***
"Sal..apa yang ada di media itu gak benar. Rony gak makan berdua sama Nadira. Ada gue juga disana cuma gue gak tau kenapa bisa foto yang tersebar itu hanya menampilkan Rony sama Nadira kayaknya foto itu diambil pas gue lagi mesan atau bayar makanannya dan satu lagi disitu bukan hanya ada kami bertiga bahkan ada juga suami Nadira sama anaknya. Kita ketemu sama Nadira juga gak sengaja itupun gue yang ngajakin gabung sekalian karena ternyata suaminya Nadira itu masih kerabat jauh gue juga. Mungkin Lo mikir kok bisa sekebetilan itu tapi, Lo harus tau gue bicara serius"
Akhirnya Bang Randy turun tangan menjelaskan kepada Salma."Terus kenapa seharian hp Rony gak aktif ?"
Bang Randy menghembuskan nafasnya.
"Kalau yang itu emang si Rony yang salah. Dia sempat lupa naroh handphonenya dimana pas udah ketemu eh ternyata lowbat dan kita bertiga gak ada yang bawa chargeran. Baru pas abis manggung dia numpang cas di tempat kita makan dan ngehubungin Lo tapi, ternyata Lo udah gak mau angkat telponnya terus dia akhirnya minta sama Syifa supaya bisa bicara sama Lo dan ternyta Lo gak mau, malam kemarin kalau gak salah Lo kesakitan. Sal..please jangan kayak gini. Maafiin Rony. Dia benaran sesayang itu sama Lo. Kita nyaris mati hampir nabrak mobil saking ngebutnya gue disuruh sama Rony pas pulang kemarin. "
Salma terdiam. Ia tahu, Ia bisa merasakannya. Suaminya itu memang sesayang itu padanya. Tapi, entahlah Salma pun tidak mengerti dengan dirinya sendiri kenapa bisa seceroboh ini. Ini bukanlah kali pertama Ia dan Rony terlibat perdebatan. Ia selalu saja marah tanpa alasan yang jelas. Marah-marah bahkan sebelum mendengarkan penjelasan dari Rony. Ia suka sekali gelap mata. Salma sadar bahwasannya Ia belum benar-benar belajar dari kesalahannya yang sudah-sudah.
"Gue udah nyuruh Rony buat balik ke rumah tapi, Rony belum mau balik. Dia bakalan pulang kalau Lo udah mau maafin dia atau at least Lo mau dengarin dulu penjelasannya. Semuanya terserah sama Lo Sal. Gue sama Regy cuma bisa bantu ngejelasin aja. Masalah Lo mau maafin Rony atau gak itu sepenuhnya hak Lo. Gue pamit. Lo pikirin semuanya baik-baik"
Bang Randy dan Regy akhirnya bangkit dari duduknya. Mengambil beberapa barang mereka diatas meja. Keduanya melenggang keluar dari kediaman Salma dan Rony.Syifa yang sejak pembicaraann Bang Randy dan Salma dimulai memilih untuk tidak ikut bergabung akhirnya kini kembali bergabung, mendekati Salma yang duduk di salah satu sofa.
Syifa merentangkan tangannya dan tentu saja langsung disambut hangat oleh Salma. Perempuan berbadan dua tersebut akhirnya masuk kedalam dekapan adik iparnya dengan air mata yang sudah luruh di pipinya.
"Aku udah jahat banget sama Abang kamu Syif hiks..aku ini benar-benar istri yang egois dan keras kepala. Aku udah jahat banget sama Rony hiks hiks"
Syifa mengelus punggung kakak iparnya itu.
"Gak Kak..Kak Salma gak jahat. Apa yang kakak lakuin itu kemarin wajar dan aku rasa semua istri yang tengah khawatir juga pasti akan melakukan hal serupa. Istri mana yang gak marah ngeliat suaminya berduaan sama perempuan lain apalagi perempuan itu mantan pacar suaminya sendiri" Syifa menenangkan.
Salma melepaskan pelukannya dan menatap Syifa.
"Kamu ini sebenarnya adik siapa sih ? Malah belain aku, jelas-jelas aku yang salah Syif"
Syifa terkikik.
"Aku itu woman support woman Kak heheh"
"Yah, gak yang salah Juga dong Dek"
Salma gemas pada adik iparnya itu."Eitss..cewek gak pernah salah loh Kak hahah"
Salma menggelengkan kepalanya. Fiks, adik iparnya ini sudah terlalu cinta kepadanya. Ia bahkan secara terang-terangan membela dirinya dibanding kakak kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Disini
FanfictionTentang dua orang manusia yang hidup bersama dengan segala ujiannya.