17 | Fakta

262 33 6
                                    

Bismillah kita update kembali ya bebs

Makasih sudah setia menanti 🤩😘

●●●●●

Nadin hanya berdecak kecil ketika bertemu Elang di kantor pada senin pagi. Wajahnya terlihat jutek dan tidak ada menawannya sama sekali.

"Kenapa?" Tanya Nadin berusaha bersikap biasa saja dengan kelakuan bosnya itu.

"Loe pergi kemana weekend? Gw telfon gw kirim pesan ga direspon blass. Loe mau bikin gw cemas Nad?"

Nadin mengerjap. Lebay banget kan?

"Saya pulang kampung"

"Aaggrhh, kenapa gak ngajak gw? Sekalian gw sampein niat kita nikah Nad, loe ah! Ngelamar loe langsung biar cepetan dah kita halal"

"Kita?"

Elang berdecak kesal.

"Loe emang belum yakin banget ma gw ? Nolak mulu sih?"

Nadin hanya menggedikan bahunya asal lalu berjalan menuju meja kerjanya. Ada banyak berkas approval yang harus dia siapkan. Belum lagi janji rapat dengan beberapa tamu yang ia harus jadwalkan pagi ini.

Tiba dikursinya, mendadak gadis itu terbayang mimpinya dua malam lalu dimana ia duduk menjadi pengantin dengan Elang. Kenapa juga mimpi jadi pengantin gitu? Ya ampun, apakah ini petunjukNya untuk semua doa-doanya?

Atau ia hanya terpesona karena Elang itu punya husband material bagi wanita manapun. Kenapa juga ia belum mengiyakan tawarannya? Entahlah, Nadin bingung mengartikan mimpinya itu. Jujur saja ia belum berani mengambil keputusan segera.

"Nad, loe jam 10 temenin gw ke Archipelago company. Jangan lupa loe bawa netbook buat nyusun report   rapat"

Elang berteriak dari ruangannya yang terdengar jelas di telinga Nadin.

"Ok" Nadin menjawabnya singkat, sama berteriaknya juga.

Mau gimana lagi, namanya juga pegawai. Nurut aja sepanjang itu urusannya dengan pekerjaan.

"Gak sopan loe Nad, ikutan neriakin gw balik. Pret lu" Teriakan Elang kembali menggema membuat Nadin tersipu malu. Ya habis gimana, bosnya itu sering sekali berteriak  seperti di hutan.

Nadin tersenyum kecil dibuatnya. Salah siapa yang mengajarinya begitu? Jadi saja ia ketularan.

Archipelago, sepertinya nama baru bagi Nadin sejak ia bekerja. Ya sudahlah, ia hanya perlu membuat beberapa appoinment lain yang sudah diminta dari sebelumnya. Dijalani saja.

🌷

Nadin mengamati ketika bosnya itu berpelukan erat dengan calon konsumen perusahaannya

"Gilaa!! Loe tambah keren aja Put, tambah wah wah waahhh"

Elang terlihat merangkul akrab tamunya itu. Mereka bertamu di sebuah kafe agak jauh ke selatan dari kantornya. Nadin sendiri memilih duduk terpisah karena katanya si bos mau bicara pribadi dulu dengan tamunya itu.

"Loe juga, duit loe kagak ada serinya kali Lang! Hahahaha"

"Ah loe, sok tahu banget padahal iyeess. Wkwkwkwwk"

Mereka langsung toss bersamaan dan dilanjut duduk setelahnya.

"Gimana-gimana, kabarnya loe mau merit? Ciyusan? Ma sapa?"

"Ah loe pasti gak nyangka dong sama sapa. Gw aja kek mimpi doi datang sendiri ke gw"

"Ealah, ciyus? Mi apa?"

"Yoi. Ssstt loe jangan bocor dong ah. Gw masih inget soal yang itu dulu lhoo.."

"Yang mana? Loe jangan sok misterius gitu balungan!"

Berhenti DikamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang