apa hubungannya dengan kematian Jennie?!

"Wah, makanan!" Seru Ody yang langsung menggeser kotak bekalku. Namun, ketika ia hendak menyuap, Junie mengambil sumpit yang ada di kotak sendok dan ikut makan. Membuat Ody protes panjang lebar.

THE CATALYST (LALISA X BTS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang