Pukul 2 pagi taetae menangis kencang membuat yoongi terusik dalam tidurnya, buru-buru bangun untuk menenangkan si kecil.
"Sstt~taetae kenapa hm?" Tanya yoongi seraya menepuki dada tersebut.
Taetae tidak menjawab hanya menangis seraya merentangkan kedua tangannya.
Yoongi memposisikan diri agar bersandar pada kepada ranjang lalu menuntun taetae agar duduk di pangkuannya dengan posisi berhadapan.
Taetae langsung memeluk sang babysitternya lalu menenggelamkan wajahnya pada dada yoongi.
"Lho badan taetae panas" gumam yoongi saat kepala taetae menempel pada permukaan dadanya.
Untuk memastikannya yoongi mengecek suhu tubuh taetae dengan cara menempelkan telapak tangannya pada dahi sempit tersebut.
"Beneran panas, taetae pusing ya sayang" ucap yoongi lalu memeluk taetae dan menepuki punggung bergetar tersebut.
"U-um hiks.. pucing ungie hiks.. taetae pucing banet hiks.." jawab taetae.
"Ssstt~ kasian sayangnya ungie" kata yoongi seraya mengelus tengkuk taetae.
"Kalo kaya gitu taetae minum obat ya, biar cepet sembuh" ucap yoongi namun di balas gelengan oleh sang anak.
"Da muu~ hiks.. da nak obat-na hiks.."
"Ya namanya juga obat ya gak enak, kalo enak itu sirup" kata yoongi.
"Taetae mau siyup hiks.."
"Eh gak boleh nanti tambah pusing gimana"
"Da muu"
"Taetae diem di sini ya, ungie mau ambil mam sama obat dulu" kata yoongi sembari melerai pelukannya.
"Da boyeh hiks.. ungie mana-mana da boyeh hiks.. taetae da muu obat hiks.." Ucap taetae lalu menangis keras.
"Taetae harus minum obat biar sembuh, ungie mau ambil obatnya dulu" kata yoongi berusaha memberi pengertian pada si kecil.
"Huwaa da muu hiks.. hiks.. ungie janan mana-mana" isak tangis taetae makin mengencang, pelukannya ia eratkan agar inginnya tidak pergi meninggalkannya.
Yoongi menghela nafas lalu bagaimana caranya ia mengambil obat jika taetae saja tidak mau lepas darinya.
Gadis tersebut tiba-tiba menoleh pada pintu kamar yang di ketuk, tak lama bi minah muncul dengan ekspresi yang khawatir karena tangisan taetae terdengar hingga keluar kamar.
"Den taetae kenapa toh yoon?" Tanya bi minah.
"Ini bi taetae demam, yoongi mau ambil obat tapi taetaenya gak mau lepas" jelas yoongi.
"Ya udah sini den taetae sama bi minah dulu ya" ucap bi minah namun taetae menggeleng.
"Da muu hiks.. hiks.. da muu bi nah hiks.. muu ungie cini-cini aja hiks.."
Bi minah menghela nafas melihat majikannya yang tengah rewel saat ini.
"Den Taetae kalo lagi demam emang begini, rewelnya minta ampun. Ya udah biar bi minah aja yang ambil obatnya den taetae"
"Gak usah bi, biar yoongi aja. Bibi yang jagain taetae" cegah yoongi namun bi minah menggeleng.
"Enggak, kamu jaga den taetae aja, bi minah yang ambil obatnya"
"Sebentar bi minah ambil obatnya dulu ya yoongi" ucap bi minah lalu pergi meninggalkan taetae.
"Bi minah makasih banyak ya" pekik yoongi berharap bi minah mendengarnya.
"Iya sama-sama cah ayu" jawab bi minah dari kejauhan.
Setelah meminum obat dengan cara di paksa dan di pakaikan plaster penurun demam kini yoongi tengah mengeloni bayi besarnya yang tengah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
my big baby boy [taegi]
Fiksi UmumMin yoongi seorang gadis yang hanya lulusan SMP, ingin bekerja namun selalu saja di tolak. suatu hari teman yoongi mengusulkan untuk menjadi babysitter saja, kebetulan teman yoongi tahu siapa yang membutuhkan babysitter. yoongi tentu saja langsung m...