☆eighteen☆

2K 114 7
                                    

Untuk kesekian kalinya taetae terkena demam, imun taetae memang lemah tidkal seperti anak yang lainnya, ia bisa saja demam sebanyak 5 kali dalam sebulan.

Entah itu karena cuaca, makanan, minuman yang memicu demam pada si kecil.

Seperti sekarang sudah dua hari taetae mengalami demam, tidak kunjung mereda malah kini semakin tinggi, karena demam nya yang membuat si kecil lemas jadi taetae tidak bisa bermain seperti sebelumnya.

Kini taetae berada dalam pangkuan yoongi, menyandarkan kepala nya yang berbalut plaster penurun demam pada dada yoongi sambil menghisap pacifier.

Yoongi juga sudah bingung, cara apalagi yang ampuh menurunkan demam si kecil, sebab jika si kecil demam ia tidak di biarkan pergi atau bahkan melakukan pekerjaan rumah apapun.

Jika ia pergi dan meninggalkan taetae, si kecil ini pasti akan menangis dan mencarinya, memang mengatasi taetae yang sedang demam lebih sulit ketimbang mengatasi sikap taehyung besar.

Oo meski mereka berdua juga sama-sama manja saat tengah demam, taetae sih tidak papa jika manja saat demam. Tapi kalo taehyung besar ia malas memanjakan orang tersebut.

"Taetae mam ya" kata yoongi mengelus punggung lebar taetae yang terasa hangat.

"No~" jawab lirih taetae sambil menggelengkan kepalanya lemas.

"Sshh, makan ya terus minum obat biar cepat sembuh" yoongi meringis karena pahanya sudah mulai terasa kebas karena taetae memang sudah sedari tadi duduk di atas pangkuannya.

"No~ da nak~" jawab taetae lagi lalu kembali menghisap pacifiernya.

"Sshh taetae turun dulu ya, kaki ungie nya sakit" ujar yoongi pelan, membujuk si kecil agar mau beranjak dari atas pangkuannya.

"Noo~" ujar taetae ia malah semakin memeluk tubuh yoongi dengan erat.

"Bobo di atas kasur yuk sambil nen, taetae mau??" Tawar yoongi ia harus berhasil membujuk taetae agar bangkit dari pangkuannya, karena demi apapun pahanya terasa kebas dan itu rasanya sakit sekali.

"Nen muu~ ayo bobo cana" tentu saja ia mau jika di sogok menggunakan nen.

"Ya udah kalo gitu bangun ya, kita pindah ke kasur" ujar yoongi di balas anggukan oleh taetae.

Taetae pun bangkit dan yoongi merasa lega karena pahanya sudah tidak memangku beban tubuh taetae lagi, ia meringis menahan rasa sakit pada kakinya. Bangkit dari duduk untuk berpindah di atas kasur.

Di sana taetae sudah berbaring sambil mengisap pacifiernya menunggu ungienya berbaring di sampingnya.

Setelah yoongi berbaring taetae segera merapatkan diri, meraih pacifier di dalam mulutnya untuk ia lepas.

"Nen, buka ayo~" ujar taetae menarik pakaian yang di kenakan yoongi.

Yoongi tak bersuara ia hanya diam dengan sebelah tangan membuka kancing kemejanya, sedangkan sebelah tangannya lagi menopang kepalanya yang kini berbaring menyamping agar tubuhnya lebih tinggi sedikit dari taetae.

Melihat benda nutrisi nya sudah di depan mata, taetae segera melahap benda itu, menghisapnya secara perlahan hingga sesuatu yang manis keluar dan mengalir begitu saja di tenggorokannya.

Yoongi memandang wajah taetae, mengelus rambut hitam legam yang terasa halus itu dengan perlahan sambil mengulas senyum lembut saat taetae menatap ke arahnya.

Taetae tersenyum senang di tengah hisapannya, matanya yang sayu itu tak lepas memandangi wajah cantik nan putih milik yoongi, tubuhnya ia miringkan dan memeluk pinggang yoongi dengan erat dan di balas oleh yoongi yang memeluk kepala taetae menggunakan satu tangannya.

my big baby boy [taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang