"Bisa gak? Mau gue bantu?" Tanya Haruto sambil memegang secup kopi instan yang tadi Jeongwoo belikan untuk menghangatkan tubuhnya karena Haruto kedinginan.
"Gak usah. Bisa kok ini." Jawab Jeongwoo sambil memutar kunci untuk melepaskan ban mobilnya yang kempes dan menggantinya dengan ban serep.
Tadi, saat sedang dalam perjalanan pulang, ban mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba saja kempes membuat mobil terasa aneh. Dan begitu di periksa benar saja, ada sesuatu yang menancap di ban mobil Jeongwoo hingga membuatnya jadi seperti ini.
"Akhirnya. Lepas juga." Ucap Jeongwoo sambil menyeka keringat di wajahnya yang cemong oleh oli.
Dengan segera, cowok berkaos oblong itu pun mendorong ban mobil nya ke bagasi dan mengambil ban baru untuk di pasang.
Melihat wajah Jeongwoo yang kotor, Haruto pun berinisiatif untuk membeli tisu.
Lantas setelah meminta izin, Haruto pun pergi ke minimarket terdekat dan kembali begitu mendapatkan apa yang dia butuhkan.
"Selesai." Jeongwoo tersenyum karena berhasil mengganti ban mobilnya.
"Liat sini coba." Pinta Haruto yang langsung di turuti oleh Jeongwoo.
Deg
"Muka lo jadi jelek banget deh." Kata Haruto sambil mengusapkan tisu di tangannya ke wajah Jeongwoo.
"Nah, gini kan ganteng." Ucap Haruto sambil tersenyum begitu wajah Jeongwoo sudah bersih.
"Tisu bayi?" Gumam Jeongwoo terkejut saat baru sadar Haruto menggunakan tisu basah untuk bayi.
"Hum, kenapa? Baunya enak. Gue suka. Coba cium."
Jeongwoo menurut. Mencium tisu yang Haruto sodorkan.
"Iya, enak." Kata Jeongwoo sambil mengangguk setuju.
"Kan! Semua hal yang berhubungan sama bayi itu selalu wangi gak sih? Kaya bedaknya, minyaknya, terus sabun sama shampo nya." Kata Haruto dengan nada semangat.
"Lo suka?" Tanya Jeongwoo yang di balas anggukan excited oleh Haruto.
"Banget! Kemarin gue beli minyaknya. Terus sabun nya juga. Besok pesanan parfum bayi gue dateng. Jujur, gak sabar buat nyium baunya."
"Pasti baunya harum banget!" Lanjut Haruto sambil membayangkan bagaimana bau parfum bayi yang ia pesan.
Jeongwoo tertawa pelan. Tangan kanannya terangkat untuk mengusap lembut pucuk kepala Haruto.
"Gemes banget." Haruto mengerjap sebelum akhirnya menepis kasar tangan Jeongwoo dari kepalanya.
"Semua aja Lo bilang gemes. Kak Doyoung gemes, gue gemes. Ntar siapa lagi yang lo bilang gemes? Bang Jaehyuk?" Balas Haruto sensi.
"Lah, kalian emang gemes."
"Nyenyenye, buruan pulang. Gue capek mau cepet-cepet tidur." Kata Haruto lalu mengelilingi mobil dan masuk lebih dulu.
Meninggalkan Jeongwoo yang hanya bisa tersenyum gemas di tempatnya.
"Dasar bayi."
****
Junghwan tidak masuk sekolah hari ini. Katanya teman remaja itu sakit flu karena terlalu banyak makan ice cream. Membuat Haruto khawatir sampai tidak fokus di kelas.
Tapi ada perasaan kesal juga di benak Haruto. Kenapa Junghwan tidak memberitahu dirinya jika tengah sakit? Kan Haruto bisa absen sehari untuk melihat kondisi kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited Love || JeongHaru [End]
General FictionJeongwoo menyukai Doyoung bukan Haruto. Rank #2 JeongHaru [29-09-23] Rank 2 Treasure [29-09-23]