"Kau cantik
sekali...sayang."-unknown***
"Fauzan."
"Fauzan."
"Hei," panggil Gabriel yang langsung dinotis oleh Fauzan, tangannya memegang paha milik Fauzan. "Kenapa ngelamun dari tadi."
Fauzan menggeleng. "Gak."
"Aneh...selalunya ada aja cerita yang lu ceritain ke gue. Kenapa sekarang lu malah diam dan banyak bengong?"
Lagi, lagi Fauzan menggeleng.
"Gak mood."Gabriel mengangguk pelan. Ia meneguk segelas air tanpa memutuskan tatapannya pada teman.
"Hmm...Fauzan," atensi Fauzan teralihkan pada Gabriel. "Gak salah gue, ada film keluaran baru di bioskop."
Alis Fauzan berkerut."Maksud?"
"Ya, kalo lo gak keberatan gue mau ngajak lo nonton."
Fauzan tampak berpikir sebentar. Sememangnya ia tak melakukan apa-apa selain tidur di rumah...mungkin tidak apa-apa jika menerima ajakan Gabriel.
"Ya..boleh."
Bibir Gabriel mengembangkan senyum mekar. "Ok, abis kelas tungguin gue."
KRING!!!
"Bel udah bunyi, gw ke kelas." Pamit Fauzan lalu bangkit dari duduknya
"Eh bentar-bentar." Henti Gabriel
Fauzan menoleh."Kenapa?"
"Lu...lu..." Gabriel ragu. Matanya meliar tak mahu menatap Fauzan. Alis Fauzan berkerut. Kenapa dengan temannya yang satu ini?
"Kenapa?"
"Lo.... "
"Kalo gak ada apa-apa gue du-"
"Dapat bunga dari gue?"soal Gabriel cepat.
Mata Fauzan berkedip beberapa kali. Otaknya masih memproses tentang ucapan temannya ini. Bunga? Apa itu dari Gabriel?
"Mawar putih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴀʟᴋᴇʀ
Fanfiction[ GEMINIFOURTH ] Mistery•Crime🔞 END Kehidupan Fauzan menjadi berantakkan semenjak ia berpindah ke sekolah barunya.Dari mendapatkan surat aneh, diganggu oleh nombor tak dikenali, diikuti kemana-mana ia pergi bahkan ia juga menerima video yang terda...