The Catalyst 7

127 27 12
                                    

GHOST READER HARAP MEMBERIKAN VOTE!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: THE CATALYST

Author: HatakeIrra

Genre: fantasy/romance/action (17+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Aku membolak-balik kartu nama Kim Taehyung yang kupegang. Bimbang. Haruskah aku menghubunginya untuk menanyakan keberadaan Jisoo Kim?! Aku benar-benar khawatir pada gadis itu setelah orang tuanya meneleponku beberapa menit yang lalu. Mereka bilang, Jisoo belum pulang sejak kemarin.

Jika yang dibilang hantu Namjoon tadi siang itu benar, kemungkinan besar Taehyung dan Seokjin tahu dimana Jisoo sekarang. Aku ingin bertanya pada Seokjin, tapi aku tidak punya nomor kontaknya.

Setelah tekadku bulat, aku mengetik nomor Kim Taehyung di ponselku, lalu aku meneleponnya. Meski hatiku masih ragu.

Di dering ketiga, terdengar suara laki-laki yang cukup ramah. "Halo, selamat malam."

Jantungku mencelus. Ada perasaan aneh yang merayapi hatiku tatkala aku mendengar suaranya yang selembut beledu.

"Ha...halo."

"Maaf, ini dengan siapa, ya?!"

"Saya...saya La-"

"LISA!"

Aku tersentak. Refleks, kuputus teleponku dengan Taehyung.

"Lis." Hoseok muncul di depan pintu kamarku dalam keadaan yang berantakan. Ia memakai jaket tebal dan selimut. Wajahnya sedikit pucat, dan hidungnya memerah.

"Hoseok, kau sakit?" Aku beranjak mendekati Hoseok. Menuntunnya kembali ke kamarnya.

"Ah, hanya flu. Tapi, aku butuh obat. Persediaan obat kita habis. Maukah kau membelikannya untukku?" Tanya Hoseok pelan.

"Tentu, akan kubelikan. Kau beristirahatlah. Sudah makan?" Tanyaku sembari menyelimuti Hoseok, ku sentuh dahinya dengan punggung tangan. Dia demam juga, ya.

"Aku sudah makan di tempat kerja tadi. Tapi, ini sudah malam, Lisa. Apa ti-"

"Tidak apa-apa." Potongku cepat. "Akan segera kubelikan obat. Kau tidur saja, ya." Ketika aku hendak pergi, Hoseok menahan tanganku.

"Hati-hati." Ucapnya pelan.

Aku mengangguk cepat.

🌹🌹🌹

Aku memasukkan obat-obatan yang kubeli ke dalam bagasi motorku. Jetika aku hendak memakai helm, aku melihat Rose berjalan cepat menyeberangi jalan, masuk ke dalam sebuah gedung tua yang gelap.

"RO-"

Aku hendak berteriak. Namun, aku segera menutup mulutku saat kulihat Rose tidak sendirian. Ia dihampiri oleh seorang laki-laki yang memakai hoodie hitam dengan tudung yang hampir menutupi wajahnya. Laki-laki itu merangkul Rose dengan posesif, dan nembawanya masuk ke dalam gedung.

Aku bimbang. Apakah aku harus mengikuti Rose? Tapi, bagaimana dengan Hoseok yang sakit?!

Aku kembali melayangkan pandanganku ke gedung tua itu. Aku jadi khawatir pada Rose. Ah, kuikuti saja sebentar. Jika laki-laki itu adalah kekasih Rose, aku akan membiarkan mereka.

Aku mengendap-endap memasuki gedung itu. Terkejut saat aku melihat Rose sudah di gendong oleh laki-laki berhoodie hitam itu ala bridal style. Aku semakin yakin jika laki-laki itu akan berniat buruk pada Rose.

THE CATALYST (LALISA X BTS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang