25. 2

1.7K 165 21
                                    

Setelah mempercayakan Haruto pada Junghwan, Jeongwoo pun membuat janji untuk bertemu dengan seseorang di cafe yang berada tak jauh dari sekolahnya.

Sebenarnya tadi, saat keluar dari kantin, Jeongwoo tidak sengaja bertemu dengan Junghwan. Dan di sanalah sebuah ide muncul.

Jeongwoo memberitahu Junghwan jika Haruto sedang sakit dan menyuruh pemuda So itu untuk membawakan bubur serta air yang ia beli ke UKS dan memberikannya pada Haruto.

Jeongwoo juga meminta agar Junghwan tidak mengatakan yang sebenarnya.

Alasannya? Karena Jeongwoo ingin hubungan Haruto dan Junghwan kembali seperti dulu lagi.

"Jeongwoo,"

Menoleh, senyum di wajah Jeongwoo terbit saat melihat kedatangan sosok yang sedari tadi dirinya tunggu-tunggu.

"Makasih karena udah mau dateng, kak. Ayo duduk." Kata Jeongwoo mempersilahkan tanpa melunturkan senyum di wajahnya.

Doyoung mengangguk dan mendudukkan tubuhnya di kursi yang berhadapan langsung dengan Jeongwoo.

Pria yang mengenakan kemeja oversize berwarna biru itu melepas tas selempang nya dan menaruh benda itu ke atas meja sebelum akhirnya memusatkan seluruh perhatiannya pada sang mantan.

"Sebentar." Jeongwoo beranjak dari kursinya dan pergi entah kemana.

Tak ada yang bisa Doyoung lakukan selain diam menunggu di tempatnya.

Hingga dua menit kemudian, Jeongwoo kembali dengan sebuah hamburger dan taro milk tea di kedua tangannya. Menaruh dua makanan itu ke hadapan Doyoung, Jeongwoo berujar.

"Makan dulu, kak. Kamu pasti laper, kan?"

"Kamu masih ingat makanan kesukaan aku?" Tanya Doyoung sambil mendongak untuk menatap wajah Jeongwoo.

"Hm, aku udah ingat semua hal tentang kamu, kak." Jawab Jeongwoo lalu mengedipkan sebelah matanya pada Doyoung yang mengerjap di tempatnya.

"Aku ngajak kamu ketemuan di sini buat minta maaf." Terdengar helaan nafas yang meluncur dari bibir Jeongwoo sebelum melanjutkan kalimatnya. "Entah ini maaf keberapa yang aku ucapin di book ini, but i'm really sorry for everything. Aku tau kalau ini basi banget dan mungkin kamu gak bisa maafin aku--"

"Aku maafin kamu, kok." Potong Doyoung sambil tersenyum yang membuat perasaan Jeongwoo justru terasa semakin tidak karuan.

"Kak..."

"Aku sayang kamu, Woo. Sayang banget malah. Jadi mana mungkin aku bisa marah sama kamu? Kalaupun aku mau, aku tetep gak bisa ngelakuin itu."

"Because i really love you that much." Lanjut Doyoung dengan penuh ketulusan serta senyum yang tidak hilang. Membuat Jeongwoo gagal menahan air matanya.

Si Park kemudian berdiri dan menarik pelan tangan yang lebih tua, membuat Doyoung mau tidak mau ikut berdiri dari duduknya.

Grep!

Jeongwoo menarik Doyoung ke dalam pelukannya.

"Sorry." Ucapnya dengan suara serak.

"It's okay." Balas Doyoung seraya tersenyum dan menepuk pelan punggung lebar Jeongwoo. Jujur, pelukan laki-laki itu tidak berubah sama sekali. Rasanya sangat nyaman.

Melepaskan pelukannya, Jeongwoo tatap lekat wajah Doyoung selama beberapa detik.

Sebelum akhirnya mendekat dan,

Cup!

Kali ini, Jeongwoo benar-benar mencium Doyoung tepat di bibir pria itu.

🐺🦋

Unrequited Love || JeongHaru [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang