05 | Tamu VIP

409 89 10
                                        

1 bulan berlalu

Sugema Resto menjadi tempat favorit para pegawai yang berada disekitarnya. Nadin menjadi sangat sibuk karena ia benar-benar menjadi asisten Chef Komar yang diandalkan. Nadin senang karena kemampuannya menjadi kian terasah dan diakui oleh para pembeli.

Bahkan, saking ramainya, staf katering yang lain mulai dipindahkan menjadi staff resto juga. Jadinya pasukan resto kian banyak.

Nadin juga senang. Elang si biang usil tidak lagi rutin mengganggunya. Sepertinya pekerjaannya amat menyita waktu lelaki itu. Syukurlah, Nadin juga tidak ingin niatannya bekerja direcoki oleh kisah-kisah merah jambu. Bukan apa-apa, dia harus fokus mencari uang untuk biaya sekolah adik-adiknya dikampung. Kasian Ibu kalau harus bekerja terus-terusan di usia nya yang kian menua.

"Nad, tolong siap-siap ya. Nanti malam ada tamu vip minta menu western katanya. Kamu sudah saya ajari kan beberapa menunya?"

Chef Komar menatap Nadin ingin tahu.

"Siap Chef, tapi tolong bantu test food juga kalau mau disajikan ya.."

"Oke!"

Nadin kembali berkutat dengan ayam kampung yang tengah ia bumbui. Jenis masakan andalan yang menjadi pegangannya adalah mengolah bahan ayam dan sayuran.

Tak terasa malampun tiba. Ruangan VIP sudah di siapkan dan ditata sedemikian rupa. Entah siapa yang datang, Nadin bersiap di dapur menunggu pesanan.

Sayangnya pikiran Nadin mendadak kalut ketika mendapat pesan dari adiknya. Ibu sakit. Singkat tapi membuat ia merasa tak tenang jadinya. Ingin menelfon tapi dari tadi adiknya gak mengangkat telfonnya. Ada apa?

"Nad, muka lu pucet. Kenapa?" Tegur mpok Yati yang tengah memotong beberapa bahan rebusan.

"Masa Mpok?"

"Iye, lu udeh makan belon? Nti kan mo masak banyak, kuatir lu keleleran"

"Belum laper Mpo.."

"Ih ini anak, makan! Sono gih. Apa perlu gua suapin? Iye?"

Senyum Nadin keluar walau terpaksa. Iya juga, kalau sampai dia sakit kan bahaya juga untuk restorannya.

Gadis itu lalu melangkah ke bagian belakang dimana kantin makan pegawai berada. Ia memang belum menyentuh jatah makannya karena sibuk menelfon adiknya tadi.

"Sehat-sehat ya Bu" bisiknya pelan saat sendokan pertama mulai ia telan.

🌷

Benar-benar tamu VIP.

Nadin yang tengah sibuk di dapur pun ikut repot karena pesanan mereka banyak dan semuanya minta cepat. Ampun deh!

Belum lagi mereka juga seperti kurang puas dengan menu western yang dibuat Chef Komar dan Nadin. Katanya kurang pedas lah, terlalu tawar lah, membuat Chef Komar misuh-misuh dari tadi.

"Ini orang gak pernah makan western kali ya? Sok sokan minta menu western! OKB kayaknya.."

Nadin terkikik mendengarnya.

"Tuh si Galuh datang mo komplen apa lagi coba? Bikin puyeng aje.."

Galuh, pramusaji yang barusan saja keluar dari dapur, kali ini sudah datang lagi dengan muka kecut.

"Chef, orangnya minta ayam goreng  ketumbar. Gak pake lama katanya. Hadeuh"

"Lah ayam goreng kampung dong entu enaknye. Ya udah Nad, lu yang buatin ya. Gw yakin lu jago dah. Kasih ketumbar aja direbus bentar sebelum di goreng sama ketumbarny sekalian"

Nadin mengangguk sigap dibuatnya. Dia gegas menuju kulkas bahan masakan dan mengeluarkannya. Ayam goreng ketumbar sih masakan kesukaan ibunya di kampung yang sering dimasaknya dari dulu. Gampang lah.

Berhenti DikamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang