The Catalyst 12

95 24 21
                                    

MEMBERIKAN VOTE!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Tittle: THE CATALYST

Author: HatakeIrra

Genre: fantasy/romance/action (17+)

Disclaimer: This Story Is Mine.

.

.

.

Aku melempar tasku kebawah, saat melompat Seokjin dengan sigap menangkapku. Yah, aku terlambat lagi hari ini. Dan, seperti biasanya aku selalu masuk lewat pagar belakang. Entahlah, setiap kali Hoseok berangkat bekerja lebih pagi, aku selalu terlambat bangun.

"Sudah, kau tidak terluka, Lis?" Tanya Seokjin khawatir.

Aku bergeleng. "Tidak, terima kasih."

"Ayo ke kelas, sebelum Pak Yoongi masuk." Ajak Seokjin. "Kadang aku merasakan sesuatu yang tidak beres pada guru baru itu. Bagaimana denganmu, Lis?"

"Aku juga." Jelas saja kau merasa begitu, Yoongi bukan manusia, Seokjin!

Kami berjalan bersisian menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Sesekali, kami berhenti dan bersembunyi untuk menghindar dari guru-guru yang akan mengajar.

"Eh, Seokjin. Boleh aku bertanya?"

"Tentu. Ada apa?"

"Ketika kita makan siang di kantin hari itu, kau sempat ingin bercerita tentang arwah Jennie 'kan?" Tanyaku pelan.

"Iya." Jawab Seokjin acuh.

"Apa yang kau dan Jisoo lakukan di sekolah hari itu? Kalian melihat arwah Jennie?!" Tanyaku cepat seraya memandang sekeliling kalau-kalau ada yang mendengar.

Seokjin sontak menghentikan langkahnya dengan terkejut. Ia tiba-tiba menarikku masuk ke dalam ruang kelas yang tidak terpakai.

"Seokjin, apa ya-"

"Sstt." Telunjuk Seokjin menempel di bibirku.

Aku mengerutkan keningku heran bercampur takut. Seokjin aneh sekali. Ada apa dengan laki-laki itu sebenarnya?!

"Aku memang ingin bercerita padamu, Lis. Tapi, aku butuh tempat dan waktu yang tepat. Mungkin, sekarang saatnya." Ucap Seokjin.

"Ada apa?" Tanyaku penasaran.

Seokjin menuntunku untuk duduk. "Hari itu, saat kalian menghadiri upacara pemakaman Jennie aku dan Jisoo datang ke sekolah. Jisoo bilang, ia ingin mengambil buku diary Jennie yang tertinggal di laboratorium sekolah. Tapi, ketika kami melewati gudang tempat Jennie terbunuh, aku merasakan sesuatu."

Aku menyimaknya dengan seksama. "Merasakan apa?!"

"Energi negatif yang pekat sekali. Namun, ketika aku hendak memeriksanya Jisoo melarangku. Dia bilang, kalau dia melihat bayangan Jennie dari jendela laboratorium lantai atas. Lalu, kami buru-buru kesana." Jelas Seokjin.

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Rumit sekali masalah ini, ya. Tapi cerita Seokjin dan Namjoon sedikit berbeda. Namjoon bilang, kalau Jisoo dan Seokjin sempat berada di dalam gudang itu.

"Oh, ya. Lalu, kalian bertemu Kim Taehyung 'kan?!"

Seokjin terkejut. "Kau mengenal Pak Taehyung?!"

"Ya. Dia detektif kepolisian yang menangani kasus Jennie dan Jisoo. Dia memergoki kalian berdua di sekolah 'kan?!" Desakku.

"Ya. Ketika aku masuk ke laboratorium, tiba-tiba kepalaku terasa pusing, dan aku hampir pingsan. Jisoo panik saat itu, kemudian Pak Taehyung datang."

Aku terdiam. Jika Taehyung sudah bertemu dengan Seokjin dan bahkan menolongnya kenapa kemarin ia bertanya padaku seolah-olah ia tidak mengenal Seokjin?!

THE CATALYST (LALISA X BTS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang