21

5.2K 237 9
                                    

***
Jadwal Rony kembali berjalan seperti semula. Ia kembali sibuk dengan acara menyanyinya kesana kemari, bolak balik luar kota. Sebenarnya Ia juga beberapa kali diundang di acara luar negeri seputaran Asia Tenggara tetapi, Ia belum berani untuk mengambil job-job tersebut. Ia masih sangat berat meninggalkan Salma apalagi akhir-akhir ini istrinya itu sering sekali mengomel, bermanja-manja, dan yah saat ini kandungannya sudah menginjak 7 bulan,  perutnya semakin besar dan membuat pergerakannya menjadi sangat lamban. Ia serba meminta tolong kepada Rony. Karena hal tersebutlah Rony tidak tega untuk meninggalkan Salma.

Selama berita kehamilan Salma terendus oleh media, banyak sekali media-media talk show yang mengundang Salma menceritakan bagaimana jatuh bangunnya Ia dan Rony untuk mendapatkan keturunan, bagaimana marah-sabarnya Ia menanggapi tekanan orang-orang di luar sana yang selalu membahas tentang kehamilan. Mereka sudah melewatinya.

Rony sudah benar-benar membatasi jadwal Salma bahkan Ia berencana akan memfakumkan Salma selama hamil atau bahkan sampai perempuan itu melahirkan namun, Salma tidak setuju sebab menurutnya Ia masih bisa mengaturnya. Yah, akhirnya mereka sepakat bahwa selama hamil Salma tidak akan menerima job menyanyi dan hanya akan menjadi bintang tamu di acara talk show atau podcast-podcast. Sesekali juga menjadi bintang iklan susu hamil, pakaian Ibu hamil dan semacamnya yang masih berkaitan dengan kehamilan. Selama itu aman dan Rony setuju. Itu poin utamanya.

***
Sedari subuh Rony dan Salma sudah terlibat perdebatan yang tiada usainya..(Jangan lupa keep streaming Mentari yaaw wkwk)

Pagi ini Rony ada jadwal untuk off air menyanyi di Bandung, kemungkinan Ia akan pulang malam maka dari itu dia berencana akan mengantar Salma kerumah orang tuanya alias di Priuk. Nah, hal itulah yang menjadi perdebatan mereka.

Salma bersikeras ingin ikut Rony ke Bandung tetapi, Rony menolak. Rony pasti akan sangat hectic sekali disana dan Ia pasti tidak bisa full menjaga Salma. Perjalanan Jakarta-Bandung juga cukup menguras tenaga. Salma pasti akan kecapean.

"Ca..ayolah, udah mau jam 8 loh ini. Kamu masih gak mau ditinggal ? Aku anter ke rumah Mama yah ?"
Entah sudah berapa kali Rony mengulangi kata-kata itu namun, Salma tetap menggeleng, tidak mau.

Rony mendengus. Menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku gak jadi pergi aja sekalian"

Pasrah Rony dan beranjak dari sofa, berniat akan membuka pakaiannya kembali.

"Jangan..yaudah anter aku ke Priuk"

Salma mengucapkan kalimatnya dengan air mata yang siap meluncur dari kelopak matanya.

Rony kembali ke sofa. Memeluk Salma, sekali lagi mencoba memberi pengertian.

"Aku disana kerja Ca..kalau kamu ikut, aku gak bisa jagain kamu. Aku gak bisa selalu mantau kamu. Kalau kamu kenapa-kenapa disana gimana ? Aku gak mau itu terjadi. Makanya kamu aku antar ke rumah Mama aja, disini juga kamu gak ada yang mantau"

Salma menghapus air matanya dan menatap Rony lekat. "Iya, antar aku sekarang juga"

Loh, bisa tiba-tiba begini. Memang mood Salma diluar prediksi BMKG.

***
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, seharian Salma berada di rumah mertuanya tidak melakukan apapun. Hanya tiduran, nonton Tv, makan, sesekali ke dapur melihat mertua dan iparnya yang sedang sibuk membuat kue. Entah sebanyak apa kue yang mereka buat, rasanya lama sekali dari tadi belum juga ada tanda-tanda mereka akan selesai.

Salma meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Membuka aplikasi WhatsApp, mengecek apakah Rony sudah membalas pesannya atau belum.

Masih centang satu. Bahkan Rony belum membaca pesannya. Masih sibuk kali yah, pikir Salma.

Tetap DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang