31

4.3K 243 18
                                    

***
Salma membuka lagu pertamanya dengan begitu manis, seperti biasa. Binar bahagia sangat nampak jelas di matanya.

Riuh sorakan penonton menyebutkan namanya seperti membakar semangatnya. Gemuruh tepuk tangan penonton seperti menambah amunisinya.

Yah, saat ini Salma tengah memberikan penampilan terbaiknya. Setelah hampir 2 tahun Ia absen dari dunia yang sangat Ia cintai itu akhirnya malam ini Ia kembali lagi. Memperdengarkan suara merdunya, memperlihatkan stage actnya yang memukau, menyapa penggemarnya yang sudah sangat rindu pada dirinya. Ia puas sekali.

Malam ini Salma bernyanyi membawakan 5 buah lagu. Dimana setiap lagu diambil dari setiap albumnya. Lagu yang paling iconic dari setiap albumnya.

Rony memang memberikan izin kepada Salma untuk akhirnya tampil di salah satu event besar malam ini. Tadinya Ia berniat untuk tidak memberinya izin namun, Mama Rani justru membujuknya dan menyuruhnya untuk memberikan izin pada Salma. Masalah anak, Mama Rani menyanggupi untuk mengurus kedua cucunya malam ini.

***
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Rony sudah berada dirumah sejak dua jam yang lalu, Ia sempat mengantarkan Salma ke tempat acara dan menonton istrinya itu meski hanya sampai 2 lagu saja, Mama Rani meneleponnya dan memintanya untuk kembali ke rumah.

Sebelum pergi, Salma berjanji untuk langsung pulang ke rumah. Berdasarkan jadwal, Salma akan selesai bernyanyi pukul 22.40. Namun, sekarang sudah pukul 11 malam dan Salma belum ada kabar sama sekali.

***
'Oeek..Oeek'
Mama Rani dibuat kelimpungan menenangkan Kanaya yang sejak 10 menit lalu tidak berhenti menangis.

"Ron..coba kamu telpon Salma, tanyain dia udah dimana. Mama bingung ini, Naya gak mau berhenti menangis padahal udah Mama kasi susu. Dia tetap gak mau"
Raut panik tergambar jelas diwajah Mama Rani.

"Caca gak angkat telponnya Ma.."
Jawab Rony dengan raut yang sudah setengah kesal. Ia sudah menghubungi nomor Salma lebih dari lima kali, mengirimkan puluhan pesan kepada istrinya itu namun, sia-sia tak ada respon apapun dari Salma.

'Oeek..Oeeek'
Suara tangisan Abidzar ikut memeriahkan riuh dan panik kediaman SalRon malam itu.

Rony segera mengangkat tubuh Abidzar dari atas tempat tidur. Rony tersentak ketika merasakan kulitnya seperti tersengat, tubuh Abidzar panas sekali.

"Ma..ini Abidzar kayaknya demam. Badannya panas banget"
Rony sudah panik bukan main.

"Coba kasi obat dulu, kamu cek di tempat obat dulu" titah Mama Rani masih dalam posisi mendekap tubuh Kanaya yang juga belum meredakan tangisnya.

Rony terpaksa menurunkan badan Abidzar diatas tempat tidur, Ia mencari obat penurun panas yang dimaksud Mamanya.

Tubuh Abidzar bergerak gelisah diatas tempat tidur, disertai dengan tangisan yang semakin kencang.

"Ron..ini badan Kanaya juga hangat. Kita bawa aja ke rumah sakit Nak"

"Iya, Ma..bentar aku siapin dulu barang-barangnya"

"Oeeek'...Oeeek'.."

"Oeeek'..Oeeek'"

Tangisan keduanya semakin kencang, menggema di seluruh ruangan.

Mama Rani mencoba menelepon Syifa dan Papa Rony untuk menyusul ke rumah sakit, sementara dirinya dan Rony akan ke rumah sakit menggunakan taxi online. Tidak mungkin Rony membawa mobil dalam keadaan seperti ini apalagi di rumah tidak ada supir mereka. Hanya tinggal mereka berdua dan Bik Asri. Para pekerja lainnya sudah pulang ke rumah dan akan datang lagi saat pagi.

***
Dilain tempat, Salma tengah dilanda kebingungan. Ia ingin pulang sekarang juga tapi, Ia tidak enak sebab saat ini mereka tengah terlibat obrolan bersama rekan-rekan artis senior. Kak Lilis, managernya sudah pulang lebih dulu.

Tetap DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang