☆Fifteen☆

2.5K 140 4
                                    

"ungie!!" Panggil nya dengan semangat, jadi taetae baru selesai di mandikan oleh bi Minah, lihat saja si kecil kini sudah berpakaian rapih dengan sedikit bubuhan bedak pada wajah bayinya tak lupa rambut yang masih basah. Habis keramas katanya.

Yoongi yang sedang membersihkan ruang keluarga pun segera menoleh tersenyum lembut saat anak dari majikannya itu mulai menghampirinya dengan cara berlari.

"Jangan lari sayang nanti jatuh" tegur yoongi merasa khawatir saat melihat taetae berlarian.

Bruukkk~

"Huwaaaaa cakit hiks.." baru saja di peringati kini si kecil jatuh terpeleset karena lantai yang memang masih sedikit basah setelah di pel oleh maid yang baru masuk 1 bulan yang lalu. Wajah taetae mendarat terlebih dahulu pada lantai.

"Ya Allah taetae" yoongi terperanjat lalu segera berdiri dan menghampiri si kecil yang Menangis kencang begitu juga bi Minah yang segera menghampiri tuan mudanya.

"Cakit huwaaaa hiks.. ungie cakit hiks.." raungnya setelah bangkit di bantu oleh yoongi dan bi Minah ia segera menghambur kedalam pelukan yoongi.

"Ini siapa sih yang habis ngepel!!" Ujar bi Minah marah, kalau sudah begini bi Minah yang akan di marahi oleh tuan besarnya sebab ia posisinya di sini adalah ketua pelayan. Maka ia harus bertanggung jawab sepenuhnya atas semua apa yang terjadi.

"Yoongi siapa yang habis ngepel?", Tanya bi Minah membuat yoongi merinding sebab ia baru pertama kali melihat bi Minah Semarang ini karena taetae jatuh.

"Tadi yere yang ngepel bi" ujar yoongi

Bi Minah mengangguk segera ia pergi untuk menemui si maid baru untuk di beri teguran.

"Taetae coba ungie mau liat, lepas dulu pelukannya ya" kata yoongi menjauhkan tubuh taetae agar melepas pelukannya.

"Ungie dalah hiks.. huwaaa dalah banak hiks.." kata taetae menunjukkan hidungnya yang berdarah serta dahinya yang terdapat benjolan.

"Astagfirullah, sini sayang ikut ungie" ujar yoongi menuntun si kecil untuk duduk di karpet berbulu sementara ia mengambil tisu untuk menyeka darah yang mengalir dari hidung taetae.

"Sini-sini, jangan di gituin sayang, sssttt~ udah gak papa" kata yoongi berusaha menenangkan taetae yang masih menangis kencang karena merasa sakit pada hidung dan juga dahinya.

Dengan telaten yoongi menyeka darah yang mengalir hingga bibir taetae, sementara si bocil terus menangis sesenggukan.

Butuh waktu lama untuk membersihkan darah si kecil, kini taetae duduk di pangkuan ungienya dengan kepala yang bersandar pada dada yoongi tak lupa hidung yang tersumpal oleh tisu untuk menghentikan darah yang terus mengalir.

"Sssttt~ udah gak papa sayang" kata yoongi dengan lembut ia menepuk punggung lebar taetae agar berhenti menangis.

"Cakit hiks.. lantai-na nakal hiks.. pukul ungie hiks.. lantai nakal hiks.. taetae jatuh gala-gala lantai hiks.." celotehnya membuat yoongi terkekeh tanpa suara mendengar suara cadel milik taetae.

Tak lama bi Lastri datang dengan tergesa, mengecek keadaan tuan mudanya yang masih terdengar tangisannya, beliau sudah tau karena bi Minah yang memberi tahu. Kini yere si maid baru tengah di marahi habis-habisan oleh bi minah belum lagi harus berhadapan dengan tuan dan nyonya besarnya untuk mengakui keteledoran nya hingga membuat taetae terjatuh dan mengakibatkan mimisan juga benjol di dahinya.

"Yoon, den taetae gak papa?" Tanya bi Lastri ikut duduk lesehan di karpet berbulu sembari ikut mengelusi punggung si kecil.

Yoongi menggeleng berusaha meredakan ke khawatiran bi Lastri dengan senyumnya yang menenangkan "udah gak papa bi, tadi sempet mimisan tapi sekarang udah gak papa" ujar yoongi.

my big baby boy [taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang