The Catalyst 15

116 24 13
                                    

MEMBERIKAN VOTE!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: THE CATALYST

Author: HatakeIrra

Genre: fantasy/romance/action (17+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

"Nah, jadi sosok yang kau lihat malam itu di belakang restoran adalah Park Jimin yang sedang melakukan penghakiman."

Aku mengangguk-angguk. "Bagaimana dengan Jennie?!"

"Kim Jennie memang meninggal karena di bunuh. Ia memang sengaja di bunuh. Jantungnya diambil untuk syarat agar dia bisa bebas. Namun, aku datang lebih cepat. Rencana mereka berhasil kupatahkan." Jelas Yoongi.

"Siapa dia–eeh maksudku, siapa yang akan di bebaskan?!" Tanyaku tak mengerti.

"Aku belum tahu pasti. Tapi, dugaanku adalah Azazel." Jawab Yoongi.

Aku terdiam. Berarti benar, Jennie meninggal karena di tumbalkan.

"Lalu, Jisoo. Ia yang telah menumbalkan Jennie." Sambung Taehyung.

"APA?!" Seruku terkejut.

"Jisoo mengadakan perjanjian dengan pelayan Azazel bahwa ia akan mencarikan tumbal dan sebagai gantinya, Azazel akan memembuat ia mendapatkan apapun yang gadis itu mau. Tapi, sayang sekali. Rencana apik itu tercium oleh Jimin. Jadi, Azazel sengaja menyuruh pelayan setianya untuk membunuh Jisoo." Sahut Taehyung.

"Da...dan Junie?!" Aku mulai bergetar. Apakah Hoseok terlibat dengan kematian Junie?!

"Junie meninggal juga. Ada simbol pentagram di dadanya. Tapi, ia tidak mengadakan perjanjian apapun dengan iblis manapun. Aku yakin, ada seseorang yang mengorbankan dia untuk tujuan tertentu. Atau, kemungkinan besar, ia tahu tentang rencana pembebasan Azazel." Jawab Taehyung. "Itulah yang saat ini sedang kuselidiki, Lisa. Dan, mungkin kau bisa membantuku."

Aku menghela nafas lega. Itu berarti, Hoseok bersih 'kan, dia tidak bersalah 'kan?!

"Oh ya, Namjoon pernah bilang kalau Jisoo pergi dengan seseorang yang mengendarai motor sport merah. Mungkin, laki-laki itu ada hubungannya dengan kematian Jisoo."

Taehyung dan Yoongi saling berpandangan. Kemudian, mereka mengangguk bersamaan.

"Oh, dan sebelum Jennie meninggal, ia sempat bertemu dengan Seokjin. Lalu, di hari kematian Jennie, aku melihat Seokjin mencuci pisau cutter yang berlumuran darah. Ia juga membawa kotak kayu berukir seperti kotak tempat jantung Jennie." Jelasku.

"Dan, Jisoo. Dia sempat datang ke sekolah ini bersama Seokjin sebelum besoknya Jisoo bunuh diri." Kataku lagi.

"Wow, wow, kau mencurigai Seokjin, ya?!" Tanya Yoongi.

"Salahkah?!" Sahutku kesal.

"Lalu Junie, aku melihat gadis itu bersama Seokjin di perpustakaan. Sehari sebelum Junie meninggal." Celetuk Jimin yang tiba-tiba sudah muncul di depan pintu kantor Yoongi dengan baju zirah emasnya. "Tapi, aku tidak mencurigai Seokjin."

"Kenapa?!" Sentakku. "Semua gadis yang bersama Seokjin berakhir meninggal. Seokjin pasti terlibat."

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?!" Jimin mendekatiku. Menyentuh leherku dengan sensual sebelum berbisik di dekat telingaku, "Aku justru mencurigaimu."

Aku terkesiap. "Ko...kok aku?!"

"Jimin, hentikan!" Seru Yoongi.

Park Jimin terkekeh pelan. "Kau selalu membelanya, Luciel. Sudah bosan jadi manusia, hmm?!"

THE CATALYST (LALISA X BTS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang