***
Menjadi seorang Ibu adalah mimpi hampir semua wanita di dunia, walaupun memang ada juga beberapa perempuan yang tidak ingin menjadi seorang Ibu. Apapun keinginan setiap perempuan itu adalah haknya namun, menurut sebagian besar perempuan menjadi seorang Ibu adalah sebuah anugerah yang sangat besar, tidak bisa diukur dengan apapun.Salma benar-benar mencurahkan segala perhatian dan waktunya untuk kedua buah hatinya. Berusaha sebisa mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Rony juga sama, tentu saja Ia mencurahkan segala kasih sayangnya untuk kedua buah hatinya, Abidzar dan Kanaya. Namun, tentang waktu ? Belakangan Rony sangat sibuk sekali.
Rony selalu berangkat kerja saat kedua anaknya masih terlelap. Ia pulang anaknya sudah lelap lagi.
Seperti hari ini misalnya.
"Anak-anak udah tidur Ca ?" Tanya Rony yang baru saja memasuki kamar tidur mereka.
Salma yang sedang duduk di sofa sambil menyusui Abidzar tidak lantas menjawab pertanyaan suaminya itu.
Rony mendekat kearah Salma. Berjongkok di depan perempuan itu. Salma tidak menunjukkan reaksi apapapun, entah Ia benar-benar mendengarkan atau justru berpura-pura saja.
"Ca..maaf"
Lirih RonySalma menghembuskan nafasnya kemudian berdiri dan mengangkat tubuh gempal Abidzar, membawanya ke dalam box bayi menyusul adiknya yang sudah terlelap sejak tadi.
"Sana gih..kamu bersih-bersih. Anak-anak jangan disentuh dulu. Kamu dari luar itu. Gak baik"
Ucap Salma tanpa menatap ke arah Rony. Ia berjalan melewati Rony dan menuju tempat tidur setelah sebelumnya Ia kecup kedua buah hatinya itu.
Rony segera berlalu ke kamar mandi, buru-buru membersihkan dirinya.
***
Salma tidur memunggungi Rony, tidak seperti biasanya. Rony menyadari bahwa suasana hati Salma sedang tidak baik-baik saja.Ia dilanda kebingungan, tidak tau harus bagaimana memulai percakapan dengan istrinya itu.
"Ca.."
Tidak ada jawaban dari Salma. Perempuan itu sebenarnya belum tertidur, Ia masih terjaga. Sesungguhnya Ia juga tidak suka mendiamkan Rony seperti ini hanya saja menurutnya belakangan Rony memang terlalu sibuk.
Rony menyentuh lengan Salma. Mengangkat sedikit kepalanya dan mencium samping kepala Salma.
"Selamat tidur sayang" lirihnya dan berbalik juga memunggungi Salma.
"Ron.."
Merasa namanya dipanggil, Rony segera membalikkan badannya dan mendapati Salma sudah membalikkan badan dan menatap kearahnya.
"Aku gak marah..cuma aku sedikit menyayangkan akhir-akhir ini kamu sibuk banget. Jarang dirumah. Kasian anak-anak mereka suka nyariin kamu"
"Maaf sayang.."
Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Rony.Belakangan memang Rony sibuk sekali. Bukan tanpa alasan. Ia memang sedang sibuk mempersiapkan launching untuk Cafenya.
Yah, Rony tidak main-main dengan apa yang dikatakannya beberapa bulan yang lalu. Ia akhirnya memutuskan untuk membuka usaha. Ia tidak bisa terus-terusan menjadi penyanyi yang kesana kemari. Ia sudah berkeluarga, punya istri dan anak yang tentu saja sangat membutuhkan kehadirannya di rumah.
Ia berharap dengan usaha barunya ini, Ia bisa sedikit mengurangi kesibukannya bernyanyi dengan pemasukannya yang tetap ada. Walaupun sebenarnya uang tabungannya juga sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Disini
FanfictionTentang dua orang manusia yang hidup bersama dengan segala ujiannya.