Nadin menatap wajah yang tengah kesakitan itu panik. Dari semalam sampe sekarang waktu dinihari, gadis itu masih saja menjadi saksi kesakitan dia.
"Ini gimana Teh? Mba Dara gak bisa dihubungi. Kasian mas Paundra" Atok menatap gadis itu cemas.
"Gpp masuk dulu aja Bang, biar nanti urusan admin belakangan. Tadi susternya masih ngenalin koq"
Tak berapa lama dokter jaga mengecek kondisi Paundra yang tengah kesakitan dan semakin pucat.
"Kita tes dulu kondisi ginjalnya ya, saya curiga dia gagal ginjal" cetus Sang dokter yang langsung membuat ceklis pemeriksaan dan menyerahkan pada susternya.
"Kakinya bengkak, wajah dan tangannya juga, indikasi bisa kesana. Ditunggu ya sementara kita kasih obat anti nyeri sampai hasil lab keluar"
Nadin mengangguk saat dokter jaga keluar dari bilik IGD dimana Paundra berada.
Gagal ginjal? Nadin agak shock mendengarnya. Separah itu kah sakitnya?
"Dia mah suka sesekali mabok teh, anak band abisnya. Sering begadang juga ngopinya kuat" bisik Atok takut-takut ke arah Nadin. Ia juga takut sang bos terbangun dan mendengar ucapannya.
Netra Nadin terbelalak dibuatnya. Anak band? Seriusan dia anak band?
"Aku coba telfon mbak Sarah dulu ya, kali diangkat. Soalnya pesennya centang satu juga. Kamu jaga sini Bang"
Atok mengiyakan dan Nadin langsung keluar dari bilik seraya memegang ponselnya.
Suara dering terdengar aktif saat menelfon. Mau gimana lagi, mba Sarah kan kakaknya. Pasti dia bisa membantu adiknya juga. Kan orang tua mereka ada di Bandung, gak mungkin menelfonnya sepagi ini.
Elang juga kayaknya masih di luar negeri karena gak pernah lagi menghubungi dia selama seminggu ini.
"Hallo.."
Ah syukurlah, mba Sarah mengangkatnya.
"Maaf Mba, Nadin telfon sepagi ini. Mas Paundra masuk rumah sakit lagi kejang-kejang. Tadi barusan padahal sudah jalan pulang"
"Ya Allah, iya Nad. Mbak Sarah lagi tunggu adzan nanti kesana ya lepas subuh. Ayah sama Bunda rencananya pagi ini ke Jakarta. Tolong bantu tunggu ya Nad, sebentar saya meluncur"
"Iya mba, oh iya diagnosa dokter mungkin gagal ginjal. Masih tunggu hasil lab mba. Semoga mbak datang hasilnya sudah keluar"
"Iy Nad, anak itu emang duh.. suka bikin keluarga jantungan. Ada aja kelakuannya. Ya udah mau siap-siap dulu. Thanks ya Nad"
Nadin menutup telfonnya usai Sarah mengucapkan terima kasih barusan. Kelakuan apa yang ekstrem yang buat dia sesakit itu ya? Apalagi sampai separah ini.
Nadin masih tak percaya orang semuda Paundra bisa gagal ginjal. Tapi kembali pada takdir, sehat sakit, jodoh, semuanya sudah ditentukan waktunya.
🌷
Dua jam kemudian, orang tuanya Paundra datang bareng dengan Sarah. Mereka langsung shock ketika mendapati hasil test lab yang menyatakan kondisi ginjal pria itu amat buruk.
Pak Altaf tampak marah sekaligus sedih saat melihat Paundra yang kesakitan dan pucat saat di jenguk.
"Ayah sudah berapa kali ingetin kamu Aa, kenapa sih kamu gak pernah denger kata Ayah? Tinggalkan itu dunia band yang gak jelas itu. Apa manfaatnya coba? Bikin kamu sakit iya!!"
Sedangkan Bu Rana tampak terisak seraya mengelusi puncak kepala Paundra.
"Yah, udah. Gak usah bahas masa lalu. Sekarang gimana caranya Andra cepet sehat lagi. Cuci darah katanya dijadwalkan jam 8 nanti karena sudah darurat" bujuk Sarah seraya membujuk Pak Altaf yang masih emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Dikamu
ChickLitMenjalani hidup yang sempurna tentu keinginan semua orang. Uang berlimpah, makan dan tidur nyaman, pendidikan tinggi, jalan-jalan kemanapun bisa tinggal suruh pak sopir mengantar kita kemanapun, amat sangatlah indah untuk dibayangkan. Sayangnya semu...