Karena kamu adalah hidupku.
Kisah ini hanyalah kisah dua orang yang saling jatuh cinta.
Kisah cinta dua orang yang hanya ingin saling memiliki.
Tapi sepertinya waktu tidaklah berpihak pada mereka.
Sejak kapan hubungan ini jadi hanya milikmu dan di...
Kelas hari ini tidak begitu banyak. Hari masih siang dan Mikha enggan pulang. Grey dan Sunny sibuk dengan pasangan masing - masing. Lava memiliki kelas hingga sore nanti dan mengajak Mikha untuk pulang bersama, sehingga ia memiliki banyak waktu kosong saat ini.
Setelah berfikir, akhirnya Mikha memilih untuk menyendiri di rooftop favoritnya. Suasana yang selalu sama saat Mikha sampai di tempat ini entah mengapa membuat Mikha nyaman sekaligus perasaan yang selalu mengganggunya karena ia selalu menginginkanya lagi dan lagi.
Di tempat ini Mikha bisa bebas berfikir. Pikirannya yang rumit bisa ia urai satu - pesatu. Seperti saat ini, Mikha sedang menyelami dirinya. Sebenarnya apa yang dia inginkan? Apa yang diharapkannya dari hubungan ini?
Mikha memang mencintai Lava dan Mikha juga merasa perasaanya bukan hanya sebelah pihak. Lalu apa? Ia tidak ingin dalam hubungan rahasia. Tapi Lava juga dalam keadaan sulit dan Mikha akan terlalu egois jika memaksa Lavaris memilihnya setelah tahu keadaannya. Lava adalah lelaki pertama yang benar - benar Mikha sukai, tapi apakah hatinya siap untuk menjalani hubungan pertamanya dengan rahasia? jika tidak, lalu apakah ia siap melepaskan Lavaris?
Mikha menghembuskan nafasnya berat. Ia tak mampu menjawab pertanyaannya sendiri. Semua jawaban hanya akan menyakiti dirinya sendiri. Tak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk saat ini.
Langit hari ini begitu indah dan semilir angin seakan menjadi penghibur Mikha saat ini. Mikha menutup matanya, merasakan keindahan yang tuhan ciptakan. Tapi, tiba - tiba ingatanya berputar pada malam tadi. Wanita yang bernama Lana itu adalah sahabat kecil Lavaris yang sejak kecil sudah memiliki penyakit. Sayangnya saat mereka remaja, Lana yang harus menjalani pengobatan diluar negeri membuat keduanya kehilangan kontak satu sama lain.
Pertemuan keduanya di lapangan basket tempo hari adalah pertemuan pertamanya setelah belasan tahun. Disana Lana juga mengatakan bahwa penyakitnya tak bisa disembuhkan. Lava yang merasa bersalah karena tidak mengetahui apapun akhirnya bersedia mengabulkan satu permintaan Lana padanya. Tapi Lana justru meminta Lavaris untuk menjadi kekasih pertama dan terakhirnya, dia ingin menghabiskan sisa waktunya dengan bahagia bersama Lavaris yang telah terbuang sia - sia selama beberapa belas tahun ini. Dan begitulah bagaimana Lavaris akhirnya menawarkan hubungannya kepada Lana.
Setelah mengetaui itu lalu apa yang Lavaris ingin Mikha lakukan? Apapun pilihannya, semuanya adalah pilihan sulit. Dan itu menyesakkan dadanya.
"Oh, sepertinya hari ini juga sudah ada orang?" Sebuah suara mengagetkan Mikha. Mikha mengusap kasar matanya sebelum ia melihat seorang lelaki dengan kemeja putih yang ia sampirkan dipundaknya dan kaos tanpa lengan yang memperlihatkan lengan atasnya membuat Mikha sedikit mengernyitkan dahinya. Gaya pakaian macam apa itu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, bukankah kau wanita yang kemarin?" Mikha yang awalnya sedikit bingung, akhirnya sadar lelaki ini mengetahui dirinya menangis kemarin.
"Bukan, itu bukan aku kau salah sangka. Baru hari ini aku datang ketempat ini, jadi kau pasti salah." Mikha menjawab cepat. Ia membalikkan badannya membelakangi lelaki itu, berusaha terlihat santai padahal ia menutupi kepanikannya.