17 - Traped

14 1 0
                                    

Happy Reading!

Hari ini, Sunny dan Grey terus membujuk Mikha untuk bergabung bersama mereka. Salah satu senior kampusnya memiliki proyek khusus dimana ia akan membuat film pendek yang memerlukan banyak orang untuk membantunya. 

Mika memang sedikit tertarik dengan tawaran ini, mengingat iya bisa mendapat pengalaman yang berharga dengan terlibat langsung dalam produksi. Tapi entah mengapa firasatnya tidak nyaman setiap kali tergoda dengan ajakan kedua temannya ini.

"Siapa yang memimpin proyek ini?"

"Dosen yang yang paling kau tidak suka, Prof Edward, tapi kau tidak perlu khawatir dia hanya tahu hasilnya. Selama di lapangan senior kita yang bernama Joshua yang akan memimpin produksi. Jadi kau tidak akan bertemu dengannya, tapi bisa saja imagemu membaik di hadapan Prof. Edward dan kau bisa lulus kelasnya tahun ini."

Tawaran ini benar - benar menggoda Mikha. Mengingat batas absennya di kelas dosennya ini, Mikha sudah pasti wajib mengulang di semester depan. Tapi jika apa yang teman - temannya katakan terjadi, bukankah sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui?

"Baiklah."

***

Hari perkumpulan film ini ternyata cukup ramai. Untungnya saat wawancara anggota produksi ini, Mikha berhasil mendapatkan posisi sebagai asisten penulis. Dengan posisi ini semoga ia bisa mendapatkan pengalaman untuk mimpinya menjadi penulis film handal bisa terlaksana. 

"Baiklah, sepertinya semua sudah datang." Seorang lelaki datang dengan tubuh tinggi dan senyum ramahnya sambil menatap orang - orang di ruangan ini. Hal yang membuat Mikha terkejut adalah wanita di belakangnya.

"Terimakasih atas bantuan dari kalian, Saya Joshua yang akan memimpin produksi ini dan wakil saya, Lana yang akan menjadi sutradara di lapangan nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih atas bantuan dari kalian, Saya Joshua yang akan memimpin produksi ini dan wakil saya, Lana yang akan menjadi sutradara di lapangan nanti. Kalian bisa berdiskusi bersama atau salah satu dari kami. Jadi, mohon bantuannya dan kerjasamanya selama produksi." Semua orang bertepuk tangan kecuali Mikha, Sekali lagi, kecuali Mikhaila

"Hei, kau terlihat sangat terkejut?"

Aaron mencolek pipi Mikha dengan pulpen yang dipegangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron mencolek pipi Mikha dengan pulpen yang dipegangnya. Mikha yang terganggu menatap Aaron sinis. Tatapan sinis mikha justru tidak menghentikan kegiatan Aaron mencolek pipi Mikha yang sudah ia ganti dengan jarinya.

"Baru kali ini aku menyentuh pipi chubby seperti peaches ."

Ucapan Aaron membuat Mikha kesal, sehingga ia menahan tangan Aaron yang masih mencoba untuk menyentuh pipi Mikhaila.

"Kau menyamakan pipiku dengan buah bulat itu?" Wajah garang Mikha entah mengapa terlihat imut di mata Aaron.

"Bukankah itu bagus? Berarti aku ingin menggigitnya sekarang." Aaron mendekatkan wajahnya dengan mulut yang terbuka siap menggigit pipi Mikha.

Mikha yang terkejut mencoba menjauh, namun tangannya yang masih menggenggam jari Aaron, membuatnya dengan mudah ditarik oleh Aarin untuk mendekat. Mikha terkejut, sehingga tanpa sadar mengeluarkan teriakan kecil yang membuat beberapa orang memperhatikan mereka.

"Kau gila?" Mika menatap Aaron horor yang di balas Aaron dengan senyum jahilnya.

"Baiklah, untuk membuat pekerjaan lebih efisien silahkan berkumpul dengan tim masing - masing."

Mikha yang hendak berdiri di tahan oleh Aaron yang menggenggam tangannya kuat.

"Lepaskan tanganku." Mikha berusaha keras untuk melepaskan tangannya tapi jari Aaron yang berada di antara jarinya membuatnya sulit untuk melepaskannya.

"Tidak sampai kau panggil namaku. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya?" Orang - orang mulai memperhatikan mereka yang membuat Mikha sedikit panik dengan tindakan Aaron.

"Baiklah Aaron, bisa kau lepaskan tanganku sekarang?" Senyum Aaron yang  mulai terbit membuat Mikha dengan mudah melonggarkan genggaman tangan Aaron padanya.

"Aaron Levan." Mikha hanya mengangguk pada Aaron yang membuat pagangan keduanya terlepas.

***

Diskusi berlangsung cukup panjang. Tim Mikha yang terdiri dari 3 orang ini harus membuat konsep cerita yang diinginkan. Romansa anak muda menjadi tema utama produksi ini. Mulai dari film pendek atau series pendek mulai diperkirakan untuk membua script yang diinginkan. 

Mikha baru menyadari bahwa pekerjaan mereka sebelum produksi lebih banyak daripada saat produksi dimulai nanti. Dimulai dari mengumpulkan informasi yang relevan dengan konsep. Pengembangan sinopsis dan ringkasan menjadi skenario yang menarik dengan menyesuaikan para karakter, lokasi, dan elemen pendukung lainnya. Belum lagi pemahaman anggaran, agar skenario tidak melebihi anggaran yang tersedia. Sehingga untuk proses ini perlu adanya komunikasi denan tim produksi, sutradara dan anggota kru lainnya untuk memastikan pemahaman yang jelas tentang kebutuhan produksi berdasarkan skenario yang dibuat.

Keyra, Kaka tingkatnya yang dua tahun lebih tua darinya in akan menjadi penulis utama yang akan membuat skenario yang dibantu Puri, sebagai asisten ketiga yang akan memeriksa struktur, fokus cerita dan keakuratan skenario dengan dengan melakukan penelitian hukum dan kepastian fakta agar membuat ceria lebih meyakinkan. Sedangkan Mikha yang menjadi asisten kedua akan bertugas sebagai koordinator timnya dengan tim lain, sehingga Mesa menjadi orang yang harus bisa memahami skenario dan memahami hal yang berkaitan dengan tim lainnya agar bisa menyesuakan dengan skenario yang dibuat.

Awalnya, Mihka ingin menolak pekerjaan yang diberikan padanya. Wanita bernama Lana itu benar - benar mengganggunya kepalanya di produksi ini. Namun, jika ia melakukan itu hanya akan merusak namanya sendiri. Jadi Mika akan mencoba untuk bersikap profesional sebagai anggota tim penulis dan bukan sebagai Mikhaila Peva.

 Jadi Mika akan mencoba untuk bersikap profesional sebagai anggota tim penulis dan bukan sebagai Mikhaila Peva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung...

MIKHALAVA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang