☆ten☆

3.3K 176 21
                                    

Yoongi bingung di pagi hari setelah bangun dari tidurnya, ia melihat banyak maid yang berlalu lalang. Tengah mengerjakan ini dan itu hingga terlihat sibuk sekali.

"Bi minah ini ada apa ya kok rame gini?" Tanya yoongi bingung.

"Ini lho hari ini den taehyung bakalan di sunat" tutur bi minah membuat yoongi melebarkan matanya.

What!! Sudah besar begitu tapi belum sunat?!?!? Ia benar-benar kehilangan kata-kata.

"Bi minah bercanda kan? Hahaha gak mungkin taehyung belum di sunat, sementara badannya udah gede bongsor begitu macem tirex masa belom di potong burungnya" kata yoongi berusaha positif thinking mungkin keluarga besar ini hanya melakukan syukuran saja tidak ada acara sunat-sunat seperti itu.

"Lho kamu gak percaya banget toh, jadi dulu den taehyung di suruh sunat sama nyonya tapi gak mau terus, bahkan dia selalu kabur kalo di suruh sunat sampe sekarang"

Yoongi benar-benar speachlees di buatnya, lelucon yanh sangat tidak lucu, lalu bagaimana jika taehyung berubah menjadi taetae saat setelah sunat.

Sementara taetae yang selalu ia urus maka jika taehyunh berubah menjadi tawar saat sudah di sunat berarti besar kemungkinan ia akan melihat nunu taehyung!!!!

"Terus ini rame-rame mau ngadain apa Bi?" Tanya yoongi.

"Mau ngadain syukuran, kalo den taehyung udah sunat nanti bakalan syukuran di sini. Minta doanya supaya den taehyung cepet sembuh" tutur bi minah.

"Den taehyung masih tidur kan?" Tanya bi minah si balas anggukan oleh yoongi.

"Ya udah kalo masih tidur kamu sini bantu-bantu dulu" ucap bi minah.

Maka dari itu yoongi mulai membantu para maid lainnya, ada bagian memasak, memotong sayuran, memasak nasi kuning dan masih banyak lagi yang mereka kerjakan.

Hingga pukul 9 pagi bi lastri memanggilnya, maka ia tunda terlebih dahulu memarut kepalanya lalu mencuci tangan dan menghampiri bi lastri yang sepertinya baru selesai di kamar taehyung.

"Iya bi lastri kenapa?" Tanya yoongi.

"Itu den taehyung nyuruh kamu ke sana katanya" ujar bi lastri.

"T-tapi yoongi lagi marut kelapa bi"

"Udah biarin, biar bi lastri yang lanjutin. Sekarang kamu ke kamar den taehyung ya, tuh denger dari tadi manggil terus" kata bi lastri sambil tersenyum beda sekali dengan yoongi yang langsung di buat gugup olehnya.

"Tapi bi, katanya taehyung mau di..." ujar yoongi tidak menyelesaikan kalimatnya karena ia merasa malu jika di ucapkan.

"Iya paling nanti jam sepuluhan, dokternya belum dateng soalnya. Udah cepet kamu ke  sana sayang" ucap bi lastri mendorong pelan tubuh yoongi agar segera menaiki tangga dan pergi ke kamar tuan mudanya.

Yoongi mengangguk patah-patah ia dengan terpaksa menghampiri taehyung yang sedari tadi memang memanggil namanya dari atas.

Cklek

"Lama banget!!" Kata taehyung sebal saat yoongi baru saja masuk dari kamarnya.

"Ya lagian kenapa sih manggil-manggil, a-aku lagi bantuin bi minah" kata yoongi gugup melihat taehyung menggunakan baju koko beserta peci di atas kepalanya tak lupa sarung yang membelit pinggangnya.

Ia yakin anak dari nyonya besarnya ini tengah tidak mengenakan apa-apa di dalam sana karena sebentar lagi burung itu akan di tebas hingga memiliki kepala.

"Gak boleh di sini aja" kata taehyung yang segera bangkit dari duduknya dan menerjang yoongi untuk ia peluk dengan tubuh yang gemetar.

Yoongi tertegun tidak menyangka bahwa ia akan mendapatkan serangan mendadak dengan cara memeluknya, lalu lamunannya segera sadar saat di rasa seseorang yang tengah memeluknya ini sedang menangis meski suara isak tangisnya tidak terdengar.

my big baby boy [taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang