BONUS ENDING II

4K 201 52
                                    

STALKER ENDING 3:

ENDING 3 : DESTINY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ENDING 3 : DESTINY

•••

Fauzan menghentikan langkahnya, dengan bersembunyi di belakang mobil, dikala matanya menangkap sosok Gabriel, mulai masuk ke dalam hutan tidak jauh dari perumahan. Merasa keadaan sudah aman, kakinya kembali melangkah, masuk ke dalam, menyusul Gabriel dengan aplikasi pelacak di ponselnya.

Kakinya terus melangkah, menerobos gelapnya malam, ditemFauzanani keheningan dan suara langkah kaki memijak daun-daun kering di sana. Angin-angin dingin berterbangan, meniup lembut rambut hitamnya, membuat Fauzan dengan refleks menyembunyikan tangannya ke dalam saku hoodie miliknya.

Hingga netra Fauzan menangkap cahaya berwarna orange tidak jauh dari tempat nya berdiri. Dan di sana juga, terbinanya sebuah pondok usang, berdiri kokoh di antara pohon-pohon. Fauzan juga melihat beberapa orang dengan stelen hitam, berdiri berjejeran, di hadapan pondok. Merasa tempatnya tidak aman, Fauzan berpindah tempat ke semak-samun yang lebih tersembunyi.

Fauzan terus memerhati dari kejauhan, hingga sesosok pria yang sangat familiar baginya, keluar dari pondok, menyeret dua orang yang ditutupi kain hitam di kepalanya. Dua tubuh manusia itu dilempar begitu saja ke atas tanah dari atas pondok, hingga suara ringisan tertahan kedengaran lirih di telinga Fauzan.

Para orang dengan stelen hitam di tubuh mereka mulai bergerak, menahan tubuh meronta dua insan itu, dengan mendudukkan mereka di samping unggun api yang marak menyala. Hingga kain di atas kepala mereka ditarik, menampakkan wujud asli, siapa tahanan Gabriel yang sebenarnya.

Fauzan dengan jelas melihat, dua manusia tahanan Gabriel adalah keluarga kandungnya sendiri. Masha dan..., Tinn? Nama Tinn, membuat Fauzan mulai meragukan dirinya.

Apa itu Gabriel atau Tinn?

Persoalan-persoalan mulai berputar di isi kepala, hingga dia mulai memikirkan semua kemungkinan yang berlaku. Dari surat periksa doktor yang menyatakan Tinn telah bebas dari sakitnya, tingkah laku Gabriel yang mencurigakan dan kata-kata yang diluahkan Gabriel atau Tinn di kamar.

Sangat memungkinkan jika lelaki yang tengah menyandera keluarganya sendiri itu adalah...., Tinn Fernandez. Bukan lagi tingkah Tinn yang psikopat dan cenderung suka membunuh. Yap..., itu Tinn. Fauzan sangat yakin akan itu.

Fauzan semakin mendekatkan dirinya, masih dengan semak samun sebagai perlindungan. Mempersiapkan telinganya, mendengar semua kebenaran.

"Tinn...., kenapa kamu gini nak...Kenapa?..."

"Kenapa?" Tanya Tinn mengejek sebelum dia tertawa keras, membuat suaranya terdengar mengerikan. "Kenapa gak tanyain aja ke diri kalian, pasti tau lah kenapa aku lakuin ini."

ꜱᴛᴀʟᴋᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang